"Kak, apa yang Tzuyu lakukan sekarang sudah sangat kelewatan. Dia sudah menembak istriku dan membuatnya harus terbaring di rumah sakit. Dengan semua kejahatannya itu bagaimana bisa kakak memintaku untuk memaafkannya dan tidak memenjarakannya. Aku mungkin masih bisa memaafkannya, tapi tentang tidak memenjarakannya, maaf ya aku tidak bisa menurutinya ...,"
"Beberapa saat lalu setelah dia menembak istriku, Tzuyu terpeleset dan jatuh ke dalam jurang. Mungkin sekarang dia sedang terbaring di rumah sakit sama seperti istriku. Jadi mengetahui itu, aku tidak akan memenjarakan Tzuyu dalam waktu dekat, namun setelah dia ketahuan sembuh dan keluar dari rumah sakit, aku tetap akan memenjarakan Tzuyu. Aku tidak akan pernah membiarkan Tzuyu bebas begitu saja tanpa harus mendekam di penjara." ucap Taehyung tajam dan terdengar seperti belati yang menusuk hati. Sorot matanya yang tajam seperti elang, tampak menyorot lurus ke arah Yoona yang tak henti menatapnya dengan air mata yang tak terbendung.
Dalam keheningan yang terasa begitu berat, ucapan Taehyung terdengar seperti belati yang menusuk hati. Sorot matanya yang tajam seperti elang, seakan menyorot lurus ke arah Yoona yang tak henti menatapnya dengan air mata yang tak terbendung.
Yoona terus menangis, tak mampu mempercayai bahwa Taehyung, dengan kejamnya akan tetap memenjarakan adiknya. Dalam hati Yoona, rasa takut dan keputusasaan bergelayut erat. Taehyung tak memberikan sedikitpun pengampunan, seolah tak ada ruang untuk kebaikan di hatinya.
Namun, tiba-tiba, Taehyung mengungkapkan bahwa Tzuyu telah terjatuh ke dalam jurang dan saat ini sedang dirawat di rumah sakit. Kabar itu menghantam Yoona dengan kejutan yang tak terduga. Matanya membulat sempurna dan jantungnya berdetak begitu keras, seolah dunia berhenti sejenak saat mendengar kabar tentang adiknya.
Dalam sekejap, Yoona merasakan gelombang emosi yang melanda dirinya. Rasa takut dan kekhawatiran menggelayuti hatinya, namun juga muncul cahaya kekuatan yang baru. Semua kebencian dan kekejaman Taehyung terasa kecil dan tak berarti di hadapan kehidupan adiknya yang sedang terancam. Dalam detik itu, tekad yang kuat membara di dalam diri Yoona, untuk melindungi dan menyembuhkan adiknya dengan segala yang ia miliki.
Sekarang, Yoona harus menghadapi perjalanan yang penuh tantangan dan ketidakpastian. Dalam kegelapan yang menyelimuti, ia akan berjuang tanpa kenal lelah untuk menyelamatkan Tzuyu dan membawa kembali kebahagiaan yang tergores di wajah adiknya yang tercinta."Apa maksudmu itu, Tae? Tzuyu terjatuh ke dalam jurang? bagaimana bisa, terus sekarang dia sedang dirawat di mana? dia baik-baik saja kan?" tanya Yoona beruntun dan tetap dengan ekspresi yang sama, penuh kekhawatiran dan juga kesedihan yang terpancar dari matanya.
"Tentu saja bisa. Kakak tahu, tempat yang Tzuyu minta pada Jisoo untuk menemuinya itu ada sedikit jauh dan sedikit masuk ke dalam hutan. Ehm, mungkin tidak masuk ke dalam hutan tapi ada di pinggiran hutan dan pas sekali di kanan kiri jalannya itu dipenuhi pepohonan dan ada jurang yang dalam banget di sebelah kirinya. Tzuyu jatuh di jurang itu beberapa saat setelah beradu mulut dengan istriku dan sempat menembaknya. Aku nggak tahu ya Tzuyu dapat pistol itu dari mana, tapi yang ku yakini Tzuyu tidak akan pernah menyerah dengan rencananya ini, jadi itu sebabnya aku tetap akan memenjarakannya setelah dia sembuh nanti. Sebenarnya aku ingin memenjarakannya sekarang juga, tapi karena bujukan istriku aku pun akan memenjarakannya setelah dia sembuh nanti ...,"
"Ehm, tentang di mana Tzuyu dirawat aku tidak tahu. Kakak coba hubungi dia saja siapa tahu teleponnya aktif terus ada yang jawab teleponnya. Ya udah mungkin cuma itu yang ingin aku bicarakan, aku pamit dulu ya. Terima kasih untuk waktunya dan semoga Kakak ngerti sama semua ucapanku." setelah mengucapkan semua itu, Taehyung bangkit dari tempat duduknya dengan langkah mantap yang penuh dengan perasaan yang berkecamuk di dalam dirinya. Dalam keheningan yang terasa berat, Taehyung masih merasakan amarah dan kekesalan yang membara akibat tindakan Tzuyu terhadap Jisoo. Meskipun Yoona terus mendesak Taehyung untuk memaafkan adiknya, namun Taehyung belum bisa melakukannya. Hatinya masih terluka dan penuh dengan ketidakpercayaan.
Namun, di balik semua itu, Taehyung menyadari bahwa ada bagian dalam dirinya yang juga merindukan kedamaian. Ia tahu bahwa memaafkan adalah langkah penting untuk melepaskan beban yang membelenggu hatinya. Namun, saat ini, Taehyung belum siap untuk memberikan maaf kepada Tzuyu. Setidaknya, Taehyung merasa bahwa melihat Tzuyu menghadapi konsekuensi dari perbuatannya, seperti dipenjara, mungkin akan menjadi langkah awal untuk memulihkan hatinya yang terluka.
Dalam langkah-langkahnya yang berat, Taehyung meninggalkan rumah Yoona dengan perasaan yang berkecamuk di dalam dirinya. Ia tahu bahwa perjalanan menuju pemulihan dan pemaafan tidak akan mudah, tetapi ia juga menyadari bahwa proses ini adalah bagian tak terpisahkan dari perjalanan menuju kedamaian dan kebahagiaan yang sejati...................................................
Lalu masih di tempat yang sama tampak Jisoo duduk dengan lembut di atas ranjangnya, terlibat dalam percakapan yang hangat dan penuh keceriaan dengan Yerim. Beberapa saat yang lalu, Hye Kyo dan Suzy meminta izin kepada Jisoo untuk pergi ke kantin, meninggalkan ruangan itu dengan Jisoo dan Yerim yang menjadi satu-satunya penghuni. Sebenarnya beberapa saat lalu di waktu Min Ho dan Joong Ki ingin berjalan-jalan di sekitar rumah sakit mereka ada sempat mengajak Yerim. Sebenarnya maksud mereka hanya ingin melihat Jisoo istirahat. Tanpa adanya keramaian dan gangguan dari mereka.
Namun, Yerim yang bersikeras untuk menemani Jisoo membuat mereka akhirnya pergi berdua saja mencari angin di sekitar rumah sakit.
"Kak, kakak pernah udah nggak papa kan? lengan kakak yang ditembak itu udah nggak sakit kan? kok bisa ya kak Tzuyu menembak kakak seperti itu, dia dapat pistol dari mana coba? bukankah sejauh aku kenal kak Tzuyu dia itu sangat anti sama benda-benda seperti itu. Gimana bisa dia itu malah menembak Kakak? Sudah gila kayaknya dia. Asli, kayaknya matanya udah dipenuhi sama obsesinya sama Kak Taehyung. Saking terobsesinya sampai ngelakuin hal sejauh ini. Kak, lain kali Kakak harus hati-hati ya. Jangan mudah percaya sama orang dan langsung menemuinya tanpa tahu orang itu siapa. Kalau kakak pengen nemuin orang ajak aku aja, nanti aku temenin dan jadi pengawal pribadi buat kakak." ucap Yerim.
Di sini tampak Yerim begitu perhatian dan khawatir dengan kondisi Jisoo, dia masih belum bisa percaya jika Tzuyu, orang yang dahulu dia kenal bisa berubah seperti ini. Memang sejak dulu Yerim tidaklah sedekat itu dengan Tzuyu, mereka jarang terlihat bersama, namun dia masih belum bisa percaya jika Tzuyu bisa sampai melakukan hal sejauh ini. Terlebih setelah diketahui jika Tzuyu sejak dulu tidak pernah terlihat dekat dengan barang-barang seperti pistol dan lainnya. Tzuyu selalu menunjukkan ketidaknyamanannya terhadap benda-benda keras seperti pistol. Namun, bagaimana mungkin Tzuyu bisa menembak Jisoo? Apakah ia tidak takut akan akibatnya, termasuk kemungkinan dipenjara?
"Yerim, iya makasih ya untuk semuanya. Ya udah lain kali kalau kakak mau pergi kakak bakal ajakin kamu deh. Oh iya kamu udah kabarin kakak kamu belum kalau kakak ternyata hamil? ponsel kakak ternyata terjatuh sewaktu Kakak terlibat pertengkaran sama Tzuyu. Kakak bisa minta tolong kamu nggak buat kabarin Kakak kamu soal kehamilan Kakak ini?" pinta Jisoo.
Di sini tampak Jisoo meminta Yerim untuk mengabari Taehyung soal kehamilannya. Saat Jisoo memeriksa tasnya, ia sadar bahwa ponselnya tidak ada di dalamnya. Ternyata, ponselnya terjatuh saat ia terlibat dalam pertengkaran dengan Tzuyu sebelumnya. Selain ponsel, Jisoo juga menyadari bahwa dompetnya tidak ada di dalam tas. Tas itu terlihat kosong, tanpa ada satu pun barang yang tersisa di dalamnya.
"Ehm, sebenarnya nggak apa-apa sih kak. Aku bisa aja ngabarin kak Taehyung, tapi lebih baik kita bikin surprise aja nggak sih, kayak kita nggak bilang dulu sama Kak Taehyung soal kakak hamil, nanti aja biar Kakak itu tiba di sini baru kita ngomong. Lagi pula Kakak kan nemuin kakaknya kak Tzuyu Ya pasti kemarahan Kakak lagi puncak-puncaknya itu. Biarin kakak sampai di sini dulu baru kita kasih tahu semuanya. Oke, kak?" ide Yerim bagus juga. Sepertinya akan bagus jika hal ini Jisoo berikan sebagai surprise untuk Taehyung. Lagi pula Jisoo dan yang lainnya masih menunggu keputusan dari dokter dan surat-surat resmi tentang kehamilannya.
Dengan memberikan kejutan ini, semuanya akan terasa lebih nyata dan tidak seperti sekadar khayalan. Jisoo juga penasaran tentang kehamilannya ini sudah berjalan beberapa hari, karena hingga saat ini, ia tidak merasakan gejala mual atau ketidaknyamanan sedikit pun. Tidak ada tanda-tanda khas yang Jisoo rasakan terkait kehamilannya. Oleh karena itu, Jisoo merasa penting untuk memastikan kondisi kehamilannya dengan lebih baik.
Dalam kegelisahan dan keingintahuan yang melingkupi Jisoo, ia berusaha untuk tetap tenang dan sabar. Ia tahu bahwa setiap kehamilan memiliki perjalanan yang unik dan berbeda. Jisoo ingin memastikan bahwa kabar baik ini benar-benar nyata sebelum ia membagikannya dengan Taehyung.
"Bagus juga idemu. Oke deh kita buat surprise aja. Lagi pula Kakak juga masih nungguin surat-suratnya dari dokter biar semuanya terkesan nyata ya kan? jadi nanti pas Taehyung sampai di sini aja kita bilangnya sekalian ngasih suratnya sama dia. Ehm, Kamu lapar nggak sih? kalau laper makan tuh roti-roti yang dibawain bunda tadi. Kakak rasanya nggak nafsu makan sekarang. Jadi kalau kamu lapar, kamu makan aja itu roti rotinya. Sama tadi bunda juga ada bawain susu kalau nggak salah." sahut Jisoo sembari meraih tangan Yerim dan menggenggamnya dengan lembut.
Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta setelah Cinta
Fanfic"Dasar wanita murahan, apa dengan menggoda suamiku seperti ini kau merasa hebat, hah?!" ucap Jisoo dengan suara yang penuh amarah. Jennie menoleh ke arah Jisoo dengan tatapan yang penuh keterkejutan. Ia tahu bahwa cepat atau lambat hal ini pasti ter...