******
*Flashback on*
Farez tengah berbaring di atas tempat tidur, dengan Barra yang tengah mematut dirinya sendiri di depan cermin. Farez masih tertawa geli ketika melihat Barra, membuat Barra merengut sejadinya.
"Apa senyum-senyum!?" Sewotnya.
Farez terbahak, "Nggak papa, lucu aja tadi ada yang nangis, takut aku marah ya?"
Barra kembali menghadap ke arah cermin, mengoleskan beberapa krim ke wajahnya, "Ya aku takutnya kamu masih marah gara-gara itu."
"Nggak sayang, ngapain juga marah cuma gara-gara kayak gitu, tapi aku minta kurangin ya tingkah aneh-aneh kalian bertiga. Ada aja yang dilakuin," ucap Farez pelan. Sedangkan Barra hanya meringis, kemudian mengangguk mengiyakan.
Bagaimana lagi, dirinya dengan Yuwa dan Cashel terkadang memang memiliki pemikiran yang absurd.
"Sekarang aku mau tanya sesuatu," ucap Farez lagi membuat Barra menoleh.
"Apa?"
"Kamu kenapa kelihatan kesel beneran tadi? Bukannya kamu yang nyuruh aku buat welcome ke Bella misal hari ini tiba-tiba dia nempelin aku lagi?" Tanya Farez masih memandang wajah Barra.
Barra menunduk, memainkan jari tangannya, kemudian kembali menatap Farez, "Maaf ya Rez...."
Farez mengernyit, "Kenapa minta maaf?"
Barra bangkit dan berjalan ke arah Farez, lalu duduk di tepi ranjang, "Aku lihat base nggak ada fotonya, pikiran aku jadi kemana-mana. Bukan aku nggak percaya sama kamu ya!!" Sergahnya tak ingin Farez salah paham. "Aku overthinking sendiri tadi, ngebayangin kalian lagi ngapain di perpus. Padahal kamu udah bilang kalau cuma ngobrol biasa," ucap Barra sambil mengucek matanya pelan.
Farez menghela nafas kasar, "Sini!" Perintahnya pada Barra agar masuk ke dalam pelukannya. Barra pun menurut, kemudian menumpukan tubuhnya di dada Farez, "Aku udah bilang kan? Kita pake cara lain! Buat apa pake cara kayak gini kalau bikin kita sama-sama sakit. Apalagi kamu yang harus nahan rasa cemburu kamu, aku juga nahan perasaan aku sendiri sayang. Aku nggak nyaman, muak banget kalau deket sama dia."
Barra mendongak, "Tapi Rez, ini cara yang paling efektif dan bisa bikin dia ngaku sendiri. Aku beneran nggak papa kok, tadi cuma overthinking gara-gara nggak ada fotonya, terus ya.... Pengen ngerjain kamu aja pake tadi," ucap Barra dengan sedikit menggoda di akhir kalimat.
Farez hanya bisa memutar bola matanya malas, sedangkan Barra kembali terbahak melihat respon Farez. Ia kemudian mengeratkan peluk di perut Farez.
Kemudian di malam hari ketika keduanya baru saja pulang dari acara Clei, Farez benar-benar tidak bisa menutup matanya. Tangannya masih setia mengelus rambut Barra yang tengah tertidur lelap di atas tubuhnya.
Pikirannya melayang, mengingat Barra yang sempat mengigau seperti itu sebelumnya. Ia menyadari, jika sebenarnya Barra sedang takut dengan rencananya sendiri. Setelah cukup lama berpikir, Farez akhirnya menyambar ponselnya di atas nakas, kemudian menghubungi seseorang.
"Halo Kris?"
"Eh, halo Rez? Ada apa? Sorry gue baru beres-beres, semua oke kan? Barra gimana?" Tanya Kris di seberang.
"Hmm, dia langsung tidur. Kayaknya mabuk berat, paling besok kena hangover lagi."
Terdengar tawa Kris di seberang.
"Kris, gue mau nanya sesuatu," ucap Farez membuat Kris terdiam. "Gimana Rez?" Lanjutnya.
Farez menghela nafas pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH! MY SEDUCTIVE NERD! (FORCEBOOK Lokal Ver.)
RomanceMenceritakan seorang pria player yang sayangnya berwajah cantik, bernama Barra dan dikenal suka berganti pasangan di setiap minggunya, tak peduli pria atau wanita. Namun suatu hari, dirinya terpaku dengan sosok pria berkacamata yang tengah duduk di...