Cita dan Cinta

148 9 0
                                    

Gray Fullbuster

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gray Fullbuster

______________________________________

Gray tidak pernah mempunyai mimpi ataupun sebuah cita-cita. Ayahnya, Satoshi selalu memberitahunya bahwa menjadi seorang bintang yang terkenal akan membuatnya selalu mendapatkan kesenangan hidup. Hal itupun mendorong seorang Gray untuk menjadi bintang.

Ia mulai berlatih dan sering mengikuti berbagai les. Mulai dari les akting, menyanyi dan menari. Namun ia juga harus memperoleh nilai akademik yang bagus agar ia bisa di pandang suatu saat nanti menjadi bintang yang tak hanya terkenal, namun juga pintar. Itu yang selalu Satoshi katakan padanya. Meskipun, sering dihinggapi rasa lelah dan keinginan untuk menyerah. Namun, gemblengan sang Ayah memaksanya untuk tidak pernah berhenti. Hingga akhirnya, ia memperoleh hasil yang baik.

Berkat usaha kerasnya, Gray menjadi bintang baru sebagai seorang penyanyi solo. Namanya pun cukup di kenal masyarakat luas. Namun Satoshi masih belum merasa puas, ia ingin Gray menjadi lebih terkenal lagi dan memintanya untuk menjadi seorang aktor. Gray pun menuruti keinginan sang Ayah. Sayangnya, karirnya dalam seni peran tidak terlalu berjalan mulus. Ia memiliki banyak saingan yang merupakan aktor-aktor berpengalaman dan juga memiliki anggota keluarga yang berpengaruh dalam perindustrian film. Satoshi pun memiliki sebuah ide untuk mendekatkan putranya dengan putri seorang produser film terkenal agar dapat membantu Gray dalam karirnya.

Produser film tersebut tidak lain adalah Minato. Ia memiliki seorang putri semata wayang bernama Naruto  dari seorang model yang ia nikahi bernama Kushina. Minato memiliki wajah yang rupawan, begitu pun Kushina yang kecantikannya tidak dapat di pungkiri siapapun. Namun, Naruto yang dianggap tidak memiliki penampilan good looking seperti kedua orang tuanya, membuat ia sering menjadi bahan bullyan netizen di media sosial. Minato dan Kushina tentu tidak terima putri semata wayangnya di hina dan sering melaporkan orang-orang yang berkomentar negatif dan keterlaluan terhadap Naruto. Sementara itu, Naruto tidak peduli dengan berbagai komentar miring mengenai dirinya. Bahkan ia yang selalu menenangkan kedua orang tuanya agar tidak tersulut emosi. Kushina pun selalu membujuknya agar merubah penampilan agar orang-orang dapat melihat bahwa putrinya adalah gadis yang cantik. Tapi Naruto menolaknya karena ia nyaman dengan dirinya yang sekarang. Ia tidak suka ke salon ataupun memakai aneka perias di wajahnya. Baginya, mandi 2x sehari dan mencuci wajah dengan sabun muka sudah cukup baginya. Ia bahkan merasa bangga dengan dirinya yang memiliki warna kulit tan. Bentuk tubuhnya sedikit gemuk dan pipi yang chubby merupakan aset kecantikan yang ada pada dirinya, meski kadangkala di tumbuhi beberapa jerawat.

Ketika pertama kali Gray melihat Naruto, ia sama sekali tidak menaruh minat pada gadis itu. Bahkan ia berujar dalam hatinya bahwa pembantu di rumahnya lebih terlihat menarik daripada Naruto. Sementara itu, Naruto merasa senang karena pertama kali ada pria tampan seperti Gray yang mau mendekatinya. Ia yang selalu memfantasikan pangeran berkuda putih, begitu bahagia karena menganggap Gray adalah pangeran berkuda putihnya yang telah tiba untuk menjemputnya.

Gray dan Naruto mulai sering menghabiskan waktu bersama. Meski Gray tidak menyukai kebersamaannya dengan Naruto, namun ia mampu menyembunyikan rasa tidak sukanya dengan cukup baik. Sedangkan Naruto selalu antusias saat pergi bersama Gray dan merasa nyaman bersama pria itu. Seketika, paparazi melihat Gray dan Naruto sedang makan berdua lalu mengabadikannya dalam sebuah foto. Gray yang sebenarnya mengetahui hal itu tersenyum senang karena sebentar lagi namanya akan muncul dalam berita.

Tak butuh waktu lama, foto Gray dan Naruto tersebar dan menjadi pemberitaan media. Nama Gray pun semakin di kenal, hingga ia mendapat tawaran project film baru di mana ia menjadi pemeran utamanya. Namun, film yang ia bintangi ternyata tidak terlalu sukses di pasaran. Satoshi pun kesal dan memarahi Gray yang dianggap tidak becus dalam memainkan perannya. Hal itu pun membuat Gray merasa tidak berguna dan berakhir dengan perasaan down. Naruto yang mengetahui hal tersebut, berusaha menyemangatinya dengan berbagai kata motivasi. Perasaan Gray pun tidak lagi berkecamuk seperti sebelumnya.

Perlahan namun pasti, Gray mulai merasa nyaman bersama Naruto yang selalu ada untuk mendukungnya dan memberi semangat, di saat Ayahnya hanya terus menyalahkan kegagalan yang dialaminya, tanpa adanya apresiasi bagaimana Gray sudah berusaha sebaik mungkin.

Gray yang selalu merasa bahwa dirinya hanya akan tertarik pada wanita yang dianggapnya cantik, kini berubah haluan saat mengenal Naruto lebih jauh. Ia dapat merasakan ketulusan gadis itu dan entah sejak kapan di matanya, Naruto tampak mempesona dengan segala kesederhanaan yang ada pada dirinya. Namun, Gray merasa bersalah bahwa ia hanya memanfaatkan Naruto untuk kepentingannya saja. Satoshi berujar, bahwa Gray bisa langsung meninggalkan Naruto saat sudah berada di puncak kesuksesan. Tapi, Gray pertama kali membuat keputusannya sendiri dengan berkata jujur pada Naruto bahwa ia tidak benar-benar menyukai gadis itu. Bahkan ia mengaku bahwa hanya mendekati Naruto agar dapat memuluskan karirnya sebagai aktor film. Saat itulah, Naruto begitu kecewa dan patah hati. Minato pun marah dan menyuruh Gray tidak lagi menampakkan wajah di hadapannya. Satoshi juga tidak kalah kesal dan marah pada Gray karena menghancurkan rencana yang sudah ia bangun. Namun, Gray tidak menyesali tindakannya. Justru ia akan lebih merasa bersalah jika terus-terusan memanfaatkan Naruto. Ia tidak sanggup lagi berbohong pada gadis yang kelewat jujur dan baik hati seperti Naruto.

Setelah beberapa kali mengalami pergulatan batin, Gray memutuskan untuk kembali menjadi seorang penyanyi dan mengubur cita-cita sebagai aktor. Ia membuat konser musik yang ternyata masih diminati banyak orang. Gray masih memiliki penggemar setia akan lagu-lagunya. Konser tersebut berjalan baik karena di meriahkan para penggemar Gray. Namun, sesosok gadis yang berdiri paling belakang sebagai penonton, mencuri perhatian Gray. Ternyata Naruto datang untuk melihat Gray bernyanyi. Melihat gadis itu kembali, membuat Gray bahagia. Setelah konser selesai, Gray langsung mencari-cari Naruto untuk menemuinya. Ketika Naruto sudah bersiap untuk pulang dengan masuk ke dalam mobil, Gray berhasil menghentikannya dan mengajak untuk bicara empat mata.

Ketika hanya ada mereka berdua, Gray mengambil sesuatu di balik sakunya yang ternyata sebuah cincin.

"Naruto, sebelumnya aku merasa tidak layak untuk dirimu. Namun, aku juga tidak dapat membohongi perasaanku yang tidak dapat jauh darimu. Aku menyadari satu hal, bahwa aku mencintaimu dan berharap bisa menjadi pangeran dalam hidupmu. Maukah kau menerimaku menjadi pendampingmu ?" Ucap Gray sembari berlutut, menyodorkan cincin tersebut di hadapan Naruto

Mata Naruto berkaca-kaca dan merasa sangat terharu karena mimpinya seolah menjadi kenyataan. Tanpa ragu Naruto mengangguk tanda setuju dan akhirnya mereka bersatu.

Meski Satoshi mencoba mencari kesempatan dalam hubungan Gray dan Naruto, namun Gray bersumpah pada dirinya tidak akan membiarkan Naruto menjadi sebuah objek seperti yang pernah ia alami. Minato dan Kushina hanya memberi restu, ketika Gray telah bersungguh-sungguh mencintai putri mereka.



*End


Female Naruto Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang