Ikatan Darah

185 9 0
                                    

Tsukasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tsukasa

______________________________________

Dengan menahan kesal, Naruto menggenggam erat surat kabar di tangannya dan langsung pergi menemui Ibunya yang sedang bersantai di rumahnya. Setelah menemui sosok sang Ibu, ia langsung melempar surat kabar tersebut di depan Ibunya.

"Apa maksud semua ini, Bu ?" Tanya Naruto dengan perasaan berkecamuk di hatinya

Uzumaki Karin, sang Ibu kandung Naruto tidak bereaksi apapun. Ia masih duduk di tempatnya sambil menikmati teh buatannya.

"Ibu ! Aku tanya padamu, apa maksud dari berita di surat kabar tersebut ?!" Tanya Naruto lagi dengan nada suara lebih tinggi.

"Begitukah caramu berbicara pada Ibumu sendiri, Naruto ?" Ucap Karin yang tidak suka di bentak oleh putrinya sendiri

"Lalu aku harus berbicara bagaimana padamu ? Dengan lemah lembut dan sopan begitu ? Aku tidak akan pernah seperti itu, terlebih lagi kebenarannya bahwa aku hanyalah seorang anak haram"

"Naruto !!!"

"Apa ?! Bukankah itu fakta yang sudah kau ungkap sendiri ke media ?! Aku adalah anak dari hasil hubungan gelapmu dengan seorang aktor bernama Namikaze Minato. Aku heran, mengapa kau bisa begitu mudahnya membuka aibmu sendiri hanya karena popularitas ? Membuat skandal pada orang terkenal yang telah memiliki istri dan anak"

"Bukankah kau selalu ingin tahu siapa Ayah kandungmu ?"

"Ya, memang. Tapi haruskah caranya seperti ini ? Kau bisa mengatakannya hanya padaku, dan setelah itu selesai. Aku tidak akan mengganggu kehidupannya, seperti yang Ibu lakukan saat ini. Dia sudah punya keluarganya sendiri dan bahagia tanpa mengingatku. Lalu, untuk apa meminta pengakuan darinya ? Aku hanya ingin tahu siapa Ayah kandungku, hanya itu saja Bu. Tidakkah kau mengerti ?"

Air mata pun menetes, membasahi pipi Naruto. Sementara Karin hanya duduk terdiam sambil menundukkan kepalanya.

Sejak kecil, Naruto memang tidak pernah tahu siapa Ayah kandungnya. Ia pernah menanyakan pada Karin perihal Ayah kandungnya, tapi tidak pernah mendapat jawaban. Naruto pun menganggap Ayahnya telah tiada dan Ibunya tidak mau membahasnya. Ia pun memilih melupakannya. Namun, ia menjadi terkejut saat Shikamaru memberitahukan tentang surat kabar yang memberitakan tentang seorang wanita yang mengaku masa lalu dari seorang aktor senior bernama Namikaze Minato. Nampak jelas bahwa foto di surat kabar itu adalah gambar wajah Ibunya, Karin. Di surat kabar itu juga, Naruto baru tahu bahwa dirinya hanyalah anak hasil perbuatan zina kedua orang tuanya.

Dahulu, Minato adalah seorang aktor muda yang baru merintis karirnya. Lalu ia bertemu Karin dan saling tertarik satu sama lain. Padahal saat itu Karin adalah istri siri pria lain. Karin dan Minato hanya melakukan kesenangan sesaat dan hubungannya pun berakhir begitu saja. Mereka berdua mulai menjalani kehidupan masing-masing. Minato menikahi seorang gadis bernama Kushina dan di karuniai seorang putra bernama Tsukasa.  Sementara Karin bercerai dari suaminya dan baru menyadari bahwa ia telah hamil. Karin yakin anak yang di kandungnya adalah darah daging Minato, karena ia tahu suaminya mandul. Karin membesarkan Naruto seorang diri tanpa ada yang mengetahuinya. Dan ketika Naruto telah lahir dan tumbuh besar, Karin merasa bahwa ia harus memberitahukan siapa Ayah kandungnya. Karin juga tidak terima bahwa Minato bisa hidup bahagia bersama keluarga kecilnya, sementara ia memiliki putri kandung yang harusnya ia bahagiakan juga.

Dengan segala bukti yang dimiliki, Karin mendatangi media massa dan mengungkapkan kisah masa lalunya yang membuat gempar. Kehidupan Minato dan keluarganya pun mulai merasa terganggu.

Tsukasa merasa kesal dengan kemunculan Karin yang membuat ketenangan keluarganya terganggu. Ia pun memutuskan pergi menemui wanita itu setelah mendapatkan alamat rumahnya.

*

Tok ! Tok ! Tok !

Terdengar suara ketukan pintu yang membuat Naruto beranjak dari ruang belajarnya menuju pintu dan membukanya. Nampaklah sosok seorang pria yang tidak lain adalah Tsukasa.

"Apa benar ini rumah Uzumaki Karin ?" Tanya Tsukasa

"Ya, benar. Saya adalah anaknya. Ada yang bisa saya bantu ?" Jawab Naruto

"Oohh, jadi kau anak  wanita itu. Dengarkan baik-baik, katakan pada Ibumu untuk berhenti mengumbar aib masa lalunya di media. Karena ulahnya, kehidupanku dan kedua orang tuaku terganggu. Dia juga sama saja mempermalukan dirinya sendiri"

"Kau katakan saja semua itu pada orangnya langsung. Aku sama sekali tidak terlibat ataupun ikut campur dengan apapun yang dia lakukan"

Naruto langsung menutup pintunya tanpa mau mendengar ucapan Tsukasa lagi.

Naruto sudah merasa sangat lelah dengan keadaan yang terjadi pada dirinya. Mulai dari kenyataan tentang siapa dirinya, teman-teman di sekolahnya mulai menjauhinya dan mencibir dirinya anak haram, belum lagi perlakuan guru-guru yang juga membuatnya merasa tidak nyaman. Kini, saudara tirinya datang dan berkata sedemikian rupa yang membuatnya sakit hati. Dia hanya merasa kehidupannya yang tentram terganggu. Sementara Naruto selama hidupnya tidak pernah merasakan apa itu yang namanya ketentraman. Dan ulah Ibunya semakin membuat hidupnya tambah rumit.

*

Karin yang merasa penat akan kehidupan, mencoba mencari penghiburan dengan minum minuman beralkohol. Dan ketika ia mengendarai sebuah mobil, kecelakaan terjadi dan ia pun meninggal di tempat. Naruto terkejut mendengar berita kematian Ibunya dan bergegas menuju rumah sakit.

Naruto hanya diam membisu dengan air mata berlinang, saat melihat Ibunya sudah tidak lagi bernyawa. Karin sama sekali tidak memiliki sanak saudara dan kebingungan untuk mengurus pemakaman Ibunya. Tak lama kemudian, Kushina datang bersama dengan Tsukasa membantu Naruto untuk mengurus jenazah Karin sampai ia di kebumikan. Naruto pun merasa sangat berterima kasih.

Setelah beberapa prosesi pemakaman telah di lakukan, Kushina meminta Naruto untuk tinggal bersamanya. Tsukasa merasa enggan menerimanya, namun ia juga merasa kasian pada Naruto yang tinggal sendirian di rumahnya. Lalu Minato datang dan menentang keinginan Kushina. Bahkan ia berkata bahwa dirinya meragukan kebenaran bahwa Naruto adalah putri kandungnya.

Naruto yang mendengar hal itu sangat marah. Ia pun menolak permintaan Kushina dan mengungkapkan bahwa dirinya juga tidak butuh pengakuan dari Minato.

Naruto berlari sekencang mungkin sambil menangis tersedu-sedu. Ia tidak menyadari adanya mobil melaju kencang dan hampir menabrak dirinya, jika Tsukasa tidak segera datang menolongnya dengan menarik tubuhnya hingga mereka berdua berpelukan di tepi jalan.

"Dasar bodoh. Kalau ingin menyusul Ibumu, lakukanlah cara yang benar. Bukan dengan seperti ini" celetuk Tsukasa yang langsung mendapat hadiah injakan kaki yang begitu kencang hingga ia mengaduh kesakitan

Tsukasa rasanya ingin menenggelamkan Naruto jika tidak ingat bahwa ia adalah adiknya.

*

Naruto mulai menjalani aktifitas barunya. Jika sebelumnya setelah pulang sekolah, ia akan bersantai di rumah. Kini ia harus bekerja untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Kushina mencoba membantunya dengan memberikan sejumlah uang, tapi Naruto menolaknya.

Sementara itu, Minato selalu mengawasi pergerakan Naruto dari kejauhan. Ia tidak bisa menampik rasa pedulinya pada Naruto. Namun ia merasa kesal, bahwa image baik yang ada pada dirinya diruntuhkan begitu saja karena ulah Karin yang mengungkapkan masa lalu diantara mereka. Tapi ia sadar bahwa bagaimana pun Naruto tidak bersalah dalam hal ini.

Setelah lama berpikir, Minato pun memutuskan menemui Naruto dan meminta maaf padanya. Mata Naruto berkaca-kaca menatap sosok pria yang merupakan Ayah kandungnya sendiri. Minato pun memeluk Naruto perlahan dan air mata pun menetes begitu saja. Kushina dan Tsukasa yang melihat hal itu, ikut merasa terharu.

*End

Female Naruto Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang