******Farez terdiam di ruang tamu rumahnya bersama Dareen, "Terus mulai kapan kelasnya?" Tanya Farez.
Dareen yang tengah fokus pada bukunya menoleh, "Minggu depan, ayolah Kak. Lu yang dateng ya, jangan Papa."
Farez menoleh, "Kenapa emangnya?"
"Emangnya kenapa nggak mau sama Papa?" Tanya Jo yang baru keluar dari kamar.
"Males lah, mending sama Kak Farez!" Jawab Dareen setengah meledek.
"Enak aja, gini-gini Papa ngerti masalah begituan ya!" Ucap Jo tak terima.
Farez tertawa kecil dan menggeleng kepalanya, "Ya ntar gue coba lihat ada jadwal nggak Minggu depan."
Bersamaan dengan itu, ponsel Farez berdering, membuat si empunya mengernyit.
"Om Bram?" Lirihnya.
"Kenapa Rez?" Tanya Jo.
"Nggak tau ini Om Bram, Pa."
Jo hanya membulatkan bibirnya.
"Halo, Om?"
"....."
"Tiga hari ke depan? Nggak sih kayaknya, Om. Barra juga belum telfon Farez sama sekali."
"....."
Farez terdiam, sebelum akhirnya dengan ragu mengiyakan, "Iya Om, nanti Farez kabarin lagi ya."
Setelahnya Farez menutup panggilan itu dan menghela nafas pelan.
"Kenapa lu?" Tanya Dareen heran, begitu juga Jo yang menatapnya penuh tanya.
"Om Bram ngajak Farez ke desa, Pa. Ada keluarganya yang ngadain acara gitu," ucap Farez.
"Loh ya bagus dong, kamu berarti bakal dikenalin ke keluarga besar Bram. Sama aja kan? Barra juga udah kemarin," jawab Jo.
"Tapi Pa, ini beda. Barra tuh kayak nggak pernah suka dan mau buat pergi ke sana, Farez kemarin staycation dua hari itu juga karena Barra moodnya langsung turun, makanya Farez hibur, Farez ajak pergi," jawab Farez.
"Nggak pernah tanya ke Kak Barra? Kok kayaknya benci banget?" Tanya Dareen penasaran.
Farez menggeleng pelan, "Nggak pernah, gue nggak bakal paksa dia cerita kalau nggak dia duluan yang mulai Reen. Apalagi ini tentang keluarganya, yang gue tau cuma dia selalu bilang kalau dia benci sama sikap keluarga yang ada di sana."
Jo tampak mengangguk, "Kalau gitu, artinya Bram percaya sama kamu, Son."
Farez mengernyit, "Maksud Papa?"
"Gini, dari yang Papa tangkep jelas Barra nggak bakal nyaman kalau terpaksa pergi ke sana atau malah sebenernya nggak mau. Mungkin Bram bisa bersikap biasa aja, tapi nggak buat Barra, Rez. Jadi Bram percayain kamu buat ikut, karena Bram tau kalau Barra bakal bisa lebih terkontrol nantinya kalau ada kamu di sana," jawab Jo.
"Tapi Farez ngerasa nggak enak, Pa. Itu kan, mungkin acara keluarga mereka," ucap Farez.
"Kesampingkan itu dulu, coba pikir dari sisi lain. Kamu bisa lebih jaga Barra di sana Rez, lagipula....perasaan Papa agak nggak enak kalau Barra sendirian di sana," ucap Jo pelan.
"Kenapa?"
"Papa nggak tau, tapi kalau menurut Papa iyain aja buat ikut Rez," ucap Jo yakin.
Farez berpikir sebentar sebelum akhirnya mengangguk mengiyakan.
"Tapi Papa pesan, apapun sikap yang akan kamu terima nantinya, begitu juga ke Barra. Tolong, tetap saling jaga. Kamu juga jangan sampai kebawa arus, kamu harus bisa buktiin kalau kamu pantes jaga Barra," pesan Jo sambil menepuk pundak Farez pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH! MY SEDUCTIVE NERD! (FORCEBOOK Lokal Ver.)
RomanceMenceritakan seorang pria player yang sayangnya berwajah cantik, bernama Barra dan dikenal suka berganti pasangan di setiap minggunya, tak peduli pria atau wanita. Namun suatu hari, dirinya terpaku dengan sosok pria berkacamata yang tengah duduk di...