Chapter 106 (Selalu Cinta)

316 31 11
                                    

🔞🔞🔞

****

Farez yang baru saja keluar dari kamar mandi tersenyum melihat Barra yang menggeliat tak nyaman di atas tempat tidur. Ia yakin kekasihnya akan bangun sebentar lagi.

"Eunggghh, kok gerah banget sih?" Rengeknya sambil menendang selimut yang sedari tadi menutupi tubuhnya. Matanya terbuka perlahan, "Farez...." Rengeknya.

"Apa Babe?"

Barra menoleh sambil mengibaskan tangannya ke arah wajah, "Ini kenapa gerah banget, nyalain ACnya," rengeknya lagi.

Farez tertawa kecil, "Pagi ini asrama lagi ada pemeliharaan gedung sayang, listriknya mati sampai 2 jam ke depan."

"Huhh? Kok nggak ada pemberitahuan sih. Mana panas banget lagi," keluh Barra sambil terduduk.

"Itu jendelanya udah aku buka lebar-lebar loh sayang, ini juga masih pagi, masa masih panas terus hmm?" Ledek Farez. "Lagipula semalem tuh udah ada yang chat di grup asrama, kamu aja yang udah ketiduran duluan."

Barra masih mengibaskan tangannya, "Sama aja masih gerah, kebiasa pake AC."

Farez berjalan mendekat, "Duh dasar anak orang kaya huh?"

Barra merengut sejadinya, "Apa sih!"

Farez terbahak dan mengelus kepala Barra pelan, "Mending mandi sana, biar nggak kepanasan hmmm." Ia tersenyum kecil, sepertinya kekasihnya itu tidak berbohong jika sedang sangat kegerahan. Terlihat kaos yang dikenakannya sudah basah oleh peluh, juga rambutnya yang terasa lembab.

Barra mengangguk, sudah ingin bangkit namun dering ponselnya di atas nakas membuatnya menoleh. Ia mendelik melihat nama yang muncul di layar ponselnya, sontak ia menatap Farez yang juga tengah menatapnya tajam.

"Ikut gerah kan aku! Ngapain dia telfon kamu pagi-pagi!?" Kesal Farez.

"Aku juga nggak tau, Rez..." Jawab Barra takut.

Farez menghela nafas pelan, "Angkat aja."

"Tapi Rez...."

"Nggak papa, angkat aja," jawab Farez lagi sambil berjalan ke arah sofa dekat jendela.

Barra menatap Farez sekilas, sebelum akhirnya meraih ponselnya pelan. Ia memilih untuk menggunakan mode loudspeaker, ia tidak mau Farez berpikir terlalu jauh.

"Halo, kenapa Ra?" Tanya Barra tanpa basa basi.

"Kak Barra, baru bangun tidur ya?"

"Iya gue baru bangun, ada apa?"

"Sorry ya Kak, aku cuma mau tanya apa jadi ikut buat pergi ke acara yang di desa. Kalau misal emang ikut, bareng sama aku aja gimana??"

Barra menahan nafas, ia menatap Farez yang tersenyum remeh sambil terfokus pada layar tablet yang tengah dipegangnya. Ia yakin Farez tengah menahan kesal ketika mendengar jawaban Nara.

"Nara, gue nggak tau bakal ikut ke sana apa nggak. Gue cuma ngikut gimana keputusan Ayah gimana nantinya, lagipula semua orang juga tau kan, apa alasan gue nggak pernah mau pulang ke sana. Jadi gue juga nggak bisa ngasih keputusan apapun," ucap Barra kesal.

"Kak... Itu maaf, aku nggak maksud buat ingetin tentang itu."

"Hmmm, udah lah lupain. Ya udah ya, gue lagi ada urusan soalnya," ucap Barra lagi.

"Iya kak,"

Klik

Barra mematikan panggilan itu dan melemparkan ponselnya di atas tempat tidur.

OH! MY SEDUCTIVE NERD! (FORCEBOOK Lokal Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang