*****
"Kenapa sih kamu sekarang nggak pernah mau kalau diajak ke rumah Barra!?" Ucap Farez dengan suara yang cukup tinggi.
Ervin dan beberapa tim yang lain sedikit terkejut, untung saja ini masih pagi dan belum klien yang datang.
"Kamu kenapa ngebentak aku kayak gitu!?"
Suara di seberang tak kalah kesal, Barra merasa dibentak oleh Farez padahal menurutnya ini masalah sepele. Pun ia memiliki alasannya tersendiri, bagaimanapun sikap Kirana selama lebih dari seminggu ini cukup membuatnya merasa kecil. Ia bingung dengan pemikirannya sendiri.
"Kamu bikin aku bingung tau nggak! Kamu nih kenapa sih? Ngomong kalau ada apa-apa Bar," ucap Farez yang masih diselimuti emosi.
"Aku cuma capek kerja Rez, nggak kenapa-napa. Aku tiap hari ada lembur meskipun satu jam dua jam."
Farez memejamkan matanya erat, "Bohong kamu! Aku tau kamu nggak setiap hari lembur, aku belakangan selalu nanyain ke Kak Laura!"
Barra terdiam di seberang, membuat Farez ikut terdiam dan menyadari jika dirinya telah salah bicara.
"Bar—"
"Jadi kamu mata-matain aku Rez?? Segitu nggak percayanya kamu sama aku!?" Sentak Barra di seberang.
"Bar nggak gitu, aku—"
"Terserah kamu!"
Klik
"Halo?? Barra!" Farez menatap ponselnya sekilas, "Ck! Malah dimatiin!"
Farez mencoba kembali menghubungi Barra, namun nomor tunangannya itu sudah tidak aktif, "Astaga!!" Desisnya.
Pukk
Ia menoleh dan menatap Ervin yang tengah berada di sampingnya, "Apa?"
"Gue nggak tau lu lagi ada apa sama Barra, tapi mending lu selesaiin di atas bro. Ada klien yang mau masuk," ucap Ervin pelan sambil menunjuk ke arah pintu depan. Farez ikut menatap dan menyadari ada mobil yang baru saja masuk di halaman depan studionya.
Farez menghela nafas panjang, "Gue ke atas dulu Vin."
Ervin mengangguk pelan dan memandang Farez hingga menghilang di belokan tangga.
"Huhhh, kenapa lagi mereka..." Gumamnya lalu kembali membantu temannya yang lain.
Sedangkan Farez menenggelamkan wajahnya di lipatan lengan, ia menyandarkan tubuh bagian atasnya di atas meja. Sebelum akhirnya ia menyandarkan punggungnya di kursi kerjanya, "Kamu kenapa sih Bar.... Gue pusing ya ampun. Mama kayak gitu, Barra juga," sergahnya sambil mengusap wajahnya pelan.
Farez membuka layar ponselnya, menatap foto mereka berdua sendu.
*****
Barra memasuki ruangan kerjanya dengan langkah pelan dan duduk di kursinya, Meta dan Laura saling pandang dengan tatapan tanya.
"Bar..." Panggil Laura.
Barra menoleh, "Iya kak?"
Barra menggeleng, "Aku nggak papa kok."
"Kok lemes gitu, beneran nggak papa?" Tanya Meta lagi.
Barra tersenyum tipis dan mengangguk, "Iya kok Kak, nggak papa." Setelahnya Barra terdiam dan menatap Laura yang tengah menatap ponsel di seberangnya, "Kak Laura?"
Laura yang terkejut pun mendongak dan gelagapan, "Iya Bar?"
"Kak, aku nggak marah kok sama Kakak, tapi misal Farez tanya-tanya lagi tentang aku lewat Kakak jangan dijawab lagi ya. Aku minta tolong," ucapnya memelas.

KAMU SEDANG MEMBACA
OH! MY SEDUCTIVE NERD! (FORCEBOOK Lokal Ver.)
RomansaMenceritakan seorang pria player yang sayangnya berwajah cantik, bernama Barra dan dikenal suka berganti pasangan di setiap minggunya, tak peduli pria atau wanita. Namun suatu hari, dirinya terpaku dengan sosok pria berkacamata yang tengah duduk di...