Chapter 62 (Pulang)

537 47 7
                                    

*****

Farez mengernyit ketika ia tidak lagi merasakan pelukan yang membuatnya nyaman semalam. Ia membuka matanya perlahan, terkejut ketika mendapati ia tengah sendirian di atas tempat tidur rumah sakit. Bisa ia lihat keadaan kamar yang sudah terang karena cahaya matahari, juga gorden yang tersingkap.

"Babe!?" Teriaknya.

Dirinya semalam tidak sedang bermimpi kan?

"Manggil siapa kamu??"

Farez menoleh dan mendapati Sang Mama yang tengah duduk di sofa ruangan.

"Barra kemana Ma?" Tanyanya sambil masih terus menatap ke segala arah.

"Kakak bangun-bangun malah ngelindur, Barra nggak di sini. Kakak kangen banget ya?" Tanya Kirana menggoda.

Farez mengernyit, "Mama jangan bohong dong, Barra semalem nemenin Farez kok!"

"Hmmm? Dari semalem yang jagain kakak itu Mama kok. Ini Mama pagi-pagi udah di sini kan buktinya?" Jawab Kirana.

Ekspresi sedih tergambar di wajah Farez, hatinya sontak mencelos. Ia yakin jika sedang tidak bermimpi, ia yakin semalam Barra ada di sini.

Apa benar karena sakit ia jadi berhalusinasi?

Dirinya menatap ranjang rumah sakit, ini ranjang yang baru. Ranjang yang ia minta sebelumnya pada perawat, ia menatap Mamanya yang tersenyum. "Mama bohongin Farez ya!"

"Apa sih kak? Mama bohong apa?"

Farez segera mencari keberadaan ponselnya, kemudian mencoba melihat postingannya semalam.

Masih ada, dan ada Barra di situ.

"Mama bohong kan!?" Rengek Farez kesal.

Kirana tak bisa menahan tawanya melihat wajah Farez yang hampir menangis itu. Serius, anak sulungnya yang terkenal garang itu benar-benar ingin menangis hanya karena Barra yang tidak ada di sana?

Bersamaan dengan itu, terdengar suara air dari toilet dan pintunya yang terbuka. Terlihat Barra yang keluar dari sana, ia bingung menatap Kirana yang terbahak, juga Farez yang menatapnya terkejut dengan mata berkaca.

"Huh? Kamu kenapa?" Tanya Barra sambil melongo. Sedangkan Farez segera mengusap matanya kasar, kemudian memicing ke arah Sang Mama. Ia kembali merebahkan tubuhnya dengan kesal.

Barra pun segera duduk di samping Kirana, "Farez kenapa Ma?"

"Mau nangis dia," ledeknya.

"Ma!!!" Sergah Farez.

"Bangun-bangun nyariin kamu, Mama bilang kalau dia cuma mimpi. Terus Mama yang jagain dari semalem, eh mau nangis," jawab Kirana sambil tertawa.

Barra menutup mulutnya dan menatap Farez meledek, sedangkan Farez membuang muka kesal. Hal itu membuat Barra dan Kirana semakin terbahak. Kirana sendiri sebenarnya sudah datang sedari pagi, ia sempat mampir ke rumah Barra dan membawakan baju ganti untuk Barra, karena ia yakin Farez tidak mungkin mau jika Barra pulang. Saat sampai di rumah sakit, dirinya terkejut melihat ranjang rumah sakit yang sudah diganti dan anaknya yang tengah tertidur pulas sambil memeluk Barra.

"Kamu tuh kak, kan kasihan Barra semaleman tidur posisinya gitu. Pasti capek punggungnya," omel Kirana.

Farez kemudian menatap Barra tak enak, "Sakit punggung kamu, yang?"

Barra terkikik geli, kemudian menggeleng, "Nggak papa Rez."

Farez masih menatap Barra dengan rasa sesal, Barra pun menghela nafas kemudian berjalan mendekati ranjang Farez. "Aku nggak papa, yang. Lagian ranjangnya juga empuk kok."

OH! MY SEDUCTIVE NERD! (FORCEBOOK Lokal Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang