Disclaimer:
Chapter ini tidak mengandung AU / Gambar******
Helaan nafas di tempat tidur membuat Farez menoleh, ia melihat Barra yang tidur dalam posisi miring dan memeluk guling sambil menatap layar ponselnya.
"Kalau main hp, lampunya dinyalain Barra," nasehat Farez. "Tadi katanya mau tidur hmm?"
Barra meletakkan ponselnya dan mengubah posisi menjadi telentang menatap langit-langit kamar, "Aku kepikiran banget Rez."
Farez yang sebelumnya tengah berada di kursi meja belajar pun akhirnya membereskan barang-barangnya di meja belajar dan bangkit menghampiri Barra. "Kenapa emangnya? Ada apa?" Tanyanya sambil duduk di sebelah Barra.
Barra merangsek di pangkuan Farez dan memeluk pinggangnya erat, "Yuwa beberapa hari ini sikapnya aneh banget sama aku Rez, jarang ngobrol. Aku aja hangout sama Cashel juga nolak terus, ketemu di studio kampus juga ngomong irit banget. Kenapa sih dia?"
"Kamu udah coba buat tanya ke Yuwa? Mungkin dia ada masalah atau gimana sayang," jawab Farez sambil mengelus rambut Barra pelan.
"Yuwa tuh nggak gitu Rez, kalau ada apa-apa pasti dia cerita duluan tanpa perlu diminta. Nggak pernah dia kayak gini, aku bingung," rengeknya.
Farez tertawa kecil, "Ya siapa tau kali ini beda sayang, nggak ada salahnya kan kita tanya duluan, daripada kamu mikir kejauhan gini loh."
"Ck gimana mau tanya, chat aku aja nggak dibales," lirih Barra sedih.
"Besok kalau ketemu di kampus coba deh ya tanyain ke Yuwa, udah mending sekarang tidur nggak usah mikir yang nggak-nggak," ucap Farez berusaha menenangkan Barra.
Barra mendengus sesaat, "Nggak mau tidur aku."
"Terus mau ngapain nggak mau tidur hmm? Udah malem ini, besok kita berangkat agak pagi," ucap Farez sudah ingin bersiap untuk merebah, namun ia terkejut ketika Barra tiba-tiba bangun dan melompat duduk di pangkuannya. "Barra!" Pekiknya yang langsung mencengkeram pinggang Barra.
Barra tersenyum nakal, "Ayo main..." Lirihnya.
"Main apa hmmm?" Tanya Farez kalem.
"Kamu sok polos, apa emang nggak tau?" Tanya Barra lagi, kali ini menangkup wajah Farez pelan.
Farez hanya tersenyum miring, sampai akhirnya Barra tiba-tiba meraup bibirnya brutal.
"Ehmhhh," lenguhan mulai terdengar dari kekasih nakalnya itu, apalagi Barra yang mulai menggerakkan pinggulnya. Menggesekkan kejantanan keduanya, sedangkan Farez ikut membantu pergerakan Barra dengan meremat pantat sintalnya berulang kali.
"Eunggghhhh, ehmmm," Barra terus melenguh, gerakan pinggulnya semakin intens.
Farez melepas ciumannya lebih dulu, ia menikmati wajah Barra yang mendongak dengan bibir terbuka, matanya masih terpejam.
"Like it?" Bisiknya ikut menggerakkan pinggulnya.
Barra menggigit bibir bawahnya, bisa ia rasakan kejantanan Farez yang makin membesar dan menegang. "Lagihhhh Rezhhh," rengeknya.
"Dry humping?" Bisik Farez.
Barra merengut, "No... I want more..."
"Want more?" Goda Farez lagi sambil meremat pantat Barra gemas. Ia dengan sengaja ikut menggesekkan kejantanannya.
"Eungghhh," lenguh Barra sambil mengangguk pelan.
Farez mengangkat pinggul Barra pelan, "Hadep sana!"
KAMU SEDANG MEMBACA
OH! MY SEDUCTIVE NERD! (FORCEBOOK Lokal Ver.)
RomanceMenceritakan seorang pria player yang sayangnya berwajah cantik, bernama Barra dan dikenal suka berganti pasangan di setiap minggunya, tak peduli pria atau wanita. Namun suatu hari, dirinya terpaku dengan sosok pria berkacamata yang tengah duduk di...