Chapter 49 (Paksa)

606 51 16
                                    

*****

Barra menyamankan diri dalam pelukan Farez, "Ehmmmm, aku nggak pengen bangun," rengek Barra.

Farez tersenyum, mencium puncak kepala Barra. Keduanya masih dalam keadaan naked.

Ya... tadi malam setelah melakukan itu, keduanya memilih langsung tidur tanpa memakai baju.

"Kalau kamu nggak bangun sekarang. Pertama, kamu bakal telat. Kedua..." Farez mendekatkan bibirnya pada telinga Barra, "Kamu bakal makin telat."

Barra memukul dada Farez pelan, "Kamu tuh, nggak bosen apa tiap hari makan aku!?"

Farez mengernyit, "3x sehari juga aku jabanin, Sayang. Bukannya paling bagus tuh makan 3x sehari ya?" Ucapnya mengecup pipi Barra gemas.

"Farez...." rengek Barra.

"Moga hari ini, nilai aku yang sesuai bisa keluar ya," ucap Barra.

"Pasti bisa keluar. Barra liat aku!" Ucap Farez menangkup pipi Barra.

Barra langsung mendongak menatap Farez, "Hmm?"

"Kalau dia masih macem-macem, langsung ngomong ke aku. Kamu ngerti? Kalau kamu nggak ngomong ke aku lagi, aku bakal marah hmm," ucap Farez dengan nada tajam, dia hanya main-main tentu saja. Jika tidak begitu, Barra tidak akan menurut.

Barra merengut, "Iya....aku bakal cerita kok kalau ada apa-apa. Jangan marah ya, Rez..."

Farez tersenyum dan mengecup bibir Barra pelan, "Udah sekarang cepet mandi hmm."

"Ayo mandi bareng," ucap Barra kemudian bangkit dan menarik tangan Farez.

"Gantian aja, Sayang," ucap Farez namun tetap mengikuti langkah Barra.

"Hemat air!" Pekik Barra membuat Farez tertawa.

****

Barra menatap jam di pergelangan tangannya, "Ampun, kok belum ada yang manggil sih. Ini gimana nasib nilai aku coba," gumam Barra sendirian. Ia meremat tangannya tak tenang.

Sudah sejak kemarin lusa, namun belum ada informasi mengenai pembaruan nilainya.

"Sabar ya, Bar. Kemarin tuh aku, Laura sama yang lain gantian dipanggil buat nanya kinerja kamu," ucap Meta.

"Serius kak??" Tanya Barra tak percaya.

Meta mengangguk cepat,

"Kemarin tuh....

Flashback On

"Saya yakin kok, Pak. Kinerja Barra itu sangat bagus, tim kami sama sekali tidak pernah mengalami kesulitan sejak ada Barra di sini. Bahkan salah satu penjualan properti bulan lalu, itu karena ada campur tangan Barra," ucap Meta dengan yakin.

Manajer terlihat terkejut, "Penjualan yang mana?"

"Penjualan salah satu gedung ruko kita di pusat kota. Mereka tertarik karena desain yang dibuat sama Barra, pak. Bahkan Barra ikut ke lapangan dengan tim kami, melakukan presentasi juga. Jadi nggak mungkin Barra bisa dapat nilai seperti itu," jelas Meta.

Sang Manajer mengangguk paham, sepertinya memang ada kesalahan di sini. Sebelumnya ia dan Direktur telah memanggil Mike, namun Mike bersikeras jika nilai yang diberikan adalah nilai yang sesungguhnya.

Direktur pun belum bisa mempercayai itu sepenuhnya dan meminta Mike untuk mengecek ulang, karena takut ada kesalahan teknis atau yang lain. Mau tak mau Mike pun menurut.

"Ya sudah, makasih ya Meta atas penjelasannya. Kamu boleh keluar."

Meta mengangguk kemudian bangkit dan keluar dari sana.

OH! MY SEDUCTIVE NERD! (FORCEBOOK Lokal Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang