Chapter 38 (Intern)

772 46 7
                                    

*****

Beberapa bulan kemudian....

Barra masuk ke dalam perpustakaan, Farez tadi mengabari jika ia tengah berada di sana. Kekasihnya itu memang tengah menyiapkan beberapa keperluan mereka untuk magang karena tak terasa mereka telah berada di semester 6.

Barra tersenyum ketika melihat Farez tengah sibuk dengan laptop di mejanya.

"Yang?" Panggil Barra lirih. Farez pun menoleh kemudian mendongak, ia tersenyum melihat kedatangan Barra. "Eh, babe," ucapnya kemudian memegang tangan Barra.

"Ishhh apa pegang-pegang. Diliatin orang-orang," ucap Barra kemudian tertawa pelan. Ia memilih untuk duduk di samping Farez.

"Ini powerbanknya," ucap Barra menyodorkan barang yang dibutuhkan oleh kekasihnya itu.

"Maaf ya, aku jadi ngerepotin. Hp aku udah tinggal satu persen, kerjaan aku belum beres. Lagi di mana kamu tadi pas aku telfon?" Tanya Farez sambil mencoba menghidupkan ponselnya yang ternyata telah mati.

Barra mengecek ponselnya sendiri, "Hmm? Lagi di kantin sama Yuwa sama Cashel tadi. Kamu tumben nggak bawa charger sih Yang."

Farez mengelus kepala Barra pelan, "Lihat sendiri kan tadi aku buru-buru berangkatnya, tau gitu berangkat bareng kamu aja, Babe."

Barra tertawa kecil, mengingat jika Farez seperti orang kesetanan tadi pagi, "Terus persiapan kamu gimana? Jadi berangkat lusa?" Tanya Barra. Sedangkan Farez mengangguk, "Kemungkinan lusa, atau mungkin besoknya." Dirinya akan magang selama dua bulan di salah satu perusahaan pengembang software dan aplikasi. Tidak terlalu jauh dari kampus mereka, sehingga dirinya masih bisa pulang setiap hari.

"Kamu beneran, Babe. Nggak cari kos yang deket aja dari tempat magang kamu?" Tanya Farez kemudian. Sedangkan Barra akan magang hanya selama 1,5 bulan saja di salah satu perusahaan yang bergerak di bisnis developer dan properti. Namun jaraknya yang cukup jauh, membuat Farez takut Barra akan kelelahan jika pulang pergi ke asrama.

Barra menggeleng, "Nggak ah! Cuma 1 jam lebih ini. Mana nggak sampe dua bulan, males aku Yang, kalau musti cari kos. Mending pulang, Yuwa juga pulang."

Untung saja Barra dan Yuwa bisa magang di tempat yang sama, sedangkan yang lain harus saling terpisah. Hanya pasangan Ervin dan Cashel yang benar-benar beruntung karena mereka berada di tempat magang yang sama.

Farez tersenyum kecil, "Ya udah, misalkan aku ada waktu luang. Ntar aku bisa jemput kamu juga."

Barra merengut, "Ya jangan gitu dong, Rez. Kamu kan juga ada kegiatan kamu sendiri. Jangan dipaksain buat jemput aku ya, aku tau banget gimana kamu!"

Sedangkan Farez tidak bisa mengelak, dirinya hanya tertawa dan menggaruk belakang kepalanya pelan.

"Aku ntar pulang dulu sama Kris ya. Mau mampir ke rumah. Terus balik ke asrama," ucap Barra.

"Eh jadi pulang?" Tanya Farez.

"Jadi, padahal baru Minggu kemarin balik ke rumah. Cuma ini keluarga Kris ada acara, jadi aku mau ikut pulang juga terus ke sana bentar sama Ayah. Nggak enak juga kalau nggak dateng," cerita Barra.

"Ya udah nggak papa kalau gitu, Babe."

Keduanya sama-sama terdiam beberapa saat, Farez kembali fokus dengan pekerjaannya sedangkan Barra berjalan memilih buku untuk dia baca. Dirinya malas kembali, lebih baik di sini menemani Farez.

Sesaat dia menatap jam tangan di pergelangan tangannya, "Udah mau makan siang." Akhirnya dirinya berjalan cepat untuk kembali ke meja Farez. Namun yang dia dapatkan adalah kekasihnya tengah sedikit berdebat dengan seorang wanita yang ia ingat bernama Bella itu.

OH! MY SEDUCTIVE NERD! (FORCEBOOK Lokal Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang