Konspirasi

154 12 7
                                    

Light Yagami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Light Yagami

______________________________________

Dengan polesan make up dan dress yang cantik, Naruto telah siap menghadiri pesta pernikahan bibinya, Tsunade. Shikamaru yang datang untuk menjemputnya, langsung mengalihkan pandangan pada Naruto yang sudah bersiap untuk pergi. Meski gadis itu tersenyum dengan manis, namun tatapan sendu kesedihan Naruto tetap tidak bisa di sembunyikan.

"Kau yakin akan tetap pergi kesana ?" Tanya Shikamaru

"Ya, aku tentu tidak mungkin tidak menghadiri pernikahan bibiku sendiri" jawab Naruto mantap.

Shikamaru menghela nafasnya dan akhirnya mereka pergi ke pesta tersebut. Sesampainya di sana, Shikamaru kembali mencoba meyakinkan Naruto apakah ia benar-benar siap untuk melihat 'pria itu' atau tidak. Naruto hanya menganggukan kepalanya sebagai ungkapan 'aku baik-baik saja'

Mereka berdua turun dari mobil dan Shikamaru dengan sigap menggenggam tangan Naruto.

"Aku akan selalu di sisimu. Jika kau tidak kuat, katakan saja langsung padaku" ucap Shikamaru yang membuat Naruto terkekeh.

Shikamaru terlalu mengkhawatirkannya, padahal Naruto sudah meyakinkan dirinya dari hari-hari sebelumnya bahwa ia bisa bertahan melihat bibinya bersanding dengan Light Yagami, pria yang ia cintai sejak lama.

Setelah memasuki ruangan pesta dan melihat sepasang pengantin yang tersenyum bahagia, keyakinan Naruto bahwa ia mampu melihat itu semua seketika sirna begitu saja. Naruto rasanya ingin menangis kembali, meratapi kesedihannya.

"Ternyata, aku tidak bisa" kata Naruto dengan suara nyaris berbisik namun Shikamaru masih dapat mendengarnya.

Tsunade melihat Naruto dan ingin menghampirinya, tapi gadis itu tiba-tiba pergi begitu saja dengan terburu-buru, di temani oleh Shikamaru. Hal itu membuat Tsunade merasa heran.

Naruto kembali masuk ke dalam mobil dan menangis tersedu-sedu. Sementara Shikamaru mengendarai mobil dan membawa Naruto pergi jauh dari pesta.

Mereka berdua pergi ke sebuah jembatan yang jarang di lalui banyak orang. Naruto perlahan mulai berhenti menangis dan merasa lebih tenang.

"Aku adalah keponakan yang jahat ya, Shika. Bisa-bisanya aku malah bersedih di saat Bibiku berbahagia dengan pria yang di cintainya. Seharusnya aku ikut merasa bahagia"

"Itu bisa di maklumi, karena pria yang di nikahi bibimu adalah orang yang kau sukai sejak lama. Sudahlah, kau hanya perlu waktu untuk benar-benar melupakan orang itu"

"Menurutmu apakah aku bisa melupakannya ?"

"Pasti bisa, kau hanya perlu niat yang besar untuk melakukannya. Lagipula, wajah Light itu pas-pasan, tidak perlu di tangisi berlebihan. Banyak pria yang lebih tampan dan lebih baik darinya"

"Kau terlalu berlebihan jika mengatakan wajahnya pas-pasan"

"Baiklah, dia sedikit tampan. Tapi masih lebih tampan diriku, kan ?"

Female Naruto Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang