WARNING 🔞 - 21+
CW/
EXPLICITE CONTENT, KEKERASAN, ATTEMPTED RAPE!!*****
Tubuh Barra tergeletak di lantai sebuah ruangan, mengernyit merasakan rasa sakit di sekujur tubuhnya. Air matanya menetes, mengapa hidupnya menjadi seperti ini?
Barra baru mengetahui, jika selama ini yang mengancamnya adalah Liam, saudaranya sendiri. Barra tidak mengerti, mengapa Liam melakukan semua ini kepadanya. Barra memutuskan untuk ikut bersama Liam, dengan harapan agar Liam tidak mengganggu orang-oramg yang dicintainya.
Barra pikir semuanya akan selesai, Ternyata tidak. Belum satu hari ia dibawa oleh Liam, dirinya sudah mendapatkan perlakuan seperti ini. Liam membawanya ke sebuah rumah, dan memintanya untuk berdiam diri di sebuah kamar.
Tak hanya itu, tiba-tiba Liam memukulinya dan terus mengatakan akan membalaskan sakit hatinya.
Barra bingung, sakit hati apa yang Liam rasakan memang, bukankah seharusnya dirinya yang merasakan sakit di sini? Setelah pukulan terakhir yang , bisa rasakan semuanya gelap dan dia yang sadar telah terbaring di lantai kamar yang dingin.
Barra berusaha bangkit dari sana, meskipun badannya terasa sakit. Dia berusaha untuk menaiki tempat tidur yang ada di sana. Setelah berhasil, Barra merebahkan tubuhnya, nafasnya memburu. Dia tidak bisa menghubungi siapapun, Liam melarangnya membawa barang-barang seperti ponsel ataupun dompet.
"Hiks, Ayah..." Isak Barra. Tubuhnya meringkuk seperti janin di tengah tempat tidur. Ingatannya berputar di saat hari-hari bahagia yang sempat ia rasakan. Keluarganya, teman-teman, sahabat, juga Farez.
"Farez..." lirih Barra. Air matanya terus turun.
Barra menutup matanya sejenak, tubuh dan hatinya sangat lelah. Sampai ia mendengar suara dari luar, matanya sontak terbuka. Tubuh Barra sedikit terlonjak karena waspada, ia takut jika Liam akan menyiksanya lagi.
Suara Liam terhenti di depan kamar yang ditempati Barra, Barra pun mencoba berdiri dan berjalan tertatih mendekati pintu. Barra bisa mendengar suara Liam yang tengah menelepon seseorang.
"Hmmm, dia aman di sini. Gue udah sewa banyak bodyguard buat jaga rumah ini."
"...."
Liam terdengar tertawa, sangat jahat bagi Barra.
"Berhenti? Ya nggak lah. Gue bisa dapetin Barra, tapi bukan berarti rencana gue berhenti gitu aja. Gue... bakal tetep hancurin mereka. Gue nggak bego."
Mata Barra mendelik, apa maksud Liam. Bukankah Liam berjanji akan berhenti mengganggu keluarganya jika Barra mau ikut dengannya. Barra mundur beberapa langkah, kemudian terduduk di atas lantai.
Tiba-tiba tubuhnya gemetar, rasa takut kembali menyelimuti hatinya.
Apa Liam membohonginya?
Barra bisa mendengar jika pintu kamarnya akan dibuka, membuatnya kembali mundur dan menyandarkan tubuhnya di bawah tempat tidur. Tangannya mengepal, rasa marah dan takut dapat ia rasakan.
Liam memasuki kamar itu, tersenyum miring melihat Barra yang menatapnya tajam. Liam mendekati Barra, membuat Barra memundurkan tubuhnya.
"Kenapa ngelihat gue kayak gitu, hmm?" Tanya Liam sambil mengelus pipi Barra.
Barra memejamkan matanya, sungguh ia sangat takut. Sentuhan Liam membuatnya mengingat kembali kejadian kelam yang pernah Liam lakukan padanya.
"Lu nggak kangen sama sentuhan gue, Bar?" Tanya Liam.

KAMU SEDANG MEMBACA
OH! MY SEDUCTIVE NERD! (FORCEBOOK Lokal Ver.)
RomanceMenceritakan seorang pria player yang sayangnya berwajah cantik, bernama Barra dan dikenal suka berganti pasangan di setiap minggunya, tak peduli pria atau wanita. Namun suatu hari, dirinya terpaku dengan sosok pria berkacamata yang tengah duduk di...