Episode 47. Keputusan Jisoo; Membuka lembaran baru

121 8 0
                                    

Lalu sesampainya di luar kamar Taehyung,  Hye Kyo yang saat itu masih meneteskan air matanya langsung saja menyeka air matanya itu dan mengusapnya beberapa kali. Dia terus berkaca di depan cermin yang dilewatinya dan mengusap air matanya hingga kering. Di sini Hye Kyo hanya mampu mengusapnya namun tidak dengan meriasnya dengan make up. Karena kamarnya ada di lantai atas. Sementara untuk ke lantai atas dia harus melewati ruang tamu dulu dan pastinya akan melewati suami dan anaknya di sana.

Jadi satu-satunya hal yang dapat dilakukannya saat ini adalah mengusap air matanya hingga kering dan sampai tak terlihat. Setidaknya sampai tak ada seorangpun yang melihatnya menangis.

Lalu sesampainya Hye Kyo di ruang tamu, dia pun langsung berjalan ke arah Taehyung dan Joong Ki, kemudian duduk di space kosong di sebelah mereka.

Di sana dia mendapati Jika suami dan anaknya saat ini tengah membahas masalah yang terjadi pada butiknya beberapa saat lalu. Mereka terlihat begitu serius bahkan semenjak kedatangannya, mereka sama sekali tak terganggu ataupun menghentikan pembicaraan mereka.

Namun, entah apa yang terjadi saat itu, ketika Taehyung tanpa sengaja menoleh ke arahnya, dia melihat ada yang aneh dengan Hye Kyo. Lelaki itu langsung menatap mamanya begitu lama tanpa berkedip dan dengan alis yang saling bertaut satu sama lain.

"Ma, Mama habis nangis ya?" Tanya Taehyung to the point. Di sini, Taehyung tidak berbasa-basi tapi langsung pada intinya dan hal itu membuat Hye Kyo begitu terkejut dan langsung mengalihkan atensinya ke arah lain untuk menutupi rasa gugupnya.

Bersamaan dengan itu, Joong Ki juga langsung mengalihkan perhatiannya ke arah sang istri dan menatapnya sama seperti Taehyung.

"Nggak kok, Tae. Mama baik-baik aja, nggak nangis kok. Lagi pula hal apa yang bikin Mama nangis, kan nggak ada." Hye Kyo terlihat mengusap-usap matanya, seakan dia ingin menghapus air matanya yang saat itu sudah mengering. Memang air matanya sudah tidak ada namun kantong matanya dan juga matanya yang terlihat sembab sama sekali tak dapat ditutupi.

"Terus kalau Mama nggak nangis kenapa mata Mama kelihatan sembab gitu? Terus make up Mama juga terlihat sedikit kebanyakan. Ma, jujur sama kita sekarang, Mama nangis ya, dan nangisnya karena apa?" Taehyung terus mendesak Hye Kyo untuk mengatakan apa yang membuatnya menangis dan kenapa dia menangis. Taehyung terus mendesak Hye Kyo agar Hye Kyo mengatakan semuanya padanya, namun, jika dia mengatakannya, bukankah Taehyung juga akan terkena imbasnya?

Lalu Hye Kyo yang bingung pun terus mengalihkan perhatiannya ke sana kemari untuk mencari jawaban apa yang akan dikatakannya untuk menutupi perasaannya saat itu. Dia tidak mungkin mengatakan hal apa yang membuatnya menangis, karena jika dia mengatakannya bukankah itu sama saja dengan bunuh diri. Di antara mereka saat ini masih ada suaminya, dan jika dia mengatakannya langsung, bukankah emosi suaminya akan kembali seperti kemarin-kemarin?

"Ma, Mama kenapa sih sebenarnya? Kok kayak kelihatan bingung gitu. Mama lagi ada masalah ya atau kepikiran sama butik mama tadi? kalau iya, tolong mama sabar dulu ya, kami lagi nyari akar masalahnya dan juga solusi untuk memperbaikinya. Lagipula kalau untuk masalah seperti itu kenapa Mama bisa sampai menangis, bukankah tadi saat kita di mall Mama udah happy banget ya, malahan kayak nggak mau pulang." jawaban Taehyung kembali membuat Hye Kyo berpikir. Dia terus memikirkan dengan kata-kata apa dan ekspresi yang seperti apa untuk menanggapi pertanyaan Taehyung itu.

Karena sekarang pikirannya begitu buntu. Dia tak mampu memikirkan apapun lagi setelah pembicaraannya dengan Jisoo tadi. Semua emosinya sudah terkuras di sana, hingga membuatnya begitu down dan bingung untuk akan menyikapinya seperti apa.

Namun, karena tak ingin membuat suami dan anaknya curiga, Hye Kyo pun mulai menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskannya dan mengalihkan perhatiannya ke arah Taehyung. Dia menatapnya dalam-dalam dan penuh perasaan. Namun, tangannya yang terus gemetaran dan keringatnya yang mulai bercucuran membuatnya begitu grogi dan bingung untuk akan mengatakannya dari mana.

Cinta setelah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang