Chapter 29 (Rencana)

1K 55 6
                                    

****

Yuwa duduk di ruang tamu rumah Dareen dengan tidak tenang. Ia mengarahkan pandang ke sekitar, Dareen sedang memanggil kedua orang tuanya untuk berbicara dengannya. Yuwa tidak mengerti apa yang ingin dilakukan oleh Dareen. Yuwa bahkan hanya memakai kaos biasa dengan celana panjang yang ia gunakan untuk bersantai.

Sungguh ia tidak enak sekali, Dareen bahkan tidak memberikan kesempatan untuknya berganti baju.

Punggung Yuwa menegak saat Mama Dareen keluar bersama suaminya. Selain Yuwa, Kirana dan Jo juga nampak kebingungan. Keduanya tadi tengah bercengkerama dengan Tuan Bram, namun keduanya memutuskan untuk pulang ketika Dareen menghubungi dan mengatakan jika ada hal penting yang ingin ia bicarakan.

Kirana duduk di dekat Yuwa dan mengelus pundaknya pelan. Kemudian ia kembali memandang Dareen, "Ini ada apa?" Tanyanya pelan. Ia menangkup pipi Yuwa, "Yuwa kenapa, Nak. Kok pucet gini? Kamu sakit? Ini hangat loh badannya" Tanyanya khawatir.

Yuwa menggeleng cepat, "Nggak kok, Ma," jawabnya lirih.

"Apa Dareen ada bikin kamu sedih, Yuwa?" Kini giliran Jo yang bertanya.

"Nggak, Pa," jawab Yuwa yang semakin menunduk.

Dareen yang duduk di sebelah Mamanya pun menghela nafas pelan, "Ma, Dareen mau ngomongin sesuatu sama Mama, sama Papa juga. Mungkin ini akan berpengaruh sama hubungan Dareen dan Yuwa ke depannya," ucap Dareen yang menatap Yuwa tajam.

Sedangkan Yuwa merasa was-was, dia bahkan tidak mempersiapkan apapun. Apa hubungannya dengan Dareen akan benar-benar berakhir setelah ini?

Ia menatap Dareen dengan tatapan memohon agar Dareen tidak mengatakannya sekarang. Jujur saja, ia belum siap. Memang sebelumnya ia ingin mengakhiri hubungannya dengan Dareen, ia benar-benar merasa tidak pantas bersanding dengan Dareen. Namun jika caranya seperti ini, entahlah Yuwa sendiri merasa belum siap.

Memikirkan ketakutannya sendiri, tak terasa mata Yuwa semakin memerah. Jangan sampai Mama Dareen mengetahui hal ini bukan dari mulutnya sendiri.

"Ma, jadi Dareen mau ngomong kalau—"

"Yuwa minta putus aja dari Dareen, Ma," potong Yuwa cepat.

Dareen mendelik, "Kak!?"

Begitu juga dengan Kirana dan Jo yang terkejut bukan main. Mereka bahkan bingung ingin merespon seperti apa.

"Yuwa nggak bisa, Ma. Yuwa nggak bisa lanjutin ini!" Ucapnya mulai terisak. "Maafin Yuwa, Ma, Pa," lanjutnya kemudian bangkit.

Iya lebih baik seperti ini, lebih baik dia tidak mengatakan apapun. Lebih baik dia langsung pergi dan tidak perlu memberikan alasannya. Ia tak sanggup jika harus menerima tatapan tidak suka dari orang tua Dareen.

Yuwa sudah berjalan untuk keluar dari sana, ia benar-benar tidak ingin menoleh ataupun menatap orang tua Dareen. Ketakutannya semakin menjadi, sampai sebuah tangan mencekalnya. Itu Dareen.

"Mau kemana, By?" Tanyanya.

Yuwa menggeleng, "Aku nggak bisa, Reen." Ucap Yuwa, air matanya mulai menggenang. "Udah nggak papa, kita putus aja. Aku nggak bisa kalau—"

"Emang ada Mama bilang nggak suka sama kamu? Hah? Bahkan aku belum ngomong apapun," Tanya Dareen pelan, ia memegang pundak Yuwa.

Yuwa masih tetap di posisinya, saat Dareen memaksanya untuk kembali masuk. Dia benar-benar tidak sanggup, tidak ingin Mama Dareen tahu di saat yang seperti ini. Air matanya semakin berjatuhan, "Aku nggak mau, Reen," ucapnya tidak mau masuk.

Dareen menatap Mamanya, meminta bantuan. Ia yakin betul jika Yuwa pasti akan terus pada pendiriannya.

Melihat tatapan Dareen, sang Ibu pun langsung mengerti. Kemudian menatap suaminya yang juga tengah tersenyum padanya setelah menyadari sesuatu.

OH! MY SEDUCTIVE NERD! (FORCEBOOK Lokal Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang