Chapter 103 (Pasya & Liam)

288 23 6
                                    

******

Cashel memilih beberapa snack dan memasukkannya ke dalam keranjang yang ia bawa, "Segini cukup kayaknya," gumamnya sendirian. Saat akan berjalan ke arah kasir, seseorang tiba-tiba mencekal tangannya dan membuat Cashel menoleh.

Cashel mendelik sejadinya melihat siapa orang tersebut, "Lu mau ngapain!?" Pekiknya.

"Akhirnya bisa nemuin kamu pas sendirian gini kan! Ayo ikut pulang! Dasar anak durhaka!" Sentak laki-laki yang merupakan Kekasih Ibunya itu.

Cashel jelas menolak, ia berusaha melepaskan cekalan orang tersebut. "Nggak!! Lepasin atau gue bakal teriak!" Ucap Cashel pelan.

"Teriak aja! Ada Mama kamu di luar, dia berhak bawa kamu pulang!!" Ucap laki-laki itu dan mulai berusaha menarik tubuh kecil Cashel.

"Gue nggak mau pulang!!! Tolong!!!" Pekik Cashel, sungguh ia mulai ketakutan dengan laki-laki di depannya. Pikirannya mengarah ke arah lain, bagaimana jika ternyata tidak ada Sang Ibu di luar. Bagaimana jika ini hanya akal-akalan laki-laki di depannya ini dan malah akan membawanya ke tempat lain.

Bugghhhhh

"Aarrghhhh!!"

Cashel terkejut melihat laki-laki itu tiba-tiba mengaduh kesakitan dan memegangi punggungnya, hingga cekalannya terlepas. Ia semakin terkejut melihat seorang wanita yang muncul di belakang laki-laki itu dengan membawa gagang sapu.

"Tante...." Lirihnya memanggil wanita yang ternyata adalah Ibu Ervin.

"Mau ngapain kamu hah!! Mau nyulik orang?!" Sentaknya membuat beberapa orang mulai mengerubungi mereka. Ibu Ervin segera berlari merangkul Cashel yang masih melongo menatapnya.

"Jangan asal ngomong!" Sentak laki-laki itu tak mau kalah.

"Kalau gitu ngapain narik paksa orang buat ikut kamu!?"

"Ini ada apa Nyonya?" Tanya salah satu pelanggan yang lain.

Ibu Ervin menunjuk laki-laki yang mulai panik itu, "Orang itu mau bawa paksa adik ini! Tolong lapor ke satpam atau langsung ke polisi."

"Minggir!! Minggir!!" Pekik seseorang yang berusaha menyibak kerumunan itu, Cashel semakin mundur melihat Ibunya yang terlihat sangat marah. "Dia anak saya! Wajar saya nyuruh dia pulang sama saya!" Sentaknya membuat Cashel tak sadar meremat lengan Ibu Ervin, wanita paruh baya itu menoleh, sangat kentara sekali rasa takut di wajah Cashel.

"Cashel nggak mau pulang Ma!" Tolak Cashel.

"Kamu anak Mama, Shel! Harusnya kamu nurut apa katanya Mama!!" Sentak Sang Ibu yang berusaha menarik tangan Cashel, namun tiba-tiba dihalangi oleh Ibu Ervin.

"Kamu nggak usah ikut campur!"

"Tante...." Lirih Cashel menahan tangan Ibu Ervin pelan.

"Oh paham gue sekarang, lu Nyokapnya si Ervin-Ervin itu? Gara-gara anak lu ya, anak gue jadi nggak nurut sama gue lagi. Apa jangan-jangan, lu yang nyuruh dia buat deketin Cashel? Biar bisa morotin anak gue, iya kan??" Ucap Ibu Cashel dengan nada menantang.

"Mama!" Sergah Cashel, tak habis pikir dengan sikap tak sopan Sang Ibu.

Ibu Ervin tersenyum miring, "Buat apa saya nyuruh Ervin buat morotin Cashel? Bahkan sekarang juga saya bisa beli mulut Anda!"

Beberapa orang satpam akhirnya mendekati mereka berempat, "Tolong jangan bikin keributan di sini!"

"Dia mau nyulik saya Pak!" Adu Cashel sambil menunjuk kekasih Ibunya itu.

"Dia anak saya, jadi wajar kalau saya bawa dia pulang!" Ucap Ibu Cashel tak terima.

Banyak orang yang akhirnya saling berbisik, bingung dengan keadaan yang terjadi.

OH! MY SEDUCTIVE NERD! (FORCEBOOK Lokal Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang