***
Sudah beberapa minggu sejak dua insiden yang cukup menghebohkan para mahasiswa itu terjadi. Farez mulai terbiasa kembali, keadaan di sekitarnya mulai kembali seperti semula. Mungkin mereka mulai lupa dengan kejadian penolakan yang dilakukan Farez kepada Barra.
Ervin juga menjalani hidupnya seperti biasa, Cashel bahkan sudah berhenti mengganggu kesehariannya lagi, dan anehnya....
Ervin merasa kehilangan atas itu.
Farez yang melihat Ervin terdiam, menghentikan aktivitasnya mengecek kamera miliknya. Rencananya mereka ingin ke beberapa tempat hari ini, untuk mengambil potret sebagai koleksi.
"Lu kenapa, Vin?" Tanya Farez pelan.
Ervin yang awalnya sedang melamun pun akhirnya terkejut dan menggelengkan kepalanya, "Nggak kenapa-napa. Cuma lagi capek aja emang."
"Kalau gitu, kita pulang aja?"
"Eh, nggak. Nggak harus pulang juga, cuma gue emang lagi capek... Capek pikiran aja," jelas Ervin.
Farez kembali fokus pada kamera di genggamannya, "Tentang Cashel?"
Ervin yang mendengar nama Cashel disebut pun menoleh.
"Biasanya lu paling berisik kalau udah cerita tentang dia, tentang kekesalan lu, tentang Cashel. Setiap kita ketemu, apapun pasti akan ada tentang Cashel," ucap Farez.
Farez meletakkan kameranya, lalu memfokuskan diri kepada Ervin yang terdiam di depannya.
"Lu ngerasa kehilangan, Vin?"
Check mate, Ervin terdiam.
Farez menunggu, dia tidak akan memaksa kalau Ervin belum mau menceritakan tentang ini.
Helaan napas terdengar dari Ervin, "Sebelum kejadian itu, gue beberapa kali nggak sengaja ketemu sama Cashel. Bukan.. bukan ketemu, tapi kayak nggak sengaja lihat dia,"
"Awalnya gue biasa aja, tapi... Suatu waktu, gue lihat dia beberapa kali... Deket.. sama cowok,"
Farez mengernyit, membetulkan letak kacamatanya.
"Bukan cuma satu sih, tapi banyak. Gue yakin semua cowok itu berusaha deket sama Cashel, modus ngebantu ini itu, dan.."
"...gue lihat Cashel selalu bersikap manis, dia senyum ke semua cowok itu. Cashel kayak ngasih kesempatan buat mereka deketin dia. Itu bikin gue ngerasa kayak—"
"Lu cemburu?" Tanya Farez to the point, saat dia bisa mendengar jika nada bicara Ervin naik satu oktaf.
Ervin kembali terdiam.
"Lu cemburu kan?"
Ervin hanya bisa mengalihkan pandang, dia sendiri tidak mengerti. Apa iya dia sedang cemburu. Dia hanya merasa aneh, ada yang mengganjal di dadanya saat melihat itu semua. Terbiasa dengan Cashel yang selalu menggodanya, kemudian melihat Cashel juga mengumbar senyum ke orang lain.
"Jadi ini yang bikin lu ngajak gue ke pub pas itu?"
Ervin mengangguk.
"Terus ini juga yang bikin lu tiba-tiba kelepasan dan ngatain Cashel murahan?"
Ervin terdiam lagi, dia menyadari apa yang dia katakan kepada Cashel saat itu keterlaluan. Dia bisa menyadari tatapan terluka Cashel saat itu.
Farez menghela nafas, "Jujur gue nggak bisa kasih lu solusi apa-apa, karena yang mengerti hati lu cuma lu sendiri, Vin. Apalagi gue sendiri minim pengalaman."
"Tapi kalau emang lu mau selesaiin ini, lu tanya sama hati lu sendiri. Lu maunya gimana. Kalau lu mau lanjut, lu coba temuin Cashel, lu bicarain apa yang lu rasain."
KAMU SEDANG MEMBACA
OH! MY SEDUCTIVE NERD! (FORCEBOOK Lokal Ver.)
RomansMenceritakan seorang pria player yang sayangnya berwajah cantik, bernama Barra dan dikenal suka berganti pasangan di setiap minggunya, tak peduli pria atau wanita. Namun suatu hari, dirinya terpaku dengan sosok pria berkacamata yang tengah duduk di...