*****
Suara derap langkah kaki menggema di lorong yang menuju tempatnya terduduk. Suasana sunyi terasa di dalam bilik tempatnya tinggal kini.
Laki-laki yang menempati tempat tersebut menoleh, ketika siluet seseorang muncul dari balik jeruji.
"Sodara Mike? Ada yang mau bertemu," ucap salah seorang sipir penjara.
Mike pun mendongak, kemudian mengangguk. Dirinya mengikuti langkah sipir tersebut ketika pintu dibuka. Dirinya kemudian bisa melihat seseorang yang duduk membelakanginya di kursi pengunjung.
Orang tersebut kemudian menoleh.
Mike sedikit terkejut, "Rey?"
Rey menatap Mike, kedua sipir penjara tadi kemudian meninggalkan keduanya dalam diam.
"Apa kabar?" Tanya Rey terlebih dulu setelah keduanya terdiam beberapa menit.
Mike membuang muka, "Nggak usah sok peduli."
Rey memejamkan matanya, kemudian menghela nafas pelan.
"Aku tau, dari awal emang ini salah aku.... Kak Mike," ucap Rey lirih.
Sontak panggilan yang diutarakan oleh Rey tadi membuat Mike menatap Rey.
"Aku nggak pernah nyangka, ucapan aku dua tahun yang lalu bener-bener nyakitin kamu sampai sejauh ini," lanjut Rey. Dirinya mendongak, mencegah air matanya jatuh. Entahlah dadanya terasa sesak. "Aku minta maaf, Kak," ucap Rey sambil menatap Mike tulus.
Mike masih setia menatap Rey.
"Aku akuin, dulu aku nggak mau punya keterikatan hubungan sama siapapun, apalagi pernikahan. Aku masih pengen hidup bebas, aku masih belum siap kalau hidup aku diatur sama orang lain," jelas Rey. "Jadi, aku terpaksa pakai alasan itu, biar kamu nggak ngejar aku terus, tapi aku nggak pernah mikir kalau tindakan aku bener-bener bikin kamu sekecewa ini."
"Kenapa kamu jadi kayak gini, kak?" Tanya Rey kemudian.
Mike menatap Rey intens, "Gue? Gue pengen buktiin kalau gue bisa dapet yang lebih dari lu Rey!" Ucapnya lirih sambil menunjuk Rey.
Rey menggeleng, "Tapi nggak dengan jadi bajingan kayak gini kan, kak?" Air matanya mulai jatuh.
Mike tersenyum remeh, "Terus? Bukannya lu sendiri yang bilang kalau gue ini terlalu baik? So?"
Rey tidak bisa menjawab apapun, dirinya masih belum terbiasa dengan sikap Mike yang seperti ini. Meskipun dirinya sudah bekerja di perusahaan itu selama lebih dari 1 tahun. Dirinya selama ini hanya berusaha untuk acuh dan ikut membenci kelakuan Mike. Namun jauh di lubuk hatinya, dirinya kecewa karena orang yang dulunya lembut, ramah, hangat, dan suka membuat orang lain tersenyum itu menjadi sosok yang semengerikan ini.
"Aku minta maaf kak," ucap Rey lagi. Air matanya semakin deras. "Aku emang yang salah dari awal, semua sumbernya dari aku, hiks. Tapi bisa nggak aku mohon, tolong berubah kak...." isaknya.
Hati Mike sedikit terenyuh mendengar isakan Rey, namun dirinya memilih diam karena masih ada dendam dan perasaan kesal yang membara di hatinya.
"Tolong jadi kak Mike yang dulu pernah aku kenal, orang yang hangat, lembut. Bukan demi aku atau siapapun, tolong berubah buat kamu sendiri, kak," lanjut Rey.
"Apa peduli lu, hah?" Bisik Mike namun bisa didengar oleh Rey. "Bukannya lu harusnya seneng? Lu puas kan? Gue terjebak di sini sekarang?"
Rey menggeleng lemah, "Nggak kak.."
Mereka masih sama-sama terdiam, "Aku sedih liat kamu kayak gini," Isak Rey kemudian berdiri dan berlari pergi dari sana.
Mike hanya mampu menatap kepergian Rey. Matanya memejam erat, kemudian menghela napas berat. Sesaat terdiam, dirinya meminta sipir agar diantarkan kembali ke dalam selnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH! MY SEDUCTIVE NERD! (FORCEBOOK Lokal Ver.)
RomanceMenceritakan seorang pria player yang sayangnya berwajah cantik, bernama Barra dan dikenal suka berganti pasangan di setiap minggunya, tak peduli pria atau wanita. Namun suatu hari, dirinya terpaku dengan sosok pria berkacamata yang tengah duduk di...