Chapter 10 (Kesempatan)

1.1K 72 2
                                    

****

"Gue lihat-lihat makin deket aja lu sama Barra," ucap Ervin yang sedang ikut Farez pergi ke gym.

Farez mengernyit, "Deket apaan, biasa aja sih."

Ervin tersenyum dan menggelengkan kepalanya pelan. Lagi-lagi Farez denial. Padahal dirinya dan Barra sudah menjadi topik perbincangan kampus selama 1 Minggu ini. 

Meskipun masih tetap Barra yang mendekati Farez terlebih dahulu seperti biasanya, dan Farez yang masih menolak kehadiran Barra. Namun penolakan Farez sudah tidak sekeras biasanya. Bahkan beberapa kali, Farez membiarkan Barra menempel padanya.

"Gue cuma nggak mau musuhan lagi, gitu doang Vin. Capek juga, Barra nggak bakal berhenti ganggu gue," jelas Farez.

"Ya habis tuh, lu biarin deh Barra masuk ke hati lu. Ciyyaaaattttt," ucap Ervin girang.

"Serah lu deh Vin."

Ervin mendekatkan dirinya ke arah Farez, "Karma berlaku bro, jangan terlalu benci nanti cinta."

Farez sudah ingin meninju Ervin, namun tiba-tiba seorang wanita bertubuh tinggi langsing yang mendatangi mereka berdua.

"Kak Farez ya?"

Farez dan Ervin saling tatap, kemudian Farez hanya mengangguk. Lagi-lagi ada yang mengenalinya, meskipun ia tak memakai kacamata. Wanita ini adalah yang ke sekian kalinya.

"Ehmmm, kenalin kak. Aku Indy," ucap Indy sambil mengulurkan tangan ke arah Farez.

Farez hanya menatap uluran tangan itu dengan diam, tidak ada niatan untuk memberikan respon serupa. Tidak ada yang mau berkenalan juga menurutnya.

Akibat Farez yang tidak kunjung menerima uluran tangan wanita tersebut, suasanan menjadi awkward. Ervin yang menyadarinya pun dengan cepat menerima uluran tangan Ervin. "Eh iya salam kenal Indy."

Indy hanya memaksakan senyumnya, "Hehe aku anak fakultas DKV juga kak, semester 2."

"Iya, lalu?" Tanya Farez datar.

Indy yang bingung pun hanya tersenyum dan memberikan sebuah botol pada Farez. "Ini aku tadi kelebihan bikin minuman protein, yang satu buat Kak Farez aja."

Farez menatap botol tersebut, kemudian menunjuk ke arah tas miliknya. "Gue udah bawa dari rumah. Jadi nggak perlu, makasih sebelumnya."

Setelah mengatakan itu, Farez kembali fokus pada dumbbellnya. Indy yang melihat itupun hanya mendengus kesal dan pergi dari sana. Padahal dia baru ingin melakukan pendekatan, dia baru menyadari jika Farez yang terkenal cupu itu sangat tampan jika di tempat gym.

Ervin yang melihatnya pun tertawa tertahan, "Parah lu Rez anak orang."

"Ya apa sih, nggak jelas banget lagian. Kalau member gue di sini udah abis, mau pindah aja gue," kesal Farez.

"Kalau Barra yang gitu nggak papa ya?"

Farez menoleh ke arah Ervin cepat, kali ini benar-benar meninju lengan Ervin hingga sang empu terjengkang dari kursi.

"Bangsat Rez!"

"Sukurin!"

****

Cashel memasuki toilet, setelah selesai dengan urusannya ia langsung membasuh tangan di wastafel. Namun dia mendengar ada seseorang yang akan masuk dan terselip nama Ervin di situ.

Cashel pun segera memasuki bilik kamar mandi dengan cepat.

"Gue yakin sih, si Ervin sama Farez ini cuma numpang tenar pake nama Barra dan genknya."

OH! MY SEDUCTIVE NERD! (FORCEBOOK Lokal Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang