"Apa?! Ayah mau menjodohkanku dengan anak teman ayah? tidak yah, aku tidak mau, ayah lupa ya apa yang terjadi waktu itu sesaat ayah menjodohkanku dengan anak temen ayah?" ujar seorang gadis sembari menangis tersedu sedu sesaat mengetahui jika kedua orang tuanya telah menjodohkannya dengan anak temannya yang tentu saja dia tidak ketahui siapa.
"Aku capek yah, aku mau saja menerima perjodohan ini tapi aku takut bila dia akan meremehkanku seperti dulu dulu, aku sudah cukup lelah yah, aku .. huhuhu .." gadis itu pun langsung saja menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan menangis semakin keras.
Lalu sang ayah yang melihat putrinya begitu sedih dan terluka pun membuatnya tak enak hati. Dia pun langsung saja duduk di samping putrinya dan memeluknya begitu erat.
Sembari ikut menangis sang ayah pun terlihat mengusap lembut rambut panjang putrinya dan menarik ingusnya kuat kuat.
"Jisoo, ayah mohon nak, percaya sama ayah. Teman ayah itu adalah orang yang begitu baik, dia dan keluarganya sudah begitu banyak membantu kita, dan sebagai ucapan terima kasihnya dia hanya memintamu untuk menjadi menantu mereka. Tenang saja nak, mereka tidak akan sama seperti perjodohanmu waktu itu. Mereka sudah tahu masa lalumu dan menerimamu apa adanya. Sayang, kamu percaya sama ayah kan, terima perjodohan ini ya nak," ucap sang ayah dari gadis itu sembari kembali meneteskan air matanya.
Ya, gadis itu bernama Kim Jisoo, gadis berumur dua puluh lima tahun dengan keluarga sederhana namun begitu harmonis.
Dengan besar dan lahir di jakarta membuat Jisoo harus kuat dengan bahayanya tinggal di kota itu.
Ya, dulu sejak kecil hingga SMA Jisoo terkenal dengan sifatnya yang begitu ceria, riang, dan juga humble.
Ia selalu berpikiran positif, apa adanya dan selalu terbuka pada siapapun tak terkecuali.
Jisoo adalah orang yang begitu baik, dia suka menolong dan tak pilih kasih jika ingin menolong seseorang.
Semenjak kecil hingga SMA karakter Jisoo begitu positif di mata orang-orang, mereka begitu senang dengan Jisoo karena karakternya yang sangatlah baik.
Namun semenjak kejadian kelamnya di akhir masa sekolahnya di SMA membuat posisi Jisoo di mata orang-orang berubah seratus persen.
"Apa mereka sudah tahu masa laluku Yah? Dari mana mereka tahu? Apa sebelumnya ayah sempat memberitahukannya kepada mereka?" tanya Jisoo sembari membuka wajahnya yang ia tutup dengan kedua tangannya dan dihapusnya air matanya itu.
Sang ayah pun hanya mampu menganggukkan kepalanya dan kembali memeluk tubuh Jisoo dengan erat.
Memang menjodohkan anak adalah hal yang paling dia benci seumur hidupnya. Lee Min Ho atau kerab di panggil Min Ho itu tak ingin memaksakan kehendaknya pada sang anak.
Memang maksud dari perjodohan itu baik, dia ingin anaknya mendapatkan orang yang terbaik dalam hidupnya, suami yang baik, berasal dari keluarga yang mampu, dan latar belakangnya juga tidaklah buruk.
Namun jika sang anak menikahinya hanya terpaksa dan tidak ada cinta di dalamnya, bagaimanakah dia menghadapi pernikahannya nanti?
Itu pun Min Ho lakukan pada Jisoo. Dia tak ingin memaksakan kehendaknya pada putrinya itu, dia ingin Jisoo mencari pasangannya sendiri dan cinta dalam hidupnya.
Sebelumnya Min ho tak ikut campur dalam urusan hidup Jisoo, tentang urusan asmaranya dia tidak akan ikut campur.
Tapi semenjak malapetaka datang dan menghantam hidup Jisoo membuat Min Ho selaku sang ayah begitu merasa bersalah karena tidak bisa menjaga putrinya dengan baik.
"Ayah, tapi memangnya anak yang mau dijodohkan denganku itu mau menerimaku apa adanya? Dia juga sudah tahu kan Masa laluku seperti apa, apakah dia tidak jijik melihatku?" tanya Jisoo seraya mengurai pelukannya dan menatap sendu kearah sang ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta setelah Cinta
Fanfic"Dasar wanita murahan, apa dengan menggoda suamiku seperti ini kau merasa hebat, hah?!" ucap Jisoo dengan suara yang penuh amarah. Jennie menoleh ke arah Jisoo dengan tatapan yang penuh keterkejutan. Ia tahu bahwa cepat atau lambat hal ini pasti ter...