Chapter 65 (Launching)

627 44 14
                                    

*****

Pagi itu Farez sedang duduk santai di pinggir kolam renang rumah Barra, ia menatap jam di ponselnya, masih menunjukkan pukul setengah 6 pagi. Kemarin kekasihnya itu memintanya untuk menginap karena Sang Ayah yang sedang tugas di luar kota.

Farez berjengit ketika tiba-tiba kekasihnya merangkul dan menumpukan tubuhnya.

"Sayang, bikin kaget aja hmm," ucap Farez tersenyum.

"Kamu ngapain malah duduk di sini, kan aku suruh nunggu di tengah?" Jawab Barra.

Farez tersenyum, "Nggak papa, emang lagi pengen di sini aja." Barra ikut tersenyum, kemudian mencium pipi Farez gemas.

"Ehmmm, apa cium-cium?" Goda Farez.

"Apa sih, ya pengen cium pacar aku sendiri gak boleh?" Ledek Barra membuat keduanya tertawa kecil.

Dering ponsel mengejutkan keduanya, Barra mengecek ponselnya, "Eh ini Ayah. Halo Ayah?"

"....."

"Ehmmm, terus Ayah ke acara launching butik Mama nanti sore gimana?"

"...."

Barra membulatkan bibirnya, "Ohhh, iya udah ntar Ayah kabarin aja kalau udah di jalan ya." Setelahnya Barra meletakkan ponselnya kembali ke meja sebelah kursi yang diduduki oleh Farez.

"Om kenapa sayang?"

"Ehmm, nggak jadi pulang jam 2 pagi tadi, katanya ntar jam 7 baru berangkat pulang yang," jawab Barra dan diangguki oleh Farez.

Sejenak keduanya terdiam menatap kolam renang, "Gimana sama proposal kamu Babe?" Tanya Farez.

"Ehmmm, udah setengah jalan yang. Untung aja otak aku lagi encer, terus kadang aku tuh minta pendapat ke kak Meta. Jadi buat sekarang masih aman, moga aja lancar sampe sidang. Kamu sendiri gimana?" Tanya Barra.

Farez sedikit menerawang, "Aku rada stuck di bagian kerangka teori sih. Nggak tau, kenapa bisa buntu gitu."

Barra terdiam, kemudian mengubah posisinya untuk duduk di sebelah Farez, "Kamu kenapa hmm? Tumben."

Farez memejamkan matanya sebentar, "Jujur aja, aku kepikiran deadline kerjaan aku sayang. Takut banget nggak bisa tepat waktu." Barra sedikit merasa tidak tega dengan kekasihnya itu, pasti ini menjadi beban tersendiri untuk Farez.

"Kamu perlu bantuan tim lain yang?" Tanya Barra pelan.

"Aku nggak mau ngeraguin tim aku sendiri, yang. Aku tahu mereka bisa kok," jawab Farez.

"Nah itu kamu tahu, kamu yang lebih memahami kapasitas mereka kayak gimana yang. Jangan terlalu dipikirin ya, kamu juga jangan insecure gitu. Kalau kamu terlalu berpikir berlebihan, malah berantakan semuanya. Kamu malah nggak bisa mikir jernih," ucap Barra berusaha membuat Farez lebih tenang.

Farez tersenyum, "Makasih ya sayang."

"Tim kamu kan udah dibilang senior juga, kamu sama Ervin cukup kasih mereka arahan yang diperluin, terus kamu sama Ervin bisa fokus buat sempro dulu. Jangan sampai yang ini berantakan, katanya kamu pengen cepet selesaiin gelar?" Goda Barra dengan mengedipkan sebelah matanya.

Farez tertawa kecil, "Lulus, terus nikah sama aku ya?" Tanya Farez sambil menaik turunkan alisnya.

"Ih, bangun dulu itu kantornya. Baru nikahin aku, wleeee," ledek Barra sambil menjulurkan lidahnya ke arah Farez. Setelahnya ia berjalan ke arah kolam renang. Menggoda tentu saja.

Sedangkan Farez menggelengkan kepalanya pelan, "Mau ke mana hey!!"

Barra malah tersenyum ke arah Farez, kemudian melepas kaosnya dan menyisakan celana pendek ketatnya di depan kekasihnya itu. Sontak Farez mendelik, "Barra!"

OH! MY SEDUCTIVE NERD! (FORCEBOOK Lokal Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang