*****
Setelah Farez, hari ini adalah hari pertama bagi Barra. Sejak pagi dirinya sudah sibuk menyiapkan ini dan itu, sedangkan Farez memperhatikan, memangku dagunya dengan satu tangan. Dirinya malah gemas dengan penampilan Barra.
Beberapa hari yang lalu, kekasihnya itu memang mewarnai rambutnya dengan warna yang sedikit coklat gelap. Kemudian sekarang Barra menggunakan kemeja putih, lengkap dengan tas selempang beserta gantungan kunci Labubu miliknya. Dipadu dengan sweater vest yang nampak pas di tubuh kekasihnya itu.
"Ngapain malah ngelihatin aku kayak gitu, Yang?" Tanya Barra pelan, sambil memasukkan beberapa barangnya ke dalam tas.
Farez menggelengkan kepalanya dan tersenyum, "Kamu cantik."
Sontak Barra terdiam dengan pipi memerah, kontras dengan kulit putihnya. Tak ayal itu membuat Farez tertawa kencang.
"Gombal aja terus!" Rengut Barra kemudian membelakangi Farez karena tak ingin kekasihnya tahu senyum malunya. Sedangkan Farez masih terus tertawa kecil karena kegemasan kekasihnya itu.
Sampai ponsel Farez berdering, "Halo?"
"Ehmm, ya udah deh, ke kamar aja. Nih ambil kuncinya," ucap Farez kemudian menutup panggilan itu.
"Siapa, Yang?" Tanya Barra.
"Dareen... Ehmm, Babe?" Panggil Farez.
Barra menoleh, "Iya?"
"Itu, tadi Dareen katanya mau pinjem mobil. Katanya mau bawa barang-barang buat tugas, dia sekarang lagi di kampus. Terus mau tuker motor, aku nganter kamunya gimana ntar?" Tanya Farez pelan.
Sontak wajah Barra sumringah, "Motor??"
Jujur saja, dia suka sekali naik motor. Bersama Farez, dirinya hanya pernah sekali menaiki motor Dareen. Itupun karena dia memaksa Farez, sehingga kekasihnya itu menjemputnya di rumah menggunakan motor.
"Ayo naik motor aja. Ya???" Tanya Barra antusias.
"Jauh loh, Yang," ucap Farez. Bertentangan dengan Barra, dirinya sedikit malas menaiki motor. Farez juga tak ingin Barra merasa tak nyaman nanti.
"Jauh apa sih. Cuma sejam doang, ya Rez ya...." ucap Barra mencoba membujuk Farez. Dirinya menggoyangkan tangan Farez pelan. Berharap kekasihnya itu mau menurutinya kali ini.
Farez menghela nafas pelan, "Hmmm, oke. Kalau gitu naik motor."
Barra terlonjak senang kemudian menubruk tubuh Farez, memeluk tubuh kekasihnya. Bersamaan dengan itu, pintu kamar asrama mereka terbuka, "Hmmmm, masih pagi loh ini!"
Farez langsung melepas pelukan Barra, "Ck, lu nggak bisa ketuk pintu apa!?" Sentaknya pada orang yang ternyata Dareen. Sedangkan adiknya itu hanya meringis merasa tak bersalah sama sekali.
"Biarin, gue seneng mergokin orang pacaran," ucap Dareen meledek.
Barra hanya tertawa kecil melihat tingkah kakak beradik di depannya itu.
"Ini kunci motornya, kunci mobilnya mana?" Tanya Dareen sambil menyerahkan kunci motor pada Farez.
"Tuh di meja, ati-ati bawanya," ucap Farez pelan.
Dareen memberikan gestur hormat dengan tangannya, "Siap bos! Ya udah gue bawa dulu ya. Thanks, bro!" Ucapnya kemudian menepuk pundak Farez pelan. Ia juga menoleh pada Barra, "Gue duluan kak!"
Barra mengangguk, "Oke, hati-hati!"
Sepeninggal Dareen, beberapa menit kemudian Barra telah selesai dengan keperluannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH! MY SEDUCTIVE NERD! (FORCEBOOK Lokal Ver.)
RomanceMenceritakan seorang pria player yang sayangnya berwajah cantik, bernama Barra dan dikenal suka berganti pasangan di setiap minggunya, tak peduli pria atau wanita. Namun suatu hari, dirinya terpaku dengan sosok pria berkacamata yang tengah duduk di...