Naruto x Caver

141 17 0
                                    

Caver Willard

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Caver Willard

______________________________________

Sejak kecil, Caver bercita-cita ingin menjadi atlet bulutangkis profesional. Namun, kedua orang tuanya tidak begitu mendukungnya. Caver adalah putra tunggal dari keluarga Willard yang terkenal kaya raya dengan aset perusahaan terbesar no. 1 di Jepang. Tentu harapan kedua orang tua Caver adalah menginginkannya untuk menjadi penerus mereka nantinya sebagai seorang pengusaha. Caver pun secara diam-diam berlatih badminton untuk mengembangkan keahliannya bersama seorang mantan atlet bulutangkis bernama Hiroyuki Endo yang melihat potensi yang bagus pada diri Caver sebagai atlet terhebat.

Caver tidak terlalu populer di sekolahnya, karena ia tidak ikut bergabung dalam klub basket atau pun futsal yang menjadi favorit para siswa/siswi di sekolah. Caver memang tidak terlalu menggemari olahraga tersebut. Ia pun memilih ekskul bulutangkis yang tidak banyak peminatnya. Dan di sanalah ia berkenalan dengan Naruto, seorang gadis yang begitu menyukai bulutangkis namun sangat payah dalam permainan tersebut. Padahal ia lebih dulu ikut ekskul bulutangkis dan tidak pernah absen, namun kemampuannya tetap saja di bawah rata-rata. Naruto pun merasa iri saat melihat kemampuan Caver yang sudah seperti atlet profesional. Karena itulah sikap Naruto agak ketus bahkan seperti memusuhi Caver. Tapi Caver lebih memilih mengacuhkan gadis itu.  Namun sebuah insiden terjadi, di mana Ibu Caver datang ke sekolah dan memarahi Caver saat tahu ia mengikuti ekskul bulutangkis yang dianggap sebelah mata olehnya. Semua orang melihat Caver di marahi, termasuk Naruto. Dan hal itu membuat Naruto bersimpati padanya.

Caver tidak lagi mengikuti ekskul bulutangkis. Naruto mulai mencari-cari keberadaan Caver yang ternyata memilih untuk menghabiskan waktunya di perpustakaan. Naruto pun menghampiri pemuda itu dan mengajaknya untuk bicara. Awalnya, Caver tidak menanggapinya. Namun Naruto tidak menyerah untuk membuat Caver merespon dirinya. Ia berterus terang untuk mendukung Caver menjadi atlet bulutangkis karena ia tahu kemampuannya cukup hebat dan Naruto meminta Caver untuk tidak menyerah meraih mimpinya dan menunjukkan pada orang tua Caver bahwa pilihannya tidaklah salah. Sejak saat itulah mereka berdua menjadi teman.

Caver kembali berlatih bermain bulutangkis dan mendaftarkan dirinya mengikuti perlombaan bulutangkis tingkat nasional dan pemenangnya akan mendapat beasiswa dan akan di jadikan atlet pelatnas. Naruto pun menjadi supporter yang memberi dukungan pada Caver untuk menang. Dan perjuangan Caver tidak sia-sia, ia menjadi juara 1 dan mendapatkan beasiswa sekaligus tiket untuk menjadi atlet pelatnas. Ia menunjukkannya pada kedua orang tuanya, namun mereka sama sekali tidak merasa bangga dengan pencapaian putra mereka. Bahkan kembali menekan Caver untuk berhenti bermain bulutangkis. Akhirnya, Caver memilih untuk memberontak dan memutuskan untuk pergi dari rumah menuju Mess Atlet dan tinggal di sana tepat setelah ia lulus SMA.

Caver secara tekun berlatih di dampingi Hiroyuki yang menjadi pelatih untuknya. Kedua orang tua Caver tidak pernah datang mengunjunginya atau pun meneleponnya menanyakan kabar. Hanya Naruto yang menyempatkan waktu untuk menemui Caver dan memberi dukungan untuknya.

Waktu demi waktu berlalu, kemampuan Caver pun semakin baik. Bahkan ia telah beberapa kali memenangkan pertandingan tingkat internasional dan namanya melambung naik. Kedua orang tua Caver telah melihat kesuksesan putranya dan menyadari kesalahannya karena sebelumnya tidak mendukungnya. Akhirnya mereka datang menemui Caver dan meminta maaf padanya. Mereka pun kembali menjadi keluarga harmonis.

*

Caver telah masuk peringkat 1 dunia dalam bulutangkis di usianya yang sudah menginjak 25 tahun. Dan tepat saat itu juga ia mantap melamar Naruto dan menikahinya beberapa bulan kemudian. Kemana pun Caver pergi, Naruto akan selalu ikut bersamanya untuk memberi dukungan. Kemenangan demi kemenangan pun di raih olehnya. Namun, terjadi insiden di mana Caver mengalami cedera dan harus berhenti sementara waktu untuk bertanding sampai keadaannya pulih. Caver merasa sedih karena kesempatannya untuk meraih medali olimpiade harus pupus begitu saja karena cidera yang di alaminya. Naruto memahami kesedihan Caver dan berusaha menyemangatinya agar ia tidak menyerah dengan keadaannya.

Hampir setahun Caver fokus pada pemulihannya dan tidak mengikuti berbagai turnamen yang di adakan. Dan ketika Caver mencoba kembali bertanding, ia sering mengalami kekalahan di babak awal dan ranking nya pun turun drastis ke posisi 40. Banyak yang beranggapan bahwa masa jaya Caver telah berakhir, karena atlet yang sudah terkena cedera biasanya performanya akan menurun dan tidak akan bisa kembali seperti sedia kala. Caver mulai putus asa, tapi sekali lagi Naruto menyemangatinya agar tidak pantang menyerah.

Motivasi dari Naruto memberikan semangat pada Caver. Namun di saat Caver mulai bangkit kembali dari keterpurukannya, ujian kembali menghantam saat Naruto di diagnosa terkena kanker dan hidupnya tidak akan lama lagi. Caver ingin fokus menjaga istri tercintanya namun Naruto menolaknya dan meminta Caver agar tetap berkonsentrasi pada latihannya agar dapat memenangkan medali emas dalam olimpiade. Di saat kritis, Naruto meminta Caver untuk bersumpah bahwa ia akan memenangkan setiap pertandingan dan menjadi juara 1 dalam olimpiade. Caver pun menyanggupi sumpah tersebut. Naruto pun tersenyum dan menghembuskan nafas terakhirnya.

Caver merasa kehilangan, namun hal itu tidak memadamkan semangat dalam dirinya. Kini tujuannya adalah memenuhi janjinya pada Naruto untuk memenangkan pertandingan dan mendapatkan medali emas olimpiade. Caver lebih giat berlatih dan mengerahkan segala kemampuannya. Turnamen olimpiade pun di mulai, dan babak demi babak Caver berhasil lewati hingga ia pun masuk final dan bertemu lawan terberatnya yaitu Viktor Axelsen, atlet asal Denmark yang kini meraih peringkat 1 dunia. Set 1 Caver kalah dengan poin 15-21. Lalu di set 2 meski awalnya Caver tertinggal hampir 6 angka, tapi pada akhirnya Caver dapat menyamakan poin dan berhasil memenangkan pertandingan dengan poin 21-19. Permainan pun dilanjutkan dengan Rubber game yang merupakan babak penentuan.

Ketika set 3 di mulai, Caver bisa mampu memberikan perlawanan terbaiknya hingga lawan tertinggal 10 poin. Kemenangan sudah di depan mata karena poin Caver sudah berada di angka 20 dan hanya butuh 1 poin lagi untuk memenangkan pertandingan. Sayangnya, secara tiba-tiba kaki Caver terasa sakit dan permainan di hentikan beberapa saat. Caver mendapatkan perawatan medis untuk cedera pada kakinya yang mulai kambuh lagi. Caver di sarankan untuk menghentikan permainan agar mendapat penanganan lebih optimal lagi untuk kakinya. Namun, Caver memilih tetap melanjutkan pertandingan. Dengan berjalan setengah pincang, Caver kembali masuk ke lapangan. Namun saat pertandingan kembali berlanjut, Caver tidak bisa bergerak dengan leluasa karena rasa sakit di kakinya. Viktor pun berkali-kali mendapatkan poin dan hampir mendekat dari poin 10-20, kini menjadi 19-20. Caver sudah jatuh bangun menangkis serangan dari Viktor, namun keterbatasannya saat ini justru memberi poin pada lawannya. Caver mulai merasa putus asa. Lalu bayangan wajah Naruto datang dengan senyuman yang selalu memberi ketenangan untuknya. Ia pun kembali mengingat janjinya pada Naruto dan kembali bersemangat untuk memenangkan pertandingan. Saat Viktor memulai servis, Caver kembali bersiap dan di saat ada kesempatan Caver melalukan jumping smash dan Viktor tidak mampu menangkisnya. Pada akhirnya Caver dapat memenangkan pertandingan dengan skor 21-19.

Caver begitu sangat terharu atas kemenangannya dan saat menaiki podium, ia membawa foto Naruto bersama dengannya dan berkata pada wartawan bahwa istrinya selalu menjadi motivasi untuk dirinya. Meski Naruto telah tiada di dunia ini, namun ia akan selalu hidup dan tinggal di dalam hati Caver seumur hidupnya.

*End

Female Naruto Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang