CHAPTER 40 (Salah Mengira)

574 46 9
                                    

******

Barra keluar dari mobil dengan mata mengantuk, Yuwa yang melihatnya pun menepuk belakang kepala Barra pelan, "Melek Bar!"

Barra hanya mengaduh sambil memegangi kepalanya, "Gue ngantuk, sialan!" Gerutunya.

Yuwa hanya tertawa, "Ya siapa suruh ngeladenin Farez!"

"Ngeladenin apa, gue semalem nggak ngapa-ngapain! Semalem tuh riweuh nyari-- apa dah nggak tau namanya, pokoknya salah satu bagian kameranya Farez. Ngubek asrama sampe lewat tengah malem," adu Barra dengan bibir merengut.

"Terus ketemu nggak yang dicari??" Tanya Yuwa sambil tertawa meledek Barra.

Barra menggeleng, "Nggak tau, gue ketiduran."

"Kebangetan lu Bar!" Amuk Yuwa.

"Ya gimana, gue capek, ngantuk juga," ucap Barra.

"Misalkan capek, kan musti istirahat Barra," suara berat dari samping membuat mereka menoleh. Terlihat Mike yang berjalan mendekati mereka.

Barra dan Yuwa saling lirik, sedangkan Yuwa langsung menarik Barra agar menempel padanya.

"Kenapa kalian?" Tanya Mike dengan mengernyitkan keningnya. Sedikit merasa tersinggung karena Yuwa seperti menjauhkan Barra darinya.

Barra dan Yuwa sontak menggeleng bersamaan, mereka tidak ingin menjawab apapun. Antara malas meladeni, dan juga sedikit takut dan muak dengan tatapan yang diberikan supervisor mereka ini.

Mike terdiam sesaat, kemudian memberikan sebuah paperbag ke arah mereka-ah tidak, lebih tepatnya ke arah Barra-kemudian mengatakan, "Ini buat sarapan kamu."

Barra sontak menggelengkankan kepalanya kencang, dirinya tak ingin menerima apapun dari orang di depannya ini, "Oh makasih Pak, tapi maaf. Saya sudah sarapan tadi."

Barra mengibaskan tangannya pelan, berharap Mike akan mengerti jika dirinya tidak mau menerima. Namun kejadian selanjutnya cukup membuat Yuwa dan Barra terkejut, bahkan beberapa karyawan kantor yang lewat.

Bagaimana tidak, Mike tiba-tiba mengambil tangan Barra kemudian menyerahkan paperbag itu. Barra mendelik ketika bisa merasakan, jika jari Mike seperti sedang memberikan elusan pelan di tangannya, sontak Barra langsung menarik tangannya cepat. Lebih baik dirinya menerima pemberian Mike kemudian segera pergi dari sana, daripada harus melihat wajah itu dengan muak.

"Makasih, Pak. Yu, ayo! Katanya tadi kamu ditunggu kak Rey?"

Yuwa sempat bingung, namun kemudian mengangguk cepat ketika memahami maksud Barra.

Akhirnya mereka pergi meninggalkan Mike sendirian, setelah pamit terlebih dahulu.

Barra mengusap tangannya pada baju dengan kencang, "Bangsat! Gue jijik banget!" Pekik Barra tertahan, sedangkan Yuwa turut mengelus pundak Barra pelan.

"Masa dia ngelus tangan gue Yu!" Sentak Barra, membuat Yuwa ikut khawatir.

"Iya gue liat tadi, tapi untung lu ngehindarin dia lagi. Ckk, mukanya pedo banget njir!" Ucap Yuwa ikut mengomel.

"Kita musti nahan sampe dua bulan, astaga!"

Keduanya kemudian berpisah jalan saat mendekati tempat Yuwa bekerja, kemudian Barra melanjutkan langkah.

Dirinya memasuki ruangan tempatnya magang, "Pagi kakak-kakak cantik...."

"Pagi, Bar!!" Jawab Meta dan Laura dengan sumringah.

"Wih, bawa apa tuh!" Tanya Meta.

Barra menatap paperbag yang ternyata berisi beberapa potong sandwich itu. Kemudian tersenyum miring, "Oh, ini aku bawa dari rumah. Mau nggak? Ini!" Ucapnya kemudian menyerahkannya di depan Meta dan Laura.

OH! MY SEDUCTIVE NERD! (FORCEBOOK Lokal Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang