****
Barra ingin menangis rasanya, masih berusaha membujuk Farez.
"Masak pake begini sih Rez!!!" Rengeknya.
Farez hanya menaikkan satu alisnya, "Kan kamu yang bilang, boleh hukum apa aja," ucapnya sambil melipat tangan di depan dada.
Merasa menyesal karena telah menantang Farez, akhirnya Barra hanya bisa mendesah pasrah. Sebentar lagi teman-teman mereka akan datang. Mereka juga belum selesai membersihkan kamar seluruhnya, mungkin bisa mereka lanjutkan besok.
"Ya udah mana remotnya," gerutu Barra.
Farez mengernyit, "Eh, aku dong Sayang yang bawa."
Barra mendelik, "Jangan, aku aja yang bawa ya."
Farez malah mengantongi remot kecil itu di saku celananya. Bersamaan dengan bel kamar mereka yang berbunyi, "Tuh anak-anak udah dateng."
"Rez...."
Farez hanya menunjuk pintu dengan dagunya, dengan tatapan menggoda pada Barra.
Barra pun hanya bisa menghentakkan kakinya kesal, berharap Farez tidak macam-macam. Namun baru beberapa langkah, sesuatu membuatnya berjengit dan terduduk di lantai. Kakinya reflek lemas. "Mmmhhh," desisnya.
Menoleh cepat ke arah Farez yang menjulurkan lidah ke arahnya, "FAREZ!!!"
Farez hanya menanggapi dengan tawa kecil, sedangkan bel terus berbunyi. Barra pun susah payah kembali berdiri dan berjalan ke arah pintu.
Saat membuka pintu, terlihat Yuwa, Kris, Sakti dan Dareen. Mereka membawa banyak kantong berisi makanan dan minuman. Barra tersenyum lebar, "Ayo masuk aja."
"PARTY TIME!!" pekik Yuwa.
Farez pun ikut menyambut dan tersenyum.
"Eh, Cashel mana sama Ervin?" Tanya Barra celingukan.
Yuwa menggaruk tengkuknya, "Gue juga nggak tau ke mana, dari semalem tuh kayak orang galau Bar."
Barra mengernyit, "Eh, kenapa ya?" Kemudian menoleh ke arah Farez. "Ervin nggak cerita apa-apa, Yang?"
Farez menggeleng, "Ervin belum cerita apa-apa sih ke aku."
"Ya udah kita siap-siap aja dulu, moga nanti mereka bisa nyusul," usul Sakti.
Akhirnya yang lain pun menyetujui. Hampir setengah jam mereka menata makanan dan apapun yang mereka bawa. Barra sampai menggelengkan kepalanya, padahal dia hanya pindah kamar. Kenapa membawa makanannya seperti sedang ada acara besar.
Saat sedang fokus menuangkan minuman ke dalam gelas, Barra kembali berjengit. Botol yang dipegangnya hampir jatuh, sedangkan dirinya hanya bisa meremat meja kuat dengan mata tertutup rapat.
Matanya melirik Farez tajam, sedangkan Farez malah memalingkan muka seperti tidak melakukan kesalahan apapun.
"Lu kenapa Bar?" Tanya Kris yang membuat Barra terkejut.
"Eh, eh nggak kok, aku nggak papa."
Kris mengernyit, kemudian menyentuh kening Barra, "Kok keringetan gitu, mana merah banget mukanya. Lu sakit?"
Barra menggeleng cepat, "Nggak Kris aku beneran nggak papa."
Kris akhirnya mengangguk, kemudian melanjutkan aktivitasnya menata makanan.
Barra masih memelototi Farez yang sekarang malah mengerling nakal padanya. Lihat saja, Barra akan membalasnya nanti.
Selang beberapa menit, ketukan pintu kembali terdengar. Dareen yang posisinya lebih dekat dengan pintu pun berinisiatif membuka, terlihat Cashel dan Ervin yang baru datang. Dengan membawa sesuatu di tas. Keduanya masuk dengan senyum di wajah mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
OH! MY SEDUCTIVE NERD! (FORCEBOOK Lokal Ver.)
RomanceMenceritakan seorang pria player yang sayangnya berwajah cantik, bernama Barra dan dikenal suka berganti pasangan di setiap minggunya, tak peduli pria atau wanita. Namun suatu hari, dirinya terpaku dengan sosok pria berkacamata yang tengah duduk di...