Tuan Penjahat

177 12 2
                                    

Zuko

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Zuko

______________________________________

Sebuah pesta pernikahan mewah telah di gelar. Dua keluarga terhormat kini akan berbesan karena putra-putri mereka akan segera dinikahkan meski dengan sebuah perjodohan. Sementara itu, sekelompok orang-orang bayaran telah bersiap untuk merusak pesta pernikahan tersebut. Zuko, orang yang memimpin kelompok preman tersebut telah mendapat bayaran untuk menghancurkan pesta pernikahan keluarga terhormat tersebut. Zuko bersama anak buahnya telah bersiap untuk menjalankan rencana mereka, namun secara tiba-tiba Zuko berubah pikiran dan meminta seluruh anak buahnya untuk kembali pulang kerumah masing-masing. Bahkan ia mengembalikan uang tersebut.

Naruto yang mengetahui hal tersebut, segera menghampiri Zuko dan meledeknya.

"Wah, wah. Apakah tuan penjahat benar-benar telah berubah menjadi orang baik ? Jadi kau sudah memahami cinta yang sebenarnya ?"_Naruto

"Apa maksud perkataanmu ?"_Zuko

"Kau tahu benar apa maksudku, tuan penjahat. Siapa yang dengan lantang berkata bahwa ia akan menggagalkan pernikahan Katara dan membuat calon suaminya mati tepat di depannya ? Dan menunjukkan pada orang-orang, bahwa gadis seperti Katara akan mendapat balasannya karena mempermainkan perasaan seorang Zuko. Penjahat besar yang ditakuti banyak orang. Bukankah keinginanmu untuk menghancurkannya sudah di depan mata ? Lalu kenapa kau memilih mundur ?"_Naruto

"Itu bukan urusanmu. Sebaiknya kau pergi dari sini, sebelum kesabaranku habis"_Zuko

"Ya, aku juga tidak mau berlama-lama melihat orang munafik seperti dirimu. Cih."_Naruto

Zuko menatap tajam Naruto yang pergi dengan sikap acuhnya. Sementara semua orang yang melihatnya, hanya mengernyit heran dengan situasi yang terjadi. Tidak ada yang memahami maksud pembicaraan mereka.

Naruto melangkahkan kakinya untuk pergi ke sebuah undangan pernikahan temannya yang tidak lain adalah Katara. Ia di sambut cukup baik meski bukan golongan orang kaya seperti tamu undangan kebanyakan. Naruto menghampiri Katara lalu mengucapkan selamat padanya dan memeluk tubuhnya beberapa saat.

"Apakah ia akan datang ?" Tanya Katara dengan perasaan khawatir

"Tidak. Kau tenang saja. Ini hari bahagiamu, jadi dia tidak akan tega merusaknya. Menurutku, dia telah belajar arti merelakan." Jawab Naruto  dengan penuh keyakinan

Katara pun tersenyum lega dan menggenggam erat tangan Naruto.

Lalu di tempat lain, Zuko duduk sendirian di kamarnya dan kenangan masa lalu pun muncul.

Flashback on

Zuko terkenal sebagai tukang pukul hebat yang bekerja pada Kabuto, seorang rentenir yang kejam. Zuko sering diminta Kabuto untuk menagih hutang pada orang-orang dengan cara yang kasar dan penuh pemaksaan. Bahkan Zuko tidak segan-segan menghajar mereka sampai tewas. Naruto salah satu orang yang harus berurusan dengan Kabuto, karena mendiang kedua orang tuanya meminjam uang yang cukup banyak hingga Naruto sulit melunasinya. Terlebih lagi adanya bunga yang harus Naruto bayar juga. Naruto dan Zuko seringkali berdebat, bahkan Zuko tak segan untuk menampar Naruto. Namun hal itu tidak membuatnya gentar untuk melawan. Beruntung, Katara segera datang dengan membawa sejumlah uang untuk melunasi hutang sahabatnya. Saat itulah, pertama kali Zuko mengenal Katara dan jatuh hati karena kecantikannya.

Sejak saat itu, Zuko berusaha menarik perhatian Katara. Bahkan ia tidak lagi bekerja pada Kabuto dan belajar menjadi orang yang lebih baik agar Katara mau melihatnya. Zuko dan Katara akhirnya bisa menjadi teman, namun Naruto tidak setuju dengan kedekatan mereka berdua. Karena Naruto tahu, Zuko memiliki perasaan khusus pada Katara. Sementara Katara hanya menganggapnya teman baik. Terlebih lagi, Katara telah mencintai pria lain bernama Aang.

Situasi menjadi rumit, ketika Zuko tahu Katara tidak memiliki perasaan apapun padanya. Zuko memaksa gadis itu untuk menerimanya, namun Katara dengan lantang menolaknya. Aang pun ada untuk melindungi gadis yang ia cintai.

Zuko yang kesal pun berkata.

"Apapun yang terjadi, tidak akan ku biarkan kau jadi milik siapapun ! Jika sampai nanti kau menikah dengan orang lain, maka aku akan datang dan menghancurkan pernikahan tersebut"

Lalu Naruto menegurnya dengan berkata.

"Jika kau benar-benar mencintai Katara, kau tidak akan melakukan hal tersebut. Karena cinta yang sebenarnya, tidak akan membuatmu tega menyakitinya"

"Aku adalah seorang penjahat, jadi cinta seperti itu tidak akan berpengaruh apapun padaku ! Akan ku pastikan, Katara tidak akan menjadi milik siapapun kecuali diriku."

Mata Katara pun berkaca-kaca mendengar ucapan Zuko. Sementara Zuko menatap tajam Katara, namun perasaannya tak menentu melihat tatapan gadis yang ia cintai tersebut

Flashback Off

*

Naruto menyisihkan beberapa lembar uangnya ke dalam amplop putih sambil tersenyum dan berkata.

"Akhirnya, aku bisa mencicil hutangku lagi pada Katara"

Ia segera memasukkan amplop berisi uang tersebut ke dalam tas selempangnya dan bergegas pergi menuju rumah Katara. Tapi saat di perjalanan, seorang pria asing dengan cepat merebut tas Naruto dan berlari kencang membawa kabur tas tersebut. Beruntung, Zuko datang dan menggagalkan aksi pencurian itu. Ia pun langsung mengembalikan tas milik Naruto.

"Apa kau punya informasi tentang lowongan pekerjaan ?" Tanya Zuko tiba-tiba

"Kenapa ? Kau mau bekerja ?" Naruto balik bertanya

"Ya"

Naruto menatap heran pria di hadapannya, namun beberapa saat kemudian ia mengatakan bahwa ada lowongan pekerjaan di tempat dimana Naruto bekerja dan meminta Zuko datang besok jika memang ia ingin bekerja. Zuko pun menganggukan kepalanya tanda setuju.

Keesokan harinya, Zuko sampai di tempat kerja Naruto yang merupakan sebuah restoran, tepat pukul 7 pagi.  Naruto langsung memperkenalkan Zuko pada bosnya dan saat itu juga Zuko di terima karena sedang membutuhkan banyak tenaga kerja.

Zuko menjadi seorang pelayan, sama seperti Naruto. Namun, beberapa pengunjung restoran mengeluhkan sikap Zuko yang tidak ada ramah-ramahnya. Ia di tegur oleh sang manajer, namun hanya dijadikan angin lalu oleh Zuko. Naruto yang kesal pun memarahi pria itu. Dan, secara ajaibnya Zuko mencoba merubah sikapnya dengan senyuman penuh keterpaksaan kepada pelanggan yang justru terlihat menakutkan, bahkan mereka ada langsung pergi begitu saja dan anak kecil pun menangis menjerit melihat ekspresi Zuko tersebut. Naruto hanya dapat menghela nafas sambil menepuk jidatnya.

*

Zuko mendapatkan gajian pertamanya dan mentraktir Naruto ke sebuah kedai ramen favorit gadis itu. Tak di sangka, ia bertemu Katara bersama suaminya. Katara mulai merasa gelisah dan Zuko dapat melihat semua itu. Naruto yang baru ingin mendatangi Zuko pun ikut terkejut melihat ada Katara yang bertemu dengan Zuko.

Zuko tersenyum simpul, menyapa Katara dan Aang. Setelah itu ia pergi berlalu begitu saja. Naruto mengambil langkah seribu menghampiri Zuko dan memuji atas sikapnya yang terlihat bijak saat bertemu Katara dan suaminya. Tapi Zuko tidak menanggapi pujian dari Naruto. Sebenarnya ia belum sepenuhnya merelakan Katara, tapi ia akan belajar mengikhlaskannya. Apalagi Katara terlihat bahagia bersama pria yang telah sah menjadi suaminya. Jadi Zuko tidak ada alasan untuk mempertahankan perasaannya.

*End

Female Naruto Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang