Episode 108. Harus Memanggil Tante

42 5 0
                                    

Lalu tiga hari setelah Jisoo melahirkan, ia beserta keluarganya yang lain tampak mengemasi barang-barang Jisoo di dalam ruangan rawatnya. Setelah satu hari yang lalu dokter mengatakan jika Jisoo dan bayinya bisa dibawa pulang, keesokan harinya mereka dengan antusias mengemasi barang-barang Jisoo dan berencana untuk membawa Jisoo pulang hari ini.

Selain merasa bosan berada lama-lama di dalam rumah sakit, Taehyung juga masih ada banyak kerjaan di kantor yang mengharuskannya untuk menghadirinya.

Kini mereka semua termasuk Jisoo tampak berjalan melewati lorong-lorong rumah sakit menuju ke parkiran.  Di dalam pelukan Jisoo, Hyun Woo tampak terlelap dalam tidurnya. Bayi kecil itu tampak tidak peduli dengan kebisingan di sekitarnya.

Ia terus tidur nyenyak setelah Jisoo memberinya ASI di ruangan rawatannya.

Lalu setelah beberapa saat berjalan, tibalah mereka di parkiran. Jisoo dan Yerim naik mobil bersama Taehyung, sementara Min Ho, Hye Kyo, dan Joong Ki naik mobil yang sama. Mereka sepakat untuk mengantarkan Jisoo ke rumah Suzy, sebelum akhirnya pulang ke rumah masing-masing.

Beberapa saat kemudian ...

Setelah beberapa saat kemudian tibalah mereka di depan rumah Suzy. Di sana segera saja mereka keluar dari kendaraan masing-masing dan mengantarkan Jisoo sampai di dalam rumah.

Setibanya di dalam, tampak Suzy menyambut mereka dengan putri kecilnya di atas sofa. Dia tampak begitu bahagia setelah melihat Jisoo dan yang lainnya datang. Terlebih setelah melihat cucu pertamanya, tanpa ragu segera saja Suzy bangkit dari duduknya dan berjalan tergesa ke arah Jisoo.

Saat mata Suzy bertemu dengan cucu pertamanya, senyum di wajahnya merekah. Dia terpesona melihat kecantikan dan ketampanan yang menyatu dalam sosok cucunya. Suzy tak bisa menahan kebahagiaan dan hanya bisa tersenyum sambil menatap dengan penuh cinta ke arah cucunya yang begitu sempurna.

"Bun, cucu bunda nih. Ganteng kan?" tanya Jisoo dengan bangga, melihat Suzy terus menatap ke arah anaknya.

Suzy tersenyum lembut, tanpa mengalihkan pandangannya ke arah lain. Dia melihat cucu pertamanya dengan mata penuh cinta dan kebanggaan. Dalam diam, Suzy menganggukkan kepalanya sebagai tanda setuju. Tak ada kata-kata yang perlu diucapkan, karena pandangan mata mereka sudah cukup untuk saling menyampaikan rasa bahagia dan keindahan yang ada di hadapan mereka. "Iya dia ganteng banget. Nggak nyangka cucu bunda akan sesempurna ini. Nggak salah kalau dia akan seperti ini. Orang kedua orang tuanya aja seperti ini wajahnya."

Pujian dari Suzy membuat Jisoo dan Taehyung merasa tersipu. Keduanya merasa malu, menyadari bahwa Suzy tanpa disengaja memuji mereka.

Mata mereka saling bertemu, dan senyuman malu terukir di wajah mereka.

"Emang wajah kita kayak gimana Bun?" tanya Jisoo.

"Cantik dan ganteng. Udah sekarang kamu ke kamar, tidurin itu anak kamu, kasihan pasti kecapean berjam-jam di dalam mobil." sahut Suzy. Setelah itu, Jisoo dengan lembut membawa anaknya ke dalam kamar mereka sendiri. Ia meletakkan Hyun Woo dengan penuh kelembutan di atas ranjangnya, dan dengan cermat menyelimutinya dengan selimut yang lembut. Jisoo berusaha menata tempat tidur anaknya sebaik mungkin, ingin memastikan bahwa Hyun Woo merasa nyaman dan aman.

Dengan penuh kasih sayang, Jisoo mengecup kening anaknya sebelum akhirnya meninggalkan kamar itu. Ia tahu bahwa Hyun Woo akan baik-baik saja, namun tetap merasa sedikit cemas meninggalkannya sendirian. Namun, dia yakin bahwa anaknya akan selalu merasa dilindungi dan dicintai.

Setelah keluar dari kamar, tibalah Jisoo di ruang tamu dan melihat semua anggota keluarganya sedang asyik berbincang-bincang di sana. Mereka terlihat begitu asik membahas tentang kelahiran Suzy dan Jisoo, serta kebahagiaan yang dirasakan oleh keluarga ini. Kedatangan Jisoo menarik perhatian mereka, dan mereka dengan senang hati menyambutnya.

"Enaknya nanti anak kamu panggil adik kamu apa ya? masa iya tante sih, kan lucu ya masih pada kecil-kecil gitu apalagi seumuran manggilnya tante. Tapi kalau manggilnya Kakak juga nggak pas sih apalagi cuma manggil nama." ucap Suzy pada Jisoo dan yang lain sembari mengalihkan perhatiannya ke arah mereka.

"Ya emang harusnya manggilnya Tante Bun, emang mau manggil apa? nama doang? nggak etis dong. Dain kan adik aku, jadi harusnya Hyun Woo waktu manggil Dain itu ya Tante bukannya kakak atau justru malah manggil nama aja. Nggak papa Bun, biarin. Emang mungkin nanti pas awal-awal manggilnya kerasa nggak enak, malu tapi lama-kelamaan akan terbiasa kok." sahut Jisoo.

Benar juga ucapan Jisoo. Walaupun mereka itu seumuran, lahir di bulan yang sama. Tetap saja mereka adalah dua orang yang memiliki posisi berbeda. Meskipun mereka itu kenyataannya adalah seumuran, tetap saja harus ada panggilan khusus yang memang seharusnya dilakukan.

"Bun, Dain bunda gendong terus apa nggak capek? biarin dia istirahat lah Bun, kasihan loh. Hyun Woo aja udah aku tidurin di kamar. Kasihan aku, dari tadi dia itu nggak nyaman tidurnya pas di dalam mobil. Udah Bun bawa Dain ke kamar bunda terus tidurin dia di sana. Kasihan, biarin dia tidur." ucap Jisoo.

"Iya juga sih, Jis. Bunda dari tadi gendongin dia terus itu ya cuma punya inisiatif buat dia ikut nyambut anak kamu gitu loh. Tapi ya pasti capek juga sih dia berada di gendongan aku terus. Pasti nggak nyaman tidurnya. Ya udah Bunda letakkin dia di kamar dulu ya." ucap Suzy.

Setelah itu, tampak Suzy bangkit dari duduknya dengan lembut dan menggendong Dain dalam pelukannya. Mereka berdua berjalan menuju kamarnya, Suzy membawa Dain untuk ditidurkan di tempat tidurnya yang nyaman. Suzy dengan penuh kelembutan meletakkan Dain di atas kasur dan menutupinya dengan selimut yang lembut.


Setelah Suzy pergi, Taehyung merogoh ponselnya dari saku celananya. Dia terlihat sibuk dengan pesan atau panggilan yang sedang dia terima. Wajahnya tampak fokus dan terlibat dalam percakapan dengan seseorang di ponselnya. Mungkin ada hal penting yang perlu dia urus atau seseorang yang ingin berkomunikasi dengannya.

"......"

"Iya, setelahnya aku pasti akan ke sana. Tunggu ya,"

Setelah percakapan singkat itu, Taehyung terlihat dalam keheningan, seolah tengah merenung. Ekspresinya penuh dengan pemikiran yang dalam, sebelum akhirnya matanya beralih ke arah Jisoo dan anggota keluarganya yang lain.

"Ehm, sayang, aku masih ada pertemuan dengan klien habis ini. Aku izin keluar bentar ya. Nggak sampai sore pasti aku udah pulang." ucap Taehyung.

"Iya nggak papa, kamu keluar aja. Tapi jangan malam-malam pulangnya. Bukan apa-apa sih, cuma nggak mau kamu pulang malam aja. Oh iya nanti sepulang dari ketemu dengan klien kamu mampir minimarket bentar ya beliin jajanan. Atau enggak kamu beliin susu formula gitu. Soalnya siapa tahu aku lagi nggak bisa nyusui anak-anak kan bisa pakai susu itu." sahut Jisoo.

"Oke nanti aku beliin. Ya udah aku berangkat sekarang ya, udah ditungguin soalnya." setelah berpamitan dengan Jisoo dan seluruh keluarga, Taehyung dengan lembut bangkit dari duduknya dan melangkah keluar rumah.

Langkahnya penuh dengan kepastian dan tekad, karena dia memiliki janji dengan seorang klien yang ingin dia temui. Meskipun Taehyung tidak mengetahui identitas klien tersebut, Jennie memilih untuk merahasiakannya.

Bersambung ...

Cinta setelah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang