Chapter 6 (Rasa)

1.1K 78 9
                                    

****

Farez memasuki rumahnya dengan tergesa, dia harus segera berganti baju. Bajunya sangat kotor, apalagi ada bekas darah Barra yang menempel di sana.

Meskipun masih kesal, dalam hati Farez berharap Barra baik-baik saja. Farez yakin, kejadian tadi akan menimbulkan sedikit trauma untuk Barra nantinya.

"Sayang, kenapa dengan bajumu??" Suara panik mamanya membuat Farez yang ingin menaiki tangga berhenti.

Sang Ibu mendekati Farez dan memutar tubuh anaknya itu, mengecek apakah ada yang terluka.

"Kamu nggak papa, nak?"

Farez tersenyum, "Ma.. Farez oke.."

"Terus ini kenapa?"

"Boleh Farez ganti baju dulu? Nanti Farez cerita, Farez juga laper ini," ucapnya sambil tersenyum lebar.

Sang Ibu tersenyum, beginilah Farez jika hanya berdua dengan ibunya. Ada sedikit sisi manja yang dia tunjukkan.

"Oke, kamu ganti baju dulu. Mama siapin makan siangnya. Eh, ini udah sore sih. Ya udah sana, kamu hutang cerita ya sama Mama."

Farez hanya menunjukkan jempolnya dan berlari menuju kamarnya.

Setelah beberapa saat, Farez dan ibunya sudah berada di meja makan.

"Jadi temen kamu itu hampir diculik. Kok bisa sih, satpam kemana semua? Orang asing bisa masuk seenaknya," protes sang Ibu.

Farez menelan makanannya pelan, "Lagi ada seminar, banyak orang penting yang dateng. Kemungkinan pada di dalem, terus kejadian di area parkir yang di luar, jadi deket sama jalan raya. Mama juga tahu kan, kampus aku terbuka buat umum."

"Tapi pelakunya?"

"Ketangkep satu sih, Ma. Ya moga aja bisa ketangkep semua. Udah tindak kriminal soalnya," lanjut Farez.

Sang Ibu hanya mengangguk, namun kemudian menyadari sesuatu, "Eh siapa tadi namanya, Barra??"

Farez hanya mengangguk dan fokus pada makanannya.

"Barra yang katanya lagi ngejar kamu itu kah?"

Seketika Farez tersedak makanannya sendiri, sang Ibu panik dan memberikan Farez minum.

"Pelan-pelan sayang!"

Farez meminum airnya cepat, "Mama dapat informasi dari mana kayak gitu!?"

"Auu, Dareen yang bilang ke mama, katanya ada anak fakultas sebelah yang lagi ngejar-ngejar kamu,"

Farez menghela napas lelah, Dareen kurang ajar. Habis sudah, setelah ini mamanya pasti akan terus mencecarnya dengan pertanyaan dan menggodanya. Ingatkan Farez untuk memberi pelajaran kepada Dareen nanti.

"Ayo ceritain ke mama. Gimana bisa??" Tanya mamanya sambil menggoyangkan lengan Farez.

"Hmmmmhhhh, kan...." Batin Farez.

****

"Udah dong sayang, jangan nanti terus. Nanti mata kamu sakit," ucap Sakti menenangkan Kris.

Kris sesenggukan di sebelah Barra yang masih berbaring di ranjang ruang kesehatan kampus.

"Udah dong Kris jangan nangis, gue udah nggak papa ini," tenang Barra.

Dia sadar dari pingsannya 15 menit setelah kepergian Farez. Hanya ada Yuwa saat dia membuka mata, karena Cashel tiba-tiba ditarik keluar oleh Ervin.

"Hiks, tapi kan ini gara-gara gue Bar. Harusnya gue tadi pulang aja sama lu, jadi lu nggak bakal kayak gini. Kalau lu beneran diculik gimana?" Isak Kris.

OH! MY SEDUCTIVE NERD! (FORCEBOOK Lokal Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang