Chapter 1 (Misuh-misuh)

1.8K 79 6
                                    

***

Seorang pria yang menggunakan jaket kulit berwarna maroon itu berlari kencang menuju ke arah mobil yang terparkir di depan sebuah pub. Setelah berhasil masuk, pria yang ternyata Barra tersebut mencoba mengatur napasnya yang tersengal, di kursi kemudi, duduk Yuwa yang menatapnya tajam.

"Lu banget sih, Bar! Ngapain lari sih?"

Barra ikut menatap tajam ke arah Yuwa, "lu yang bego! Ngapain ngenalin cowok kayak dia ke Gue?"

"Dia tipe lu, kan? Tampan, badannya berotot, sexy. Kurang apa lagi sih? Biasanya juga langsung lu seret buat main," gerutu Yuwa. "Nanti gue musti jawab apa kalau dia tanya kenapa lu lari!?"

Barra ikut merengut, tak ayal pikirannya berkelana ke beberapa menit yang lalu. Seketika bulu kuduknya berdiri. Memang pria tadi tampan, badannya pun benar-benar menggodanya, membuatnya seakan ingin duduk di pangkuannya, dipeluk, dan melakukan hal yang lebih intim, tapi ketika di kamar tadi ......

Barra menggelengkan kepalanya kuat.

Yuwa yang melihatnya pun mengernyit, "lu kenapa sih!?"

"Anterin gue pulang!" Sungut Barra.

Yuwa mendengus, "Bos ya lu!"

Barra hanya menjulurkan lidahnya mengejek Yuwa. Mau tak mau, Yuwa menurut dan mulai menginjak pedal gas mobilnya.

"Seriusan, Bar. Kenapa sih sama cowok tadi?" Tanya Yuwa penasaran.

"Lu nggak akan percaya, kalau lu yang di sana, pasti juga lari," jawab Barra setengah tertawa.

Yuwa menatap Barra makin penasaran. Meminta Barra menjelaskan dengan gamblang apa yang dia maksudkan barusan.

"His dick is very tiny and I'm sure it won't be able to make us orgasm, even if we play for 1 hour," jawab Barra lirih dengan nada serius.

Yuwa menoleh dan mendelik ke arah Barra, "Are u serious? U aren't kidding me right? With his muscles and abs like.... OMG..."

Setelahnya Yuwa dan Barra saling bertatapan, sepersekian detik keduanya tertawa kencang di dalam mobil. Barra memukul pintu mobil pelan dan memegangi perutnya yang sakit karena tertawa, sedangkan Yuwa tertawa sambil menutup mulutnya dengan satu tangan.

"Lagi lu kenal dari mana sih, kenapa bisa penilaian lu meleset kali ini?" Tanya Barra sedikit mengejek Yuwa.

"Ck, gue kenal dari cowok yang semalem bareng gue. Dia ikut nongkrong, badan mereka setipe. Gue pikir dalemnya juga lah, karena cowok semalem tuh...." Ucap Yuwa sambil memejamkan mata membayangkan adegan semalam. "Benar-benar bisa bikin gue sinting, gue bahkan bisa cum and piss di waktu bersamaan."

Barra memutarkan matanya malas, "Too much information, u know? Udah lah, besok mau main sama cewek aja, mood gue mendadak rusak buat main sama cowok gara-gara tadi."

Yuwa melirik Barra dan tersenyum mengejek, "Yakin lu? Bukannya lu kemarin ngeluh... 'my hole is hungry', 'i need a big dick to cum in my hole', gitu kan?"

Barra mendelik, "Lu tahu dari mana gue ngomong gitu? Ngarang terus!"

"Ah masa, Cashel yang ngomong ke gue!" Jawab Yuwa tertawa kencang.

"Cashel bangsat..." Lirih Barra.

Keduanya masih bercengkrama, hingga Yuwa sampai di depan rumah milik keluarga Barra. "Thanks ya, Cuyu...." ucap Barra dengan tersenyum.

"Nama gue Yuwa ya Bar, kalau lu lupa," kesal Yuwa. "Ini serius lu nggak pulang ke asrama?"

"Lagi malas ah, lagipula ayah ada di rumah satu minggu ini. Jadi mending gue pulang ke rumah dulu, gue kangen," jawab Barra.

OH! MY SEDUCTIVE NERD! (FORCEBOOK Lokal Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang