Sorot Jisoo hingga kini masih tetap tajam, tangannya yang masih mencengkeram lengan Suzy dan matanya yang sama sekali tak beralih sontak membuat Suzy membeku seketika.
Tak biasanya Jisoo menatapnya seperti ini, tapi jika sudah begini apakah itu tandanya ia harus mengatakan semuanya pada Jisoo? Mengenai kakaknya dan kemana ia pergi.
"Ehm nak, kok kamu natap bunda gitu banget sih, kan bunda jadi takut .." Suzy pun berusaha untuk mengalihkan pembicaraan. Dia merasa tidak siap untuk mengatakan tentang Yoongi pada Jisoo.
Karena selain menceritakan Yoongi kembali ia akan merasa sedih, cerita Yoongi nanti juga ada berhubungan dengan Jisoo. Jadi daripada Jisoo nanti semakin drop lebih baik Suzy sembunyikan dulu masalah Yoongi itu.
"Jangan ngalihin pembicaraan Bun, please .. kak Yoongi di mana?!" tanya Jisoo masih dengan tatapannya yang terlihat begitu tajam nan serius.
Suzy pun berusaha untuk melepaskan cekalan tangan Jisoo pada tangannya sembari terus mengalihkan atensinya ke arah lain.
Dia merasa tidak kuat untuk berlama-lama bertukar pandang dengan Jisoo dengan tatapannya yang seperti itu.
Jisoo jika sudah menatap seperti itu itu tandanya dia sudah benar-benar marah.
Namun Suzy juga tidak kuat untuk akan menceritakan perihal Yoongi padanya. Suzy takut bila dia menceritakan perihal kakaknya itu pada Jisoo nanti dia tidak akan kuat untuk menahan air matanya.
"Maaf sayang, tapi bunda belum bisa menceritakan perihal Yoongi padamu .. " akhirnya Suzy pun benar-benar tidak mengatakan perihal Yoongi pada Jisoo.
Dengan berat hati Suzy pun mengalikan atensinya ke arah Jisoo dan mendapati putrinya itu saat ini tengah menatap sedih ke arahnya. Tatapannya berubah sendu dibarengi dia yang mulai melepas cakalang tangannya pada lengan Suzy.
"Yaudah lah Bun, kalau bunda emang nggak mau menceritakan soal kakak padaku, nggak apa-apa, aku nggak masalah, toh aku masih cukup kecil kan untuk tau permasalahan kak Yoongi. Ehm aku mau ke dapur dulu Bun, mau ambil minum." setelahnya Jisoo terlihat bangkit berdiri dari posisi duduknya dan melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya.
Setelah Jisoo benar-benar keluar dari kamarnya dengan sorot yang begitu kecewa dan juga sedih membuat Suzy yang masih berada di dalam kamar Jisoo tertegun seketika.
Dia merasa bersalah pada Jisoo karena tidak mau menceritakan perihal kakaknya kepadanya, tapi dengan mental Jisoo yang masih sedikit down membuatnya dan juga Min ho memutuskan untuk tidak akan menceritakan perihal kakaknya itu pada Jisoo sampai Jisoo benar-benar sembuh dari traumanya.
Sebenarnya berat menyembunyikan masalah ini dari Jisoo, tapi mereka terpaksa melakukannya agar mental Jisoo tidak semakin down nantinya.
Karena masalah yang kakaknya alami ini bukanlah masalah ringan, Yoongi telah mengalami suatu masalah yang sedikit fatal sampai membuatnya tidak bisa kembali sampai sekarang.
Sementara itu di dapur Jisoo terlihat tengah berdiri di depan kulkas dan terlihat tengah menegak segelas air. Sedari tadi tatapannya tak lepas dari pandangan di depannya, dengan tatapan begitu kosong membuat Min ho yang sedari tadi terlihat duduk di meja makan membuatnya bingung dengan kondisi Jisoo itu.
Beberapa saat lalu kondisi Jisoo sudah sedikit ceria dari biasanya, dia sudah bisa tersenyum kembali walaupun itu masihlah samar-samar.
Tapi kini kenapa dia kembali seperti itu, sedih dan tatapannya begitu kosong. Sebenarnya apa yang terjadi pada Jisoo, dia tidak kenapa-napa kan?
Lalu Jisoo yang sudah selesai minum pun segera menaruh kembali gelas yang dipegangnya di meja keramik di depannya kemudian beranjak membalikkan badannya dan pergi dari sana.
Dengan langkah santai dan tidak terburu-buru, namun tatapan yang tetap terlihat kosong dan sama sekali tidak menoleh membuat Min ho semakin penasaran dengan kondisi Jisoo itu.
Dia ingin bangkit dari duduknya dan pergi mengikuti Jisoo, namun setelah ia mendapati Suzy datang kepadanya pun membuatnya mengurungkan niatnya itu.
Tatapan istrinya itu terlihat begitu khawatir, dan juga cemas.
Tatapannya begitu sama seperti saat ia memikirkan masalah Jisoo dan kondisinya yang tak juga membaik.
"Mas, aku mau ngomong bentar .." ucap Suzy sembari beranjak duduk di kursi kosong di sebelah Min ho.
........................................
Saat ini di kediaman Taehyung terlihat begitu sibuk. Hye Kyo yang sedari tadi sibuk berjalan ke sana kemari, Joong Ki yang sudah berada di parkiran rumah mereka untuk memanasi mobil yang akan mereka gunakan membuat Taehyung yang saat itu Tengah duduk santai di atas sofa di ruang tamu sembari memainkan ponselnya langsung saja menghela nafas dan berdecak.
Penampilannya sekarang sudah lebih dari kata sempurna, jas hitam dipadukan dengan celana warna hitam, kemeja putih dan juga sepatu pantofel yang juga hitam membuatnya terlihat begitu tampan.
Aromanya pun terlihat begitu harum semerbak memenuhi seisi ruang tamu itu.
"Nanti penampilan Jisoo seperti apa ya, rasa-rasanya sudah lama sekali sejak aku melihat dia di sekolah, itu pun dia mengenakan seragam sekolah. Ehm kenapa aku begitu deg-degan ya, rasa-rasanya aku begitu nervous sekarang .. haduh mana keringatku juga terus bercucuran lagi .." batin Taehyung sembari mengelap keringatnya yang terus bercucuran dari atas kening, dan juga wajahnya.
Memang saat ini Taehyung sangat grogi namun, hal itu tak mampu menghalangi tampilannya yang begitu memukau. Parasnya yang rupawan dengan tubuh tegap sudah pantas seperti para CEO muda.
Walaupun kenyataannya dia memang seorang CEO sih, semenjak perusahaan milik Jong Ki yang bernaung di Jakarta ini diserahkan pada Taehyung membuatnya yang semula terlihat begitu santai langsung sedikit sibuk.
Dia yang semula hanya kuliah, dan nongkrong bersama teman-temannya hingga larut malam, kini diharuskan untuk selalu datang ke kantor guna mengecek laporan-laporan kantor.
Memang tidak setiap hari sih, tapi itu cukup untuk menyita waktu Taehyung.
Sekarang saja dia tengah mengecek laporan-laporan yang dikirim oleh bawahannya lewat email, dia sibuk merevisi semuanya sampai tanpa sadar ibunya yakni Hye Kyo datang menghampirinya dengan penampilannya yang sudah lebih dari kata sempurna.
"Tae, kamu lagi ngapain sih, kok sibuk banget?" tanya Hye Kyo sembari beranjak duduk di sofa kosong di sebelah Taehyung.
Lalu Taehyung yang saat itu Tengah begitu fokus memandang ke arah layar ponselnya dan sibuk mengecek email email itu terasa begitu terkejut sewaktu mendengar suara ibunya yang sudah terdengar begitu dekat dengannya.
Dengan tergesa Taehyung pun langsung saja menoleh ke sumber suara itu, dan disana ia pun begitu terkejut sewaktu mendapati ibunya yakni Hye Kyo sudah berada di sampingnya dan menatapnya sembari tersenyum.
Taehyung tidak kuat menatap ibunya dari jarak dekat seperti ini, selain penampilan Hye Kyo saat ini terlihat begitu cantik dan sangat menawan, dia juga terlihat begitu harum.
Taehyung mencium di sekujur tubuh Hye Kyo seperti tercium bau mawar yang sangat segar, bahkan bukan mawar saja tapi juga ada wangi khas dari parfum Dior kesayangannya yang beberapa hari lalu sempat dibelinya langsung dari Paris.
Sontak Taehyung pun beranjak memeluk tubuh Hye kyo, dan menciumi lehernya yang terasa begitu harum.
Saking harumnya Taehyung sampai tidak sadar jika dirinya sudah sangat kelewatan dengan menciumi leher ibunya seperti ini.
Bersambung ...
![](https://img.wattpad.com/cover/352113445-288-k496649.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta setelah Cinta
Fiksi Penggemar"Dasar wanita murahan, apa dengan menggoda suamiku seperti ini kau merasa hebat, hah?!" ucap Jisoo dengan suara yang penuh amarah. Jennie menoleh ke arah Jisoo dengan tatapan yang penuh keterkejutan. Ia tahu bahwa cepat atau lambat hal ini pasti ter...