Di tengah isak tangis Hye Kyo di dalam toilet yang saat itu kebetulan tengah kosong, tepat di luar pintu toilet tempat Hye Kyo berada, berdirilah seorang karyawati Taehyung yang saat itu tengah menguping pembicaraan Hye Kyo.
Wanita itu terdiam, seolah kaki dan tangannya membeku mendengar ucapan Hye Kyo. Dia terperanjat, hampir tak bisa mempercayai apa yang baru saja menyeruak ke telinganya. Wow, serius nih, apa yang baru saja aku dengar?!
Dia merasa seperti berada di tengah badai informasi yang tak terduga. Namun, sekarang setelah dia mengetahui rahasia itu, apa yang harus dia lakukan selanjutnya? Dia adalah tipe wanita yang tak bisa menyimpan rahasia dalam waktu yang lama. Dia selalu membutuhkan seseorang untuk berbagi, untuk menumpahkan semua unek-unek yang ada dalam pikirannya.
Namun, jika dia berbagi rahasia ini dengan orang lain, bagaimana reaksi bos dan ibunya nanti? Jika mereka mengetahui bahwa dia secara tidak sengaja mendengar percakapan ibunya di toilet, apa yang akan mereka lakukan padanya? Apakah dia akan dipecat, atau mungkin ada konsekuensi yang lebih buruk?
Selain itu, jika rahasia ini terungkap dan didengar oleh banyak orang, reputasi Taehyung sebagai CEO di perusahaan ini pasti akan tercoreng. Perusahaan ini juga bisa mengalami kerugian yang signifikan. Dia terus memikirkan semua kemungkinan, semua risiko yang mungkin dia hadapi jika dia membagikan apa yang dia dengar kepada orang lain. Dia merasa terjebak dalam dilema yang sulit, di antara keinginan untuk berbagi dan ketakutan akan konsekuensinya.
"Gimana ini, apa yang akan ku lakukan? aku nggak bisa nyimpan ini sendiri, aku butuh teman untukku cerita, tapi jika aku cerita pada mereka, bukankah reputasi pak Taehyung dan Bu Hye Kyo akan tercoreng. Ini sebuah rahasia, tapi aku tidak bisa untuk menyimpan ini seorang diri. Ehm .. yaudahlah aku keluar saja, daripada nanti keburu Bu Hye Kyo keluar terus mergoki aku disini." Wanita itu beranjak meninggalkan toilet itu dengan begitu pelan dan nyaris tanpa suara. Langkahnya yang begitu halus membuat Hye Kyo yang saat itu masih menangis di dalam toilet tidak mendengar kedatangan dan kepergian wanita itu.
Hye Kyo bahkan tidak menyadari adanya wanita itu yang mengetahui rahasianya. Kecerobohannya telah membawanya pada titik ini. Setelah wanita itu tahu semuanya, apa yang akan dia lakukan? Dalam kegelapan, Hye Kyo terus menangis, tidak menyadari bahwa rahasianya kini telah diketahui oleh orang lain.
Setelah beberapa saat berlalu, Hye Kyo, yang telah berhasil meredakan tangisannya, merapikan pakaiannya dan merias wajahnya kembali. Dia keluar dari toilet dengan lega, senang bahwa tidak ada siapa-siapa di luar yang mendengar tangisannya.
Dia merasa begitu lega karena ternyata selama dia meluapkan perasaannya, tak ada seorang pun yang mendengarnya. Setelah mengatur perasaan dan ekspresinya, Hye Kyo kini berjalan kembali ke ruangan Taehyung.
Di sepanjang perjalanannya ke ruangan Taehyung, dia tak mendapati satupun karyawan di sana. Hanya ada beberapa gelintir saja dan itu berada begitu jauh dari posisinya saat ini.
Lalu setelah menaiki lift tibalah Hye Kyo di depan ruangan Taehyung. Di sana dia kembali mengatur nafasnya dan membuka pintu itu perlahan-lahan.
Setelah pintu itu terbuka sedikit dia pun mendapati jika posisi Jisoo tidak sama seperti sebelumnya. Saat ini mereka terlihat tengah duduk di sofa dan dalam posisi yang tidak begitu dekat.
Namun, Hye Kyo tetap merasa cemburu dengan apa yang dilihatnya tadi. dia tak bisa melupakan semua itu begitu saja. Perlu waktu baginya untuk melupakan semua itu, dan itu pun terjadi jika takdir mengizinkannya.
Lalu setelah cukup berpikir, masuklah Hye Kyo kedalam ruangan Taehyung. Setibanya dia di dalam atensi Jisoo dan Taehyung langsung mengarah padanya. Mereka tampak terkejut dengan kedatangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta setelah Cinta
Fanfiction"Dasar wanita murahan, apa dengan menggoda suamiku seperti ini kau merasa hebat, hah?!" ucap Jisoo dengan suara yang penuh amarah. Jennie menoleh ke arah Jisoo dengan tatapan yang penuh keterkejutan. Ia tahu bahwa cepat atau lambat hal ini pasti ter...