WARNING 🔞🔞
21+ CONTENT*****
Farez keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk yang melingkar di pinggangnya, langkahnya langsung tertuju pada lemari besar yang berada di dekat kamar mandi. Namun dahinya sontak mengernyit, sedari tadi ia tidak mendengar suara kekasihnya.
Sejak kepulangan Dareen tadi, Barra memang memutuskan untuk mandi terlebih dahulu, karena memang cuaca sedikit panas, sehingga tubuhnya seperti bermandikan keringat. Kemudian setelah selesai, bergantian dengan Farez.
"Apa ketiduran?" Batin Farez.
Akhirnya Farez urung untuk mengambil pakaian, ia berjalan pelan menuju tempat tidur mereka.
Tubuhnya terpaku. Bagaimana tidak, bisa ia lihat Barra yang bermain ponsel, tidur membelakanginya dengan pakaian yang...
"Astaga pikiran lu, Rez!" Batinnya mengutuk dirinya sendiri.
Barra mengenakan kaos tanpa lengan, juga celana hitam super pendek yang hanya mampu menutupi bagian bokong sintalnya saja. Kulit putih mulus Barra tentu saja terlihat begitu mengkilat karena terkena cahaya lampu kamar.
Farez menggelengkan kepalanya kencang, kemudian segera berbalik dari sana sebelum tubuhnya merespon lebih. Namun baru beberapa langkah dirinya menjauh dari sana, suara Barra terdengar di telinganya.
"Yang?" Panggil Barra. "Kenapa kok balik ke sana lagi? Aku pikir belum selesai mandi," Lanjutnya.
Barra sendiri terkejut ketika membalikkan badan dan melihat Farez yang sudah berjalan menjauh dari sana. Dia pikir Farez belum selesai mandi, maka dari itu dia sibuk menggulir media sosial sedari tadi.
Tubuh Farez membeku, kemudian mencoba mengatur detak jantungnya. Ia berusaha untuk tersenyum dan bersikap biasa saja.
Farez membalikkan tubuhnya, "Nggak, Babe. Tadi lupa belum ambil baju."
Barra membulatkan bibirnya, kemudian bangkit dari tempat tidur dan berjalan cepat ke arah Farez. Tentu saja membuat Farez gelagapan, apalagi Barra yang tiba-tiba mendekat dan mengalungkan tangan di lehernya. Saat tubuh Farez dan Barra bersentuhan, keduanya sama-sama terkejut dan menjauhkan tubuh.
"Rez..." Lirih Barra, dia benar-benar terkejut saat merasakan sesuatu.
Farez memejamkan matanya erat, kemudian tersenyum ke arah Barra, "Nggak apa, Sayang. Aku ganti baju dulu ya," ucapnya kemudian ingin berbalik ke arah kamar mandi. Namun tangannya dicekal oleh Barra.
Farez pun kembali menatap Barra, "Kamu lagi pengen?" Tanya Barra pelan.
Farez sangat ingin berkata iya, namun dia menyadari bagaimana kondisi kekasihnya. Jika hanya sekedar ciuman saja sempat bisa membuat Barra terkena trauma, bagiamana jika-
Memikirkannya saja membuat Farez khawatir. Ia tak ingin Barra mengingat kejadian itu lagi, hatinya ikut terluka jika melihat kekasihnya itu ketakutan.
"Rez?" Panggil Barra.
Farez sudah ingin menjawab, namun ia terkejut ketika Barra telah lebih dulu membungkam bibirnya. Kekasihnya itu sudah mengalungkan tangannya di leher Farez, Farez pun akhirnya mengikuti alur yang dibuat oleh Barra. Tangannya mencengkeram pinggang Barra erat.
Keduanya melangkah perlahan mendekati tempat tidur dengan ciuman yang semakin menuntut. Farez mengulum bibir bawah Barra, melesakkan lidahnya dan bermain di sana. Kemudian Farez mendorong tubuh Barra hingga telentang di tempat tidur.
Nafas keduanya memburu, Farez menatap mata sayu Barra.
"Babe, are u sure about it?" Tanya Farez sekali lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH! MY SEDUCTIVE NERD! (FORCEBOOK Lokal Ver.)
RomansaMenceritakan seorang pria player yang sayangnya berwajah cantik, bernama Barra dan dikenal suka berganti pasangan di setiap minggunya, tak peduli pria atau wanita. Namun suatu hari, dirinya terpaku dengan sosok pria berkacamata yang tengah duduk di...