Terkurung Dalam Obsesi

179 8 0
                                    

Touya Kinomoto

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Touya Kinomoto

______________________________________

Cerpen ini di buat karena terinspirasi film asal Amerika berjudul Shattered (1991), dengan beberapa bagian yang dibuat beda sesuai versi saya 🤗

_"_

Seorang gadis bernama Naruto, duduk terdiam di sebuah kamar rumah sakit. Ia menatap sekelilingnya dengan tatapan tidak terbaca. Sebuah kecelakaan telah membuatnya hilang ingatan dan harus menjalani perawatan intensif. Kini keadaannya sudah membaik, namun ingatannya masih belum pulih. Tak lama kemudian, seorang pria datang menghampiri gadis itu. Ia tidak lain adalah Touya, suami Naruto sekaligus dokter bedah yang bertanggung jawab menanganinya.

Touya tersenyum lembut dan mengecup kening Naruto.

"Bagaimana keadaanmu ? Sudah siap untuk pulang hari ini ?" Tanya Touya pada Naruto.

Naruto hanya menganggukan kepala sebagai jawaban. Meski ia telah di beritahu bahwa Touya adalah suaminya, namun tetap saja Naruto merasa asing pada pria itu. Ia masih membutuhkan waktu untuk menerima segala hal yang terjadi padanya. Sementara Touya sendiri tidak mempermasalahkan sikap Naruto yang canggung terhadapnya.

Setelah selesai berkemas, Touya menuntun Naruto menuju ke mobil miliknya untuk pulang ke rumah. Selama perjalanan, Naruto hanya diam terpaku. Touya pun juga tidak bicara sepatah kata pun selain tangannya yang sesekali terulur untuk mengelus pucuk kepala Naruto.

Saat tiba di rumah, banyak orang yang menyambut kedatangan Naruto. Kedua orang tua Naruto maupun mertuanya begitu bahagia dan terharu melihat keadaan Naruto yang terlihat baik. Meskipun demikian, ada rasa sesak di dada mereka saat tahu Naruto sama sekali tidak mengingat salah satu dari mereka.

Naruto masih merasa asing dengan orang-orang di dekatnya, atau pun rumah yang telah di huninya. Lalu ia memandang foto pernikahan dirinya dengan Touya yang terlihat begitu bahagia. Tapi, ia masih tidak dapat mengingat apapun.

Touya pun berkata bahwa Naruto tidak perlu memaksakan diri untuk mengembalikan ingatannya, karena yang terpenting Naruto dalam keadaan baik-baik saja.

*

Beberapa bulan telah berlalu, Naruto masih tidak bisa mengingat tentang dirinya maupun keluarganya. Ia yang mulai lelah, memilih untuk menerima semuanya dengan lapang dada. Touya juga berkata bahwa ingatan masa lalu tidak perlu untuk diingat. Meski Naruto merasa aneh pada Touya yang seakan enggan menginginkan ingatannya kembali. Tapi, mungkin itu hanya reaksi Touya yang tidak mau membuat Naruto terlalu memaksakan diri untuk mengingat masa lalunya. Karena setiap Naruto mencoba mengingat sesuatu, kepalanya langsung terasa sangat sakit. Dan Touya begitu sangat mencemaskannya setiap kali Naruto mengaduh kesakitan.

Sikap Touya yang penuh perhatian, membuat hati Naruto luluh padanya. Ia mulai yakin bahwa Touya adalah suami yang begitu mencintainya dengan tulus. Namun, masih ada hal yang mengganjal dalan hatinya. Terlebih lagi setiap Touya ingin menyentuhnya secara intim, Naruto menolaknya dengan keras. Entah kenapa, ia merasa bahwa Touya tidak punya hak untuk menyentuhnya padahal mereka berdua telah sah menjadi suami istri.

Hingga suatu ketika, teman dekat Naruto datang untuk mengunjunginya. Ia tidak lain adalah Hinata, sahabat sekaligus teman curhatnya. Ia begitu sulit menemui Naruto, dan kini mempunyai kesempatan untuk menemui teman lamanya. Meski agak kesal dengan Naruto yang melupakannya, namun Hinata berusaha memakluminya. Lalu Hinata merasa heran dengan Touya yang dulu bersikap dingin dan acuh, berubah menjadi pria yang penuh perhatian pada Naruto. Padahal, ia menjadi saksi pertengkaran hebat Naruto dan Touya. Semua terjadi lantaran Touya sebenarnya mencintai wanita lain dan tidak pernah bisa menerima Naruto sebagai istrinya. Padahal Naruto berusaha keras agar menjadi istri yang baik dan Touya mau menerimanya. Tapi usahanya seakan sia-sia.

Mendengar pernyataan itu, Naruto mulai penasaran dengan apa yang terjadi sebelum adanya kecelakaan yang menimpa dirinya. Naruto bertanya pada Touya mengenai masalah yang terjadi pada mereka sebelumnya dan menanyakan wanita lain yang di cintai Touya. Tapi, Touya enggan menjawabnya dan berkata bahwa itu adalah kesalahan masa lalu dan kini ia ingin membuka lembaran baru bersama Naruto yang saat ini menjadi satu-satunya wanita yang ia cintai. Sayangnya, jawaban Touya hanya menambah pertanyaan yang ada di benaknya. Hingga akhirnya Naruto memilih untuk mencari tahu kebenaran yang sesungguhnya.

Satu per satu, Naruto mencari tahu identitas wanita-wanita yang pernah dekat dengan Touya. Dan, seketika ia tertarik dengan informasi tentang seorang gadis bernama Sakura yang diisukan menjadi orang ketiga dalam hubungan Naruto dan Touya.

Naruto berencana menemui Sakura, namun ia mendapat kabar bahwa Sakura hilang tepat setelah terjadinya kecelakaan yang menimpa Naruto beberapa bulan yang lalu. Dan tak ada yang tahu kemana gadis itu pergi.

Akhirnya Naruto pergi ke desa Fukushima, di mana Sakura bertempat tinggal di sana. Naruto merasa tidak asing dengan desa tersebut saat tiba di sana. Beberapa memori kenangan masa lalu pun muncul dalam benaknya. Dan ketika Naruto melihat wajah kedua orang tua Sakura, air matanya langsung turun begitu saja. Tanpa banyak berpikir lagi, Naruto memeluk mereka berdua.

"Ayah,,, Ibu,,," ucap Naruto dengan nada terisak.

Kini ingatannya telah muncul sepenuhnya. Ia sebenarnya adalah Sakura, bukan Naruto.

Dalam kilas balik, terlihat Touya berusaha mengejar cinta Sakura meskipun ia telah sah menjadi suami Naruto. Sakura yang tidak mau menjadi perebut suami orang, berusaha menghindari pria itu. Namun Touya masih saja bersikeras mengejarnya. Sementara itu, Naruto mulai kesal pada Touya dan Sakura hingga tanpa pikir panjang melakukan sabotase pada kendaraan yang akan dinaiki Sakura. Seketika, Sakura mengalami kecelakaan karena rem yang blong. Touya yang mengetahui hal tersebut, langsung mencekik leher Naruto hingga tewas di tempat. Sementara itu, Sakura di larikan ke rumah sakit di mana Touya yang menjadi dokternya. Hal itu pun di manfaatkan Touya dengan melakukan bedah plastik pada wajah Sakura hingga berubah menjadi mirip dengan wajah Naruto. Lalu memberinya obat yang membuat Sakura kehilangan ingatannya. Tindakan ilegal Touya di ketahui rekan sejawatnya, namun tidak ada yang berani melerainya. Dan setelah wajah Sakura telah berubah sepenuhnya menyerupai Naruto, ia pun langsung mengklaim gadis itu sebagai istrinya. Dan semua orang mempercayainya tanpa ada kecurigaan sedikit pun.

Kini, Sakura telah mengetahui kebenaran tentang siapa dirinya dan ingin meminta perhitungan pada Touya yang menipunya bahkan melakukan perubahan pada wajahnya. Tapi yang terjadi, Touya melakukan percobaan bunuh diri dengan meminum racun dan memaksa Sakura agar minum racun juga agar mereka dapat mati bersama. Touya berpikir, jika gadis yang ia cintai tidak mau hidup bersamanya maka jalan terakhir ia harus mati bersamanya. Sakura berhasil menghindar untuk meminum racun dari tangan Touya, tapi ternyata Touya telah melakukan persiapan lain untuk membunuhnya. Yaitu, mengeluarkan gas beracun di dalam ruangan di mana Sakura berada yang telah sengaja di kunci. Perlahan, gas beracun itu terhirup oleh Sakura dan napas nya mulai terasa sesak. Ia pun mulai kehilangan kesadarannya. Beruntung, polisi segera datang mendobrak pintu yang terkunci dan menyelamatkan Sakura.

Kedua orang tua Sakura merasakan firasat buruk pada putrinya, dan memutuskan untuk menyusul Sakura untuk datang kekediaman Touya beserta para polisi yang telah mereka hubungi. Ternyata benar, nyawa Sakura memang berada dalam bahaya.

Sakura segera di larikan ke rumah sakit dan nyawanya masih dapat tertolong, sementara Touya sudah tidak dapat selamatkan.

Jenazah Naruto di temukan di dalam ruang bawah tanah yang selama ini di sembunyikan Touya. Dan, di kebumikan secara layak.


*End




Female Naruto Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang