Warning ‼️‼️
YANG PAHAM PAHAM AJA 😭🤏🏻******
Cashel duduk termenung di sofa apartemen milik Ervin, matanya menerawang dan menatap kosong ke depan. Laptop yang sedari tadi terbuka seperti tak lagi menjadi fokusnya, tak sadar matanya mengembun, bahkan hampir meneteskan air matanya.
Suara langkah kaki dari arah dapur mengejutkan lamunan Cashel, ia buru-buru menghapus air matanya itu. Namun sayang hal itu telah disadari terlebih dahulu oleh Ervin.
"Sayang?" Panggilnya kemudian duduk di sebelah Cashel. Ia menatap kekasihnya itu lekat. "Hey, kenapa?" Tanyanya pelan.
Cashel tersenyum dan menggeleng kecil, "Nggak papa kok, mataku perih lihat layar dari tadi."
Cashel kemudian berpura-pura menyibukkan dirinya dengan mengetikkan banyak hal di sana. Ervin menatapnya sebentar, membiarkan Cashel yang menurutnya sedang menyembunyikan sesuatu, "Ngetik apa kamu? Ini bagian apa? Kamu mau dimarahin dosen nulis kayak gitu?" Tanyanya pelan.
Cashel yang mendengar perkataan Ervin pun terdiam, kemudian kembali menatap layar dan mencoba fokus. Sontak ia memejamkan matanya erat, menutupi wajahnya dan mengusapnya kasar. Ervin menjadi tak tega, ia segera menutup layar laptop itu pelan lalu menggenggam tangan Cashel.
"Kamu kenapa? Cerita sini sama aku," ucapnya lembut.
Cashel menatap mata Ervin, matanya kembali mengembun. Beberapa saat kemudian, ia langsung saja menubruk tubuh kekasihnya itu dan membuat Ervin terkejut bukan main. Apalagi saat mendengar isakan lirih dari kekasihnya itu, "Kamu kenapa Shel? Ngomong sama aku, kamu jangan diem gini," ucapnya sambil mengusap kepala dan punggung Cashel pelan.
"Hiks, aku jahat nggak sih kak kalau aku bilang iri sama kehidupan Barra?" Lirihnya.
Ervin terdiam, apa maksud Cashel. Apa yang ada di pikiran kekasihnya ini?
"Ngelihat dia yang bener-bener dikelilingi kasih sayang dari Om Bram, belum lagi orang tua Kak Farez..." Kalimatnya menggantung, "Kenapa aku nggak bisa ngerasain hal yang sama, kapan Mama bakal sayang sama aku lagi kayak dulu? Apa Mama nggak kangen sama Cashel? Apa hati Mama udah bener-bener ketutup buat Cashel?" Isaknya.
Ervin benar-benar tak bisa mengungkapkankan apapun, suaranya tercekat. Ia sangat memahami perasaan Cashel, ia hanya bisa mengeratkan pelukannya.
"Shel, dengerin Kakak..." Ucapnya lirih.
"Masih banyak yang sayang sama kamu, ada Kakak, sahabat-sahabat kamu. Mereka semua sayang sama kamu, doain juga biar Mama cepet menyadari kalau ada Cashel yang butuh Mama di sini, ya? Nanti pasti ada masanya, Mama bakal sadar kalau cuma Cashel yang berharga di hidup Mama. Tunggu ya?" Ucapnya pelan.
Cashel masih terisak lirih, masih memeluk tubuh Ervin erat.
"Tapi selama itu, jangan pernah ngerasa sendiri. Kamu masih punya kami semua, bagi apapun yang kamu rasain sama orang yang bener-bener kamu percaya buat jadi pendengar. Jangan ngerasa kecil, Kakak sayang sama kamu Shel," lanjutnya.
Cashel mengusap air matanya pelan, "Makasih ya Kak. Makasih udah mau bertahan, maaf ngerepotin kamu. Maaf nempatin kamu di posisi kayak gini."
Ervin melepas pelukannya, menangkup pipi Cashel dan mengecup bibir kekasihnya itu pelan, "Apapun, aku bakal lakuin buat bahagiain kamu Shel. Aku nggak merasa terbebani." Ia mengusap air mata Cashel dengan ibu jarinya.
Cashel tersenyum kecil, perasaannya cukup lega. Ia bersyukur memiliki mereka semua di hidupnya.
"Mau lanjut ngerjain lagi?" Tanya Ervin pelan. Cashel mengangguk, ia kembali membuka layar laptopnya, begitu juga dengan Ervin. Setelah ini sepertinya mereka akan mulai sering pergi ke studio. Namun sebelumnya Cashel terlihat mengecek ponselnya, menggulir media sosial.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH! MY SEDUCTIVE NERD! (FORCEBOOK Lokal Ver.)
RomanceMenceritakan seorang pria player yang sayangnya berwajah cantik, bernama Barra dan dikenal suka berganti pasangan di setiap minggunya, tak peduli pria atau wanita. Namun suatu hari, dirinya terpaku dengan sosok pria berkacamata yang tengah duduk di...