Chapter 9 (Mulai)

961 68 5
                                    

****
Barra memakan ayam gorengnya dengan lahap, di depannya ada Farez yang melihatnya tak habis pikir.

Apa perut Barra terbuat dari karet?

Sejak pertama kali memintanya untuk menemaninya jalan-jalan, Barra mengatakan ingin shopping. Namun yang Farez lihat, hanya makanan yang banyak Barra beli. Satu-satunya barang yang Barra beli adalah kaos.

"Aduh!"

Farez terkejut mendengar pekikan Barra.

"Kenapa??"

"Mata aku kena saos tomat!" Ucap Barra dengan mengucek matanya.

Farez menatapnya curiga, di dalam benaknya masih terlintas jika Barra menggodanya seperti biasanya.

"Nggak usah drama," ucap Farez ketus.

Barra mulai memundurkan kursinya, kakinya mencak-mencak. "Ini beneran, Rez. Perih banget!" ucapnya sambil terus mengucek matanya, tangannya sibuk mencari tisu di meja.

Farez yang menyadari jika Barra sedang tidak bercanda pun akhirnya bangkit. Menghentikan tangan Barra yang terus mengucek matanya.

"Stop, jangan dikucek terus," ucap Farez kemudian menarik Barra untuk pergi ke toilet.

"Cepetan Rez!"

"Diem dulu, agak nunduk. Ntar baju lu basah." Barra menurut, Farez dengan sigap membasuh mata Barra dengan air.

"Gimana?" Tanya Farez kemudian.

Barra mencoba membuka matanya, "masih perih."

Akhirnya Farez kembali membasuh mata Barra.

Setelah selesai, tanpa pikir panjang Farez menggunakan sapu tangan kecil yang selalu ia bawa.

"Lu ini udah gede, makan begitu masih belepotan sampe muncrat ke mata!" Omel Farez.

Barra tersenyum miring, "Biasanya kena muncrat yang lain sih Rez."

Gerakan Farez terhenti, mencoba mencerna maksud Barra. Setelah menyadari, Farez yang kesal pun mengambil air dari wastafel dan membasuhkannya ke seluruh wajah Barra.

"Nih sekalian semuka!"

Barra yang terkejut pun gelagapan, "Weh, Rez!"

Setelah mencoba membuka matanya, Barra menyadari Farez yang berjalan pergi.

"Eh, Rez. Gue bercanda. Hahahaha!" Ucapnya sambil tertawa dan mengejar Farez.

Matanya menatap sapu tangan Farez kemudian menggunakannya untuk membersihkan wajahnya yang penuh air.

Bisa ia lihat Farez yang masih nampak terduduk kesal di meja mereka.

"Hehe, gue kan bercanda Rez," ucapnya sambil cengengesan dan kembali duduk.

Farez tidak mempedulikan dan melanjutkan kegiatannya meminum minumannya.

Barra yang melihatnya pun merengut, kemudian beralih mengambil ponselnya. Mengernyit ketika melihat banyaknya notifikasi dari media sosialnya, namun ia masih malas membuka. Pasti tidak penting, batinnya. Saat ini keduanya memang sedang makan di bagian depan mall, sehingga lalu lalang di luar bisa terlihat dengan jelas. See

Terlihat jika hujan mulai turun. Akhir-akhir ini memang cuaca sangat tidak menentu, seperti saat ini. Tadi cuaca sangat cerah, namun tiba-tiba hujan turun.

"Kok ujan sih..." lirih Barra sambil memperhatikan ke arah luar.

Farez yang mendengar itupun melihat ke arah Barra yang terlihat tak nyaman. Sontak Farez langsung mengingat kejadian kemarin.

OH! MY SEDUCTIVE NERD! (FORCEBOOK Lokal Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang