Ketika Kau-Aku Menjadi Kita

166 11 3
                                    

Kakeru Naruse

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kakeru Naruse

______________________________________

Naruto menyaksikan prosesi pernikahan adiknya, Naruko bersama Sasuke. Naruto tersenyum dengan mata berkaca-kaca. Ia bahagia, namun ia masih merasakan sedikit goresan dalam hatinya. Bukan hal mudah untuk merelakan seseorang yang kita cintai, bersanding dengan orang lain. Tapi, Naruto akan terus berusaha tegar menerimanya. Kushina yang merupakan Ibu Naruto, sangat mengerti apa yang di rasakan putrinya. Ia pun berusaha menguatkankannya. Bagaimana pun, cinta tidak bisa di paksakan. Kushina hanya bisa berharap putrinya akan menemukan cinta sejatinya.

Sasuke dan Naruto memang teman lama, dan sudah sering bersama sejak di bangku SD. Naruto mengira, persahabatannya akan menjadi cinta sejati. Tapi ternyata tidak. Sasuke justru terpesona dengan Naruko, adik Naruto yang berselisih umur 2 tahun dengannya. Memang di banding dengan Naruto yang cerewet dan periang, Naruko lebih kalem dan bersikap lebih dewasa. Itu yang membuat Sasuke jatuh hati padanya dan memutuskan untuk menikahinya setelah finansialnya sudah cukup untuk membangun rumah tangga. Itu adalah saat-saat tersulit bagi Naruto mengetahui pria yang di cintainya tidak memiliki perasaan yang sama. Naruko yang mengetahui perasaan kakaknya, awalnya menolak lamaran Sasuke meskipun ia juga mencintai pria itu. Naruto pun membuat mereka berdua akhirnya dapat menikah, meskipun hati Naruto sendiri merasakan luka.

Setelah resmi menjadi sepasang suami istri, Sasuke dan Naruko tinggal di sebuah rumah pribadi milik keluarga Sasuke. Kadangkala, Naruto pergi mengunjungi Naruko untuk mengobati rasa rindunya. Namun, akhir-akhir ini Naruko sedang di sibukkan dengan berbagai kegiatan sebagai relawan yang membantu orang-orang yang terkena bencana alam. Hal itu yang membuatnya jarang berada di rumah. Naruto pun hanya bisa bertemu Sasuke yang lebih banyak waktu luang di bandingkan Naruko.

Saat Naruto sedang berjalan santai menikmati alam, ia melihat segerombolan anak kecil sedang tertawa riang menyaksikan seorang pria memainkan boneka dengan suara-suara lucu. Pria itu tidak lain adalah Kakeru. Beberapa saat mereka berdua saling bertukar pandang dan tersenyum.

***

"Apa kabar Kakeru ?" tanya Naruto yang kini sedang duduk berdua dengan Kakeru di sebuah kedai kopi

"Baik. Bagaimana denganmu ?"

"Sama, aku juga baik. Kenapa waktu itu kau tak datang ke pernikahan Naruko dan Sasuke ? Jangan bilang, karena kau tidak bisa move on pada perasaanmu dengan Naruko. Hahahaha"

Kakeru pun hanya tersenyum simpul tanpa menyanggah atau mengiyakan pertanyaan Naruto. Hal itu membuat Naruto langsung berhenti tertawa seketika.

"Kakeru,,,"

"Maafkan aku, terus terang aku memang belum bisa menghapus perasaan cintaku untuk Naruko. Tapi, aku akan berusaha melupakannya. Aku juga tidak bermaksud untuk mengganggu rumah tangganya"

Naruto pun memegang bahu Kakeru perlahan, memberi isyarat untuk membuat pria itu tegar. Memang, bukan hal yang mudah melupakan seseorang yang begitu di cintai. Naruto pun merasakan hal yang sama, namun kini perasaan Naruto sudah mengikis untuk Sasuke dan telah menata kembali hati dan hidupnya. Ia pun memutuskan untuk membantu Kakeru move on.

Naruto dan Kakeru mulai sering menghabiskan waktu bersama. Entah untuk mengajaknya mengobrol, ataupun memperkenalkannya dengan beberapa teman gadis. Jelas Naruto mencoba menjadi mak comblang untuk Kakeru. Namun Kakeru merasa tidak nyaman. Sikap Naruto seperti Ibunya yang sibuk mengurusi jodohnya hingga rasanya ia sudah merasa lelah dan berkata

"Naruto, berhentilah memperkenalkanku dengan teman-teman perempuanmu. Aku bisa mencarinya sendiri. Lebih baik, kau cari saja jodoh untuk dirimu sendiri. Kau itu perempuan, usiamu sudah pantas untuk menikah. Bahkan adikmu saja mendahuluimu"

Naruto pun langsung kesal dengan pernyataan Kakeru dan pergi begitu saja dengan ekspresi cemberut dan menggerutu dalam hati. Ia yang sama sekali tidak memperhatikan jalan, hampir saja tertabrak mobil yang sedang melintas dengan kecepatan penuh. Beruntung, Kakeru segera menolongnya dan tanpa sengaja mereka saling memeluk satu sama lain. Jantung mereka berdua pun berdetak lebih cepat dan terjadilah kecanggungan. Setelah mereka saling melepas pelukan, Naruto pun berkata

"Terima kasih sudah menyelamatkanku. Dan maaf karena mencampuri urusanmu tentang mencari pasangan hidup. Aku tidak akan lagi memperkenalkanmu pada teman-temanku"

Naruto hanya menunduk, karena tidak berani menatap mata Kakeru. Sementara Kakeru terus menatap gadis itu.

"Aku juga ingin minta maaf, kata-kataku tadi sudah keterlaluan karena membuatmu tersinggung"

Naruto pun tersenyum simpul dan akhirnya menatap pria itu.

"Kata-katamu tidak salah. Kau benar, aku harusnya fokus mencari pasangan untuk diriku sendiri"

Kakeru perlahan mengikis jarak diantara mereka sambil terus menatap Naruto dengan intens. Jantung Naruto pun rasanya hampir copot karena ulah Kakeru.

"Bagaimana jika kita memulainya ?"

"Ma-maksudmu ?"

"Yuk pacaran"

*

Pernikahan Sasuke dan Naruko mulai terjadi konflik. Naruko lebih sering mengurusi pekerjaannya daripada menghabiskan waktu bersama Sasuke. Hal itu membuat Sasuke merasa terabaikan sebagai seorang suami. Memang, Naruko memiliki jiwa sosial yang tinggi untuk membantu sesama. Sasuke pun mendukungnya, tapi lambat laun hal itu membuatnya merasa jauh dari istrinya sendiri. Ia sempat iri dengan teman-temannya yang istrinya selalu ada waktu luang untuk mereka. Bahkan, ada yang melepas karirnya demi menjadi ibu rumah tangga yang fokus mengurus keluarga. Sasuke tidak masalah jika Naruko ingin terus  bekerja dan menjadi relawan meski telah menikah, namun ia menyayangkan kesibukan Naruko yang sampai-sampai tak ada waktu untuk dirinya.

Naruto yang mengetahui keadaan rumah tangga Sasuke dan Naruko, mencoba menyatukan kembali hubungan mereka yang renggang. Naruto mencoba menasehati Naruko agar lebih memperhatikan suaminya. Awalnya, Naruko kurang setuju dengan apa yang kakaknya katakan. Namun, ia juga tak ingin hubungannya terus-menerus renggang dengan Sasuke. Akhirnya, Naruko mengalah dan mengurangi kesibukannya agar lebih banyak waktu dengan suaminya.

Sayangnya, Sasuke mulai tertarik pada Naruto yang selama ini perhatian padanya. Hal ini pun menjadi boomerang tersendiri bagi rumah tangga Sasuke dan Naruko.

Pada puncaknya, Naruko tidak sengaja melihat Sasuke dan Naruto saling berpelukan dan berasumsi bahwa Sasuke telah berselingkuh dengan Naruto. Namun, pada kenyataannya Sasuke sendiri berusaha merengkuh tubuh Naruto dalam dekapannya meski Naruto menolaknya.

Kabar perselingkuhan Sasuke dengan Naruto pun tersebar. Tak ada yang percaya pada Naruto meski ia berusaha menjelaskan kebenarannya. Bahkan, Kushina enggan melihat atau bicara pada Naruto karena percaya bahwa Naruto telah menjalani hubungan gelap dengan Sasuke. Naruko pun tak henti-hentinya menangis dan merasa terluka.

Kakeru satu-satunya yang percaya bahwa Naruto bukanlah perempuan yang tega merusak rumah tangga adiknya sendiri. Ia juga membela dan berada di sisi Naruto. Hal itu pun membuat Naruto tersentuh dan menjadi yakin akan perasaannya pada Kakeru.

Lalu Pada akhirnya, Sasuke mengakui kesalahannya pada semua orang bahwa ia mulai tertarik pada Naruto karena rasa kesepian yang melanda hatinya. Sementara, Naruto sendiri tidak menganggap Sasuke lebih dari saudara iparnya. Kushina dan Naruko pun langsung menghampiri Naruto dan memeluknya dengan erat sambil meminta maaf karena tidak mempercayainya.

Setelah itu, Sasuke dan Naruko pun kembali membina hubungan mereka yang sempat renggang. Sementara Naruto bersama Kakeru memutuskan untuk menjalin kasih dan mempersiapkan pernikahan mereka berdua.


*End

Female Naruto Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang