Chapter 61 (Sakit Lagi)

656 46 3
                                    

****

Barra mengikuti langkah Tuan Bram yang berjalan cepat di koridor rumah sakit. Sesampainya di depan ruangan Farez dirawat, Barra berhenti dan malah duduk di kursi tunggu.

"Loh kok malah duduk di situ, ayo masuk nak?"

Barra menggeleng dengan wajah merengut, "Bentar, Barra mau di sini dulu Yah."

Tuan Bram menghela nafas pelan, bingung apa lagi yang membuat anak semata wayangnya ini kembali kesal. Saat akan masuk, Barra kembali memanggilnya.

"Jangan bilang kalau Barra ikut ya Yah...."

"Hmmmm, iyaaaaa," jawab Tuan Bram kemudian segera masuk ke dalam ruangan. Sedangkan Barra menatap ke arah depan sambil merengut kesal. Lagi-lagi Farez tidak bilang, jika dirinya sedang sakit. Kenapa Farez susah sekali untuk lebih terbuka lagi padanya.

"Dikira kalau nggak ngomong gini, gue malah seneng apa. Sampe ngerasa sakit aja nggak mau ngomong," gerutu Barra.

Beberapa menit kemudian, "Loh kak, ngapain kok malah duduk di sini?"

Barra mendongak dan mendapati Dareen yang tengah berdiri di hadapannya. Ia hanya tersenyum kecil ke arah Dareen, "Yuwa nggak ke sini Reen?"

"Udah tidur kayaknya dia, gue chat udah nggak respon soalnya kak," jawab Dareen. Ia kemudian duduk di samping Barra.

Lama keduanya terdiam, sampai Barra membuka suara terlebih dahulu, "Kok bisa Farez sampe dibawa ke sini Reen?" Tanyanya lirih. Matanya memandang kosong ke depan.

Dareen tertawa kecil, "Kalau penasaran kenapa nggak langsung masuk aja sih kak?"

Barra mencebik, "Kesel gue, dia nggak mau ngomong apa-apa kalau lagi sakit atau apa. Masih nganggep gue nggak sih sebenarnya!"

"Paling dia nggak mau bikin lu khawatir kak," jawab Dareen. Barra memicing, "Tapi kalau begini malah bikin makin khawatir kan Reen."

"Pagi tuh mama udah ngerasa ada yang nggak beres sama Kak Farez, kak. Udah lumayan pucet dia, gue yakin kurang istirahat. Mama udah nyuruh libur aja, tapi kakak nggak mau, soalnya hari ini terakhir magang kan?" jawab Dareen yang diangguki oleh Barra. "Terus kan itu tadi, gue habis nganter Kak Yuwa pulang emang niat mampir ke asrama. Mau ngambil jaket yang dipinjem Kak Farez."

"Terus gimana tadi?" Tanya Barra.

"Pas gue sampe tuh, gue panggil-panggil, gue ketuk pintunya nggak nyaut sama sekali kak, tapi gue coba telfon ada bunyi di dalem. Udah mikir aneh-aneh gue," jelas Dareen. "Akhirnya gue coba buka pintu ternyata nggak dikunci. Pas gue masuk, tuh orang udah tepar di sofa. Gue bangunin nggak gerak sama sekali. Udah pucet, setengah sadar gitu. Badannya juga demam."

Barra meremat tangannya erat, merasa sedih dengan keadaan Farez. Matanya mulai mengembun, pasti kekasihnya itu sangat memikirkan keadaan mereka berdua, sampai jatuh sakit seperti ini.

"Nggak pake lama, gue turun minta tolong satpam buat bawa kak Farez ke mobil. Sumpah gue nggak kuat angkat badan dia sendirian," canda Dareen membuat Barra tertawa kecil.

"Terus kata dokter, Farez kenapa?"

Dareen menghela nafas kasar, "Dehidrasi, kurang asupan nutrisi, kelelahan pula. Tuh orang emang keras kepala banget kalau udah ngerasa nggak enak badan, jelas dianggep enteng sama dia."

Barra pun menunduk, "Ini gara-gara gue ya Reen."

Dareen menepuk pundak Barra kencang, "Nggak kak, ini bukan karena siapa-siapa. Tolong banget buat kalian berdua, berhenti saling nyalahin diri sendiri, berhenti jauh-jauhan gini. Kalian tuh saling butuh satu sama lain."

OH! MY SEDUCTIVE NERD! (FORCEBOOK Lokal Ver.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang