Chapter 50 (Laura dan Rey)

659 50 4
                                    

*****

Kirana mengelus kepala Barra pelan, matanya mengembun.

"Ma, Barra udah nggak papa kok," ucap Barra lirih sambil tersenyum. Dirinya tengah duduk di tempat tidurnya, lengkap dengan Kirana yang menyuapinya makan pagi ini.

Semalam tubuhnya sempat demam, bahkan dirinya sempat terserang panik dan mengusir Farez dari atas tempat tidur karena takut. Namun Farez berhasil menyadarkan dirinya. Pagi ini, Barra merasa jika keadaannya lebih baik. Rasa takutnya banyak berkurang.

Dirinya sudah mulai merasa aman kembali.

"Makan lagi ya," ucap Kirana sambil menyendokkan satu suap dan diterima dengan baik oleh Barra.

Semalam Kirana panik dan bingung luar biasa.

Farez menghubunginya tentang kejadian yang menimpa Barra, namun Farez melarangnya untuk datang saat itu. Farez memintanya untuk datang pagi ini. Belum selesai dengan itu, Dareen menghubunginya jika Yuwa juga mengalami shock dan demam. Dareen mengabarkan jika ia harus menginap di asrama Yuwa semalam. Namun lagi-lagi Dareen mencegahnya untuk datang dan mengatakan akan ke tempat Barra pagi ini.  Sampai sekarang ia juga khawatir karena belum mendapatkan kabar dari Yuwa maupun Dareen.

"Dibawa kemana laki-laki itu!?" Ucap Tuan Bram dengan tatapan tajam, di sebelahnya ada Jo yang turut mendengarkan.

Farez menunduk, "Farez juga belum dapet kabar tentang itu, Om, tapi Farez dengar dibawa ke kantor polisi deket tempat Barra magang."

Bram mengeluarkan ponselnya, ketiganya terdiam sesaat.

"Om?" Panggil Farez lirih. Bram menoleh pada kekasih anaknya itu.

"Maaf Farez lagi-lagi gagal jagain Barra," ucap Farez lirih.

Bram menghela nafas pelan dan membetulkan letak kacamatanya, "Farez bisa apa pas itu? Om kalau jadi kamu juga pasti bakal cuma bisa ngelakuin hal yang sama. Kamu nggak ada di tempat kejadian, nak."

Farez memberanikan diri menatap Bram, "Tapi Farez harusnya bisa cegah dari awal."

Bram tersenyum kecil, "Mau gimana lagi, Om akuin anak om satu-satunya memang keras kepala. Om yakin temen-temennya seperti Yuwa, Kris maupun Cashel pasti udah ngingetin dia buat cerita sama kamu dari awal, tapi dia ngeyel," lanjutnya sambil menatap Barra yang ikut menatap dirinya, sedetik kemudian Barra menunduk. Dirinya membenarkan apa yang dikatakan sang Ayah.

"Tapi Om ngucapin makasih, karena paling nggak kamu udah ngewakilin satu pukulan dari Om buat laki-laki itu. Om juga makasih karena udah jagain Barra yang kambuh semalem. Pasti berat buat kamu sendirian," ucap Bram tulus.

Farez menggeleng, "Nggak Om, Farez nggak keberatan sama sekali."

"Berhenti nyalahin diri kamu sendiri, Rez!" Ucap Jo sambil menepuk pundak Farez kencang.

Farez pun mengangguk kecil.

"Aku udah coba hubungin kepolisian di sana, sepertinya masih ada di tahap penyelidikan. Banyak laporan yang masuk mengenai kelakuan laki-laki itu," ucap Jo.

Farez pun akhirnya hanya ikut mendengarkan ketika Ayahnya dan Ayah Barra tengah membicarakan Mike.

Bersamaan dengan itu, suara ketukan pintu terdengar. Farez pun bangkit dan membuka pintu tersebut, terkejut melihat banyak orang yang berada di depan itu.

"Kak, mereka mau pada ikut tadi. Ketemu di bawah," ucap Dareen, di sebelahnya ada Yuwa yang tersenyum kecil.

"Bentar ya, Reen. Yu kamu masuk aja dulu gapapa," ucap Farez.

OH! MY SEDUCTIVE NERD! (FORCEBOOK Lokal Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang