Chapter 14 (Jaga)

1.9K 82 6
                                    

Slight 🔞

***

Barra merenggangkan ototnya yang kaku, bisa ia lihat jika hari masih terlalu pagi, matahari bahkan belum sepenuhnya terbit. Padahal semalam ia ingat jika tidur pukul 2 malam setelah merecoki Farez.

Memang setelah sempat tidur selama 1 jam, keduanya bangun jam 8 malam. Membersihkan kekacauan yang mereka buat, kemudian mandi bersama.

Hanya mandi, oke.

Setelahnya ia merecoki Farez karena perutnya lapar. Merengek ini itu, sampai membuat Farez gemas sendiri. Akhirnya Barra tertidur setelah Farez memaksanya berbaring di ranjang untuk tidur, membungkusnya dengan selimut dan mendekapnya erat agar tidak banyak bergerak.

Pagi ini, Barra menemukan jika selimut yang dipakai Farez untuk membungkusnya telah jatuh ke bawah, dan Farez yang masih tertidur pulas.

Barra menatap Farez lekat, kemudian tersenyum. Menggunakan jari telunjuknya untuk menelusuri wajah tampan Farez.

"Gue seneng deh, Rez. Gue bisa sama lu," gumam Barra. "Makasih ya, udah mau nerima gue yang kayak gini."

Barra kemudian menumpukan kepalanya di dada Farez. Matanya bergulir ke bawah, senyuman licik terbit di bibirnya.

"Morning Woods eh?" Gumam Barra sendirian, kemudian mulai bergeser ke tubuh bagian bawah Farez. Bisa ia lihat gundukan besar di pangkal paha Farez.

"Gila pacar gue, bisa-bisanya nggak pake daleman," bisik Barra.

Dengan hati-hati ia menurunkan celana Farez, hingga kejantanan Farez yang tegak berdiri di depan wajahnya. Barra kemudian mulai mengocok kejantanan itu pelan hingga tegang sepenuhnya.

Bisa ia lihat Farez yang mulai mengernyitkan kening, "Dikira dia lagi mimpi apa?"

Kemudian Barra mulai mengulum pelan benda itu, tersenyum tipis saat melihat Farez yang semakin tak nyaman dalam tidurnya. Belum menyadari jika itu ulah Barra. Kuluman Barra makin cepat, namun dia tak ingin jika Farez keluar hanya dengan blowjob saja.

Akhirnya Barra dengan cepat melepas celana yang ia pakai, lalu memposisikan diri untuk naik ke atas tubuh Farez. Barra susah payah berusaha memasukkan kejantanan Farez yang big size itu ke dalam lubang sempitnya yang belum sepenuhnya basah.

"Eungggh," erangnya lirih saat seluruh kejantanan Farez berhasil masuk ke sana.

Barra sedikit mendelik, dia bisa merasakan jika lubangnya terasa penuh. Bahkan ia bisa melihat sedikit tonjolan di bagian bawah pusarnya.

"Bangsat, ini apa?" Tanya Barra dalam hati. Sungguh ia belum pernah merasakan hal seperti ini. Ia mencoba menekan sedikit tonjolan itu, "ahhhh," desahan tak sengaja keluar dari mulutnya. Rasanya seperti ada sengatan listrik di tubuhnya. "Gila ini punya Farez?? Bisa begini??" Barra masih tak habis pikir. Apa sebegitu besarnya milik kekasihnya ini, sampai bisa membentuk tonjolan di perut bawahnya.

Farez merasakan ada yang tidak beres pun akhirnya mencoba membuka matanya perlahan. Bisa ia lihat siluet seseorang yang tengah duduk di atas tubuhnya.

Sepersekian detik, ia terkejut saat menyadari jika itu Barra. Akibatnya ia tidak sengaja menyentak pinggulnya, "Ahhh!! Rez!!" Pekikan Barra pun mengembalikan kesadaran Farez sepenuhnya.

"Babe... mau ngapain lagi?"

Farez memejamkan matanya erat karena merasakan hangat yang melingkupi kejantanannya.

"Semalem kan kamu yang pegang kendali, sekarang giliran aku hmm?" Ucap Barra kemudian mulai menarik turunkan tubuhnya perlahan. "Ennnggghh Rez. Sumpah ini enak banget," desahnya sambil memejamkan mata.

OH! MY SEDUCTIVE NERD! (FORCEBOOK Lokal Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang