Those Sweet Times Chapter 52 Part 3

18 2 0
                                    


"Hey, Apa kalian sudah mendengar berita ini?" Xiang Nuan menunjukkan ponselnya pada teman-temannya yang lain : "Ada kecelakaan besar tadi malam."


Yang Yin mengangguk : "Kami beruntung. Kalau saja kami tidak menginap di rumahmu tadi malam, aku mungkin sudah kehilangan nyawaku sambil bermimpi."


Lin Chuyan berkata : "Syukurlah, bibi memaksaku agar kita semua menginap semalam."


Ren Danyan tersenyum : "Bukan, itu karena kalian, kalian semua diberkahi."


Setelah sarapan, Ren Danyan menyuruh Xiang Nuan untuk memandu teman-temannya berjalan-jalan melihat-lihat Kota Lingxi. Karena mereka sudah datang jauh-jauh kemari, mereka sudah seharusnya menikmati kota itu dan pulang besok.


Xiang Nuan membawa mereka semua ke Bukit Lingxi.


Bukit Lingxi tingginya hanya beberapa ratus meter saja, sebuah bukit kecil. Di musim panas, bukit itu dikelilingi oleh pohon-pohon besar. Namun sekarang adalah musim dingin dan tanpa salju, bukit itu tidak tampak terlalu istimewa. Namun, Kuil Lingxi, yang terletak di kaki bukit, dirumorkan cukup efektif untuk mengabulkan permohonan. Itu adalah tempat yang cukup populer di hari-hari biasa dan terutama saat ini karena Tahun Baru semakin dekat.


Xiang Nuan dan teman-temannya membakar dupa di kuil lalu menyewa tiga buah sepeda. Dua sepeda tandem dan satu sepeda kuning kecil.

 Dua sepeda tandem dan satu sepeda kuning kecil

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sepeda Tandem

Lin Chuyan memperhatikan bahwa Xiang Nuan tampak gugup karena ia mengerutkan keningnya saat menatap sepeda-sepeda itu. Pemuda itu terkejut : "Kau tidak tahu cara naik sepeda?"


Jawaban Xiang Nuan agak sedikit sinis : "Apa itu aneh? Banyak kok orang yang tidak bisa naik sepeda."


"Sama sekali tidak aneh, kok. Aku akan naik sepeda bersamamu."


"Baiklah, aku akan duduk dan mengayuh di belakang."


"Tidak, kau duduk dan mengayuh di depan."


Xiang Nuan memanyunkan bibirnya, menggembungkan pipinya, dan menatap pemuda itu dengan mata anak anjing.


Lin Chuyan berpikir pada dirinya sendiri : bagaimana bisa seorang manusia imut seperti ini tercipta.


Keduanya menaiki sepeda tandem itu. Lin Chuyan dengan sabar mengarahkan Xiang Nuan dari kursi belakang sepeda. Xiang Nuan belum bisa menjaga keseimbangannya dengan baik dan roda depan terus menerus mengarah ke kanan dan kiri, seperti seorang pengemudi yang mabuk.


"Bagaimana caranya agar aku bisa membuatmu tidak gugup?" Tanya Lin Chuyan dari kursi belakang : "Haruskah aku menyanyi untukmu?"


"Tidak, tidak, tidak. Aku tak bisa berkonsentrasi pada sepeda kalau kau bernyanyi......."


Lin Chuyan merasa senang, namun ia menahan tawanya. Meskipun udara hari itu cukup dingin karena angin lembut yang bertiup di sepanjang bukit, sepertinya malah ada api kecil yang membara di dalam diri Lin Chuyan yang mampu menahan rasa dingin agar tetap di teluk.


Pengalaman pertama Xiang Nuan yang ceroboh dengan sepeda tidak berakhir dengan ia jatuh seperti yang sudah diduganya. Alasannya adalah karena kedua kaki panjang Lin Chuyan bekerja seperti penyangga bagi sepeda tandem itu. Ketika Xiang Nuan sudah hampir kehilangan kendalinya, Lin Chuyan akan dengan mantap menjejakkan kaki panjangnya di tanah. Sepeda itu akan selalu berhenti dengan cepat.


Xiang Nuan: "Sungguh menyenangkan kalau punya sepasang kaki yang panjang. Aku sangat iri padamu."


Lin Chuyan tertawa : "Tidak perlu iri. Aku bisa meminjamkan kaki ini untukmu."


"......." Sebuah adegan berdarah muncul di kepala Xiang Nuan.


Kaki panjang Lin Chuyan memberikan rasa aman bagi Xiang Nuan. Gadis itu menjadi tenang dan kemampuan mengayuhnya mulai berkembang. Setelah beberapa lama, gadis itu mendengar Lin Chuyan memanggilnya dengan suara rendah dari belakang : "Xiang Nuan."


"Hm?"


"Kau sepertinya panik sekali tadi pagi. Apa kau mengkhawatirkan aku?"


Jantung Xiang Nuan berdetak kencang dan menjawab tanpa banyak berpikir : "Aku khawatir pada Yin Jiejie. Jangan terlalu menyanjung dirimu sendiri."


"Oh."


Beberapa menit kemudian, pemuda itu memanggil gadis itu lagi : "Xiang Nuan."


"En?"


Suara Lin Chuyan terdengar seperti sedang menuduhnya : "Tidak tahu terima kasih."


Xiang Nuan : - _ -#


Lin Chuyan : "Dasar orang jahat."


Xiang Nuan : "......"



To be continued

Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com

Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver


Hai guys, aku kembali..

Bagaimana pun, aku ingin menamatkan terjemahanku ini meskipun sudah lama sekali.

Kuharap ada yang membacanya dan ikut senang karenanya~

Terima kasih sudah selalu membaca terjemahan ini ❤️❤️❤️

Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]Where stories live. Discover now