*****
"Lagi apa hmm?" Tanya Farez dengan mencondongkan badannya ke arah depan. Bisa ia lihat Barra yang tengah fokus di depan laptopnya di meja belajar.
Barra menoleh dan mendapati wajah Farez yang berada di samping wajahnya, tersenyum dan mengecup pipi Farez pelan, "Aku lagi cicil bikin laporan sih, Yang. Biar ntar kalau habis magang nggak keteteran."
Farez tersenyum menanggapinya, "Jangan sampe malem ya, Babe. Ini udah jam berapa loh."
"Iyaaa, kamu kalau ngantuk. Nggak papa tidur duluan aja, Yang," ucap Barra.
Farez menggeleng, "Aku belum ngantuk, Sayang. Aku tungguin di sini ya."
Barra menoleh, bisa ia lihat Farez yang tengah duduk bersandar di tempat tidur dengan buku yang tengah ia baca.
"Kenapa pake kacamata lagi? Jangan bilang ilang satu lagi lensanya," rengut Barra.
"Hmm? Nggak kok. Itu lensanya di atas laci. Capek mata aku, makanya pake kacamata bentar," jawab Farez sambil tersenyum. Kemudian kembali fokus pada buku yang ia baca.
Setelah beberapa menit, Barra menutup laptopnya kemudian merenggangkan tubuhnya pelan, "Aduh, sakit semua badan aku." Dirinya sudah ingin bangkit, namun matanya menatap kalender meja di depannya. Sesaat kemudian tersenyum tipis, "Hmmm, tinggal beberapa hari ya."
Kemudian ia menoleh ke arah Farez yang masih setia membaca bukunya, "Kalau udah baca buku, udah deh betah," gumamnya pelan, lalu bangkit dari kursi.
Berjalan pelan ke arah kekasihnya, kemudian merangkak dari bawah dan masuk ke dalam pelukan Farez.
"Babe! Bikin kaget aja, ngapain hmm?"
Barra mengambil buku yang dipegang Farez dan menyamankan kepalanya di dada Farez, "Ayo bobo. Aku ngantuk," ucapnya dengan nada manja.
Farez pun tertawa kecil, melepas kacamatanya dan memeluk Barra erat, "Ya udah ayo hmm???" Ucapnya gemas membuat Barra tertawa. Farez menyelimuti tubuh keduanya.
"FAREEEEZ TIDUR!!!" Pekik Barra di dalam selimut.
"Sssttt diem!"
*****
Keesokan paginya, Barra masih sibuk dengan sarapan yang ia buat. Tak banyak, hanya sandwich juga minuman protein untuk kekasihnya.
"Ini aku nggak papa berangkat duluan?" Tanya Farez tak enak. Dirinya diminta oleh Jes untuk berangkat lebih pagi karena ada pekerjaan tambahan untuknya.
Barra menoleh dan mengangguk, "Ya nggak papa loh, Rez, tapi ini dibawa ya. Dimakan di sana aja ntar."
"Terus kamu ntar jadi sama Yuwa?" Tanya Farez.
Barra berpikir sebentar, "Aku bawa mobil sendiri deh kayaknya, Yang. Soalnya Yuwa lagi sering disuruh bantuin Kak Rey. Sekarang kan kalau sore sering ujan, jadi aku biar nggak bingung cari ojek ataupun taksi."
Farez pun mengangguk, dirinya juga tak bisa melarang, karena ia sendiri tidak setiap hari pulang lebih awal, "Tapi tetep hati-hati ya. Kabarin aku kalau mau pulang atau nyampe sana."
"Hmmm, oke Sayang. Ya udah cepet berangkat sana, ntar keburu kesiangan dimarahin Bang Jes loh," ucap Barra sambil memasukkan bekal Farez di salah satu tas kecil, "Nih!"
"Thanks ya, Babe," ucap Farez kemudian mengecup pipi Barra pelan. "Aku berangkat dulu ya," pamitnya kemudian keluar dari kamar.
"Hmmm, dasar. Mending gue juga siap-siap, ntar macet," ucap Barra pelan. Dirinya sudah mandi tadi pagi, jadi sekarang hanya tinggal mengganti bajunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
OH! MY SEDUCTIVE NERD! (FORCEBOOK Lokal Ver.)
RomantikMenceritakan seorang pria player yang sayangnya berwajah cantik, bernama Barra dan dikenal suka berganti pasangan di setiap minggunya, tak peduli pria atau wanita. Namun suatu hari, dirinya terpaku dengan sosok pria berkacamata yang tengah duduk di...