Chapter 79 (Impian)

537 45 8
                                    

******

Barra yang baru saja keluar dari kamar mandi studio mengernyit melihat Farez yang meletakkan kepalanya di atas meja komputer. Ia menatap jam dinding, "Humm? Udah jam 10 malem ternyata."

"Eh ketiduran dia?" Lirih Barra sambil mengelus kepala Farez pelan. Barra sudah ingin membangunkan Farez, namun suara dering ponsel mengejutkan dirinya.

"Ini notif apa?" Ia kemudian mencoba menatap layar ponsel Farez, memeriksa dari notification bar. "Ada tawaran job masuk? Bukannya Farez bilang mau dia close dulu?"

Barra kembali menatap Farez yang tertidur dan menghela nafas lelah, menyadari jika Farez sebenarnya sosok yang gila kerja.

"Yang..." Panggil Barra pelan, ia menepuk pundak Farez beberapa kali. Untung saja kekasihnya itu tipikal orang yang mudah dibangunkan. "Hey, bangun. Udah malem," panggil Barra lagi.

Farez membuka matanya, mulai mengumpulkan nyawanya hingga ia berjengit kecil. "Ya ampun aku ketiduran!" Ucapnya kemudian mengusap wajahnya pelan. Barra tertawa kecil, "Capek kamu hmm?" Tanyanya.

Farez menatap Barra dengan senyum kecilnya, "Iya, niatnya pengen merem bentar. Eh malah lanjut tidurnya."

"Nggak usah pulang kalau gitu, nginep sini aja ya Yang?" Tanya Barra, ia memijat pundak Farez pelan. "Kamu kecapekan gini, malah makin capek kalau musti pulang ke asrama kitanya," lanjutnya.

"Tapi besok kita mau ke kampus pagi sayang. Nginep sini apa nggak jadi keburu-buru besok?" Tanya Farez lagi, ia menggenggam tangan Barra, namun tak memungkiri matanya terasa sangat berat.

"Nggak papa besok pulang dulu ke asrama pagi-pagi," Barra tertawa geli melihat mata sipit kekasihnya itu makin terlihat hanya segaris karena mengantuk berat.

"Ya udah deh kalau gitu," ungkap Farez kemudian segera bangkit dari duduknya. Barra memekik sejadinya ketika tiba-tiba Farez menggendongnya ala koala, "Farez mau ngapain!!?"

"Temenin aku tidur, Babe! Kamu jadi guling aku ya malem ini," ucapnya kemudian merebahkan tubuh keduanya di sofa besar di sana.

"Farez.... Aku belum ngantuk ini, masih mau ngerjain bagian akhir jurnal aku," lirih Barra. Ia memukul kecil dada bidang kekasihnya yang kembali terpejam itu.

"Nyuruh aku tidur kok malah kamu yang mau nugas lagi sayang," lirih Farez, matanya sudah benar-benar tertutup. Barra memilih tidak menjawab, masih mendongak menatap Farez. Ia menahan tawa gelinya saat kekasihnya itu benar-benar kembali tertidur dalam hitungan detik, bahkan pelukannya semakin melonggar.

Barra kembali mengelus pipi Farez pelan, "Kecapekan banget ya kamu, cepet banget tidurnya. Gitu kenapa masih buka orderan sih Rez."

Barra kemudian bangkit perlahan, tidak ingin membangunkan Farez. Menyelimuti kekasihnya itu dan berjalan ke arah komputernya yang masih menyala. Siang tadi ia sempat tidur sebentar, jadi sekarang ia belum mengantuk. Barra mendudukkan dirinya, menatap pigura kecil yang sengaja ia letakkan di sebelah komputer.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
OH! MY SEDUCTIVE NERD! (FORCEBOOK Lokal Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang