Those Sweet Times Chapter 22 Part 1

287 39 10
                                    

Zheng Dongkai tak sengaja melihat minimap ketika Lin Chuyan membunuh Ah Ke.

Sejujurnya, pada awalnya pemuda itu berpikir bahwa Lin Chuyan pasti akan mati

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sejujurnya, pada awalnya pemuda itu berpikir bahwa Lin Chuyan pasti akan mati. Daji tidak punya kemampuan untuk bertarung secara langsung dengan Ah Ke, tetapi dengan sisa nyawa Daji yang lemah, takkan memerlukan waktu lama bagi Ah Ke untuk membunuh Daji. Satu-satunya kesempatan Lin Chuyan untuk bertahan hidup hanyalah dengan menghindari Ah Ke cukup lama untuk melontarkan seluruh kemampuan Daji pada Ah Ke.

 Satu-satunya kesempatan Lin Chuyan untuk bertahan hidup hanyalah dengan menghindari Ah Ke cukup lama untuk melontarkan seluruh kemampuan Daji pada Ah Ke

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kemampuan summoner yang dibawa oleh Lin Chuyan bersamanya adalah Flash. Flash adalah kemampuan yang mampu membuat si pengguna melakukan teleport langsung dalam jarak pendek. Itu adalah satu-satunya kemampuan kabur yang dimiliki Lin Chuyan dan dia belum pernah menggunakannya sampai sekarang. Namun, pemuda itu tidak menggunakan Flash untuk melarikan diri, tetapi ia menggunakan Flash untuk berpindah ke belakang Ah Ke tepat ketika Ah Ke akan menyerangnya.

Karena waktu terjadinya tindakan mereka itu begitu dekat, maka hal itu menyebabkan sebuah ilusi bahwa semua hal tersebut terjadi dalam sekejap. Dari sudut pandang Ah Ke, ia merasa bahwa ia memukul Daji, namun Daji masih hidup.

Mungkin itulah alasannya mengapa Ah Ke tak bisa mati dengan tenang.

Apa yang terjadi berikutnya sangatlah sederhana. Si Daji yang lemah melontarkan gabungan kekuatannya, lalu mengirim Ah Ke ke kuburan.

Zheng Dongkai cukup terkejut tatkala menyaksikan apa yang telah terjadi. Ada banyak cara untuk menggunakan Flash, tapi sungguh sangat jarang untuk melihat langkah yang sungguh berani seperti itu.

"Kau benar-benar memperhitungkan itu?" Setelah pertandingan berakhir, Zheng Dongkai menanyai Lin Chuyan.

"Dengan sedikit keberuntungan. Aku memperhitungkan rune milik Ah Ke berdasarkan set umum yang paling sering digunakan. Dan ternyata memang rune itulah yang dibawanya tadi."

Rune adalah perubahan yang bisa dibeli dan digunakan para pemain untuk melengkapi championnya. Itu akan meningkatkan champion milik si pemain sejak awal game. Sebuah set penuh rune akan mampu memberikan siapapun cukup banyak keuntungan awal.

Zheng Dongkai : "Jadi itu sudah termasuk dalam perhitunganmu? Apa yang tidak kumengerti adalah mengapa kau menggunakan Flash tepat di saat-saat terakhir? Apa kau hanya mencoba untuk memacu adrenalinmu saja?"

"Yah, tidak juga, sih." Lin Chuyan mengerutkan bibirnya dan menjawab : "Aku merasa kalau itu akan menjadi pukulan yang lebih besar untuk kepercayaan dirinya."

"...................." Zheng Dongkai mengangkat ibu jarinya sebagai jawaban : "Aku hampir ingin memberi hormat padamu."

"Tidak usah." Lin Chuyan menjawab dengan sopan. Lalu pemuda itu menambahkan setelah berpikir sejenak : "Sebenarnya, tingkah laku semua orang berbeda-beda. Rencanaku takkan selalu berhasil. Aku benar-benar punya keberuntungan yang bagus kali ini."

Xiang Nuan berkata dengan khawatir : "Kau hanya peringkat Gold dan sudah memainkan begitu banyak trik. Apa yang akan terjadi kalau kita menjadi Master nanti?"

Lin Chuyan tersenyum senang.

Zheng Dongkai belum pernah melihat Lin Chuyan tersenyum seperti itu sebelumnya. Sebuah senyuman dalam diam dengan tenang dengan kepala sedikit menunduk.

Hehehe, pemuda itu benar-benar tahu bagaimana cara berpura-pura di depan para gadis.

Setelah mereka memenangkan pertandingan itu, mereka memainkan satu pertandingan lagi karena sistem pertandingannya adalah tiga kali main dengan dua set kemenangan. Mereka juga memenangkan pertandingan kedua itu. Xiang Nuan harus mengakui bahwa strategi Lin Chuyan untuk melukai kepercayaan diri lawan itu benar-benar berhasil. Lawan mereka berpenampilan buruk saat pertandingan kedua dan bahkan menyerah di tengah jalan.

Yao Jiamu berhenti menyaksikan pertandingan dan bertanya pada Shen Zemu yang berada di sampingnya : "Bagaimana menurutmu?"

"Ya, begitulah." Shen Zemu tidak memberikan jawaban yang jelas.

Mereka sedang menonton pertandingan tim Xiang Nuan.

Yao Jiamu mengedipkan matanya dan berkata sambil tersenyum : "Lalu siapa menurutmu yang punya kemampuan yang lebih bagus, Xiang Nuan atau aku?"

"Kau lebih baik darinya. " jawab Shen Zemu.

Meskipun Yao Jiamu tahu bahwa Shen Zemu sedang membicarakan kemampuan mereka, gadis itu tetap merasa cukup senang mendengar kalimat itu.

"Tapi," Shen Zemu mengubah pembicaraannya : "Gadis itu lebih berbakat daripadamu. Dia akan menjadi lebih baik darimu tak lama lagi."

Itu adalah sebuah pukulan besar bagi Yao Jiamu.

"Jauh lebih baik." tambah Shen Zemu.

En, pukulan ganda, rupanya.


To be continued


Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com

Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver

Gambar di atas itu Ah Ke skin 4, dan Daji skin 5

Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]Where stories live. Discover now