"Atta boy!"
Seruan itu membuat Malphas menoleh ke arah kembarannya yang kini melompat tinggi selagi mereka berlari, sosok yang lebih tua mengedipkan sebelah matanya. Malphas hanya tersenyum dan mengangguk.
Pangeran itu berlari ke arah Seraphim yang masih jatuh berlutut di atas tanah, siap untuk menyerang sayapnya selama ada kesempatan.
"Canus Lumen!"
Halphas menyaksikan adik kembarnya mengangkat senjata, kemudian matanya menyapu sekeliling. Dalam benaknya ia membatin, 'Emas, perak, perunggu, dan logam lainnya di bawah tanah... Sempurna. Logam Celestial sangat subur.'
Halphas menarik napas dalam, tubuhnya berbalik di udara selagi ia menghitung jaraknya ke Seraphim saat ini. Begitu ujung pedang Malphas hampir menyentuh musuhnya, Halphas berseru, "Argentum Splendor!"
KLANG!
"Beri aku waktu, anak sial."
"Ha?" tanya Halphas dan Malphas bersamaan, mereka menoleh ke satu sama lain. Seraphim menatap mereka tajam, pedang dua pangeran itu kini beradu dengan pedang milik Sang Malaikat yang digerakkan tanpa tenaga.
"Uh-oh," gumam Halphas enteng, mengangkat kedua bahunya begitu tau apa yang akan terjadi.
BRAK!!!
Satu sabetan Seraphim menghempaskan mereka berdua beberapa meter menjauh darinya, ia menancapkan pedang ke tanah dan berusaha untuk berdiri.
"...Ouch," rintih Malphas pelan, merasakan tulang belakangnya remuk. Bocah itu melirik ke beberapa meter di belakangnya tempat Halphas sedang memutar kakinya yang kini terbalik 180 derajat. Untung saja mereka berdua ini bisa menganggap segala sesuatu dengan enteng!
Halphas membawa tangannya melalui rerumputan dan tanah, berusaha merasakan logam-logam yang ia nilai tadi. Bagus, serangannya akan bekerja dengan baik.
"Greed, kalian tidak dibuat untuk bertarung," komentar Seraphim pelan, memulihkan mentalnya yang kacau akibat pertunjukan Zadkiel.
"Ucap seseorang yang minta 'oh! Be-ri a-ku wak-tu!'~" ejek Halphas, menghentakan kakinya yang sudah benar ke tanah. Seraphim tertawa manis, sangat manis sampai-sampai Halphas dan Malphas terdiam.
Satu kata: Menawan.
Seraphim barangkali bukan tipe orang yang membuat wanita ingin memacarinya. Seraphim adalah tipe yang membuat wanita saling bekerjasama untuk tidak memacarinya karena takut mematahkan halusinasi mereka tentang Seraphim. Ethereal.
"Apa salah jika aku meminta waktu? Aku baru saja patah hati," tanya Seraphim, membersihkan kainnya yang kotor.
"Konyol saja bagi seseorang yang meremehkan orang lain untuk meminta waktu dari orang yang diremehkan. Tidak adil," balas Halphas, tidak ingin kalah.
"Lebih konyol mana dengan segerombolan kebajikan besar dan bangsawan iblis yang bekerjasama untuk membunuh satu malaikat? Jangan membawa kata adil ke pertarungan ini jika kalian tidak menggunakan keadilan itu sejak awal."
Malphas mengirimkan lirikan 'bacot kau, Halphas' pada saudaranya, berharap Halphas berhenti bicara. Pasalnya, Seraphim sangat pintar memutarbalikkan kata-katanya.
Akan tetapi, dari jauh, Michael membelalakkan matanya begitu mendengar dua kalimat terakhir Seraphim. Ia membeku.
"Michi?" panggil Lucifer bingung, mendapati kekasihnya membeku.
"Kalimat itu," gumam Michael, kecurigaannya naik seketika. "Luci, tidakkah kau menyadarinya?" Lucifer tertegun.
Apa salah jika aku meminta waktu? Aku baru saja patah hati.

KAMU SEDANG MEMBACA
INFERNO: The Lost Prince
Fantasy[END; DILENGKAPI DENGAN ILUSTRASI DI BEBERAPA CHAPTER] "...Mustahil. Pangeran itu, sudah tewas ratusan tahun yang lalu!" Tidak ada yang menyangka bahwa karya wisata itu akan membawa malapetaka. Belle Vierheller, seorang murid SMA yang bisa dikataka...