Those Sweet Times Chapter 23 Part 1

268 31 10
                                    

Setelah Lin Chuyan turun dari bus, pemuda itu melihat seorang wanita tua menjual kenari segar di dekat gerbang kampus Yuanchi. Wanita tua itu duduk di atas sebuah bangku dan menggunakan sebuah pisau tajam untuk mengupas kulit luar kenari yang berwarna hijau. Kenari yang sudah dikupas berwarna cokelat muda, yang biasanya dijual di toko-toko, dijatuhkan ke keranjang.

Aroma yang spesial menguar di udara.

Lin Chuyan membeli satu kilo kenari. Ketika pemuda itu sedang mencari uang cash di sakunya, si wanita tua menunjuk kode QR yang tergantung di sisi keranjang.

..........

Pemuda itu membawa kenari dalam kantung plastik berwarna merah yang sepertinya sedikit tidak cocok dengan wajah tampannya.

Xiang Nuan turun ke lantai bawah dengan mengenakan jaket berbahan fleece yang berwarna seputih salju. Gadis itu tampak seperti boneka bola salju yang berjalan mendekat. Ketika si gadis semakin mendekat, Lin Chuyan menyadari bahwa gadis itu memakai ransel.

"Kau ada kuliah hari ini?" tanya pemuda itu

"Tidak. Hanya jaga-jaga kalau-kalau aku harus belajar."

Lin Chuyan merasa 'jaga-jaga' itu dikatakan dengan sangat baik.

Xiang Nuan menunjuk kantung plastik merah yang dibawa si pemuda : "Apa yang ada di dalamnya? Ikan?"

"Kenari, untukmu."

"Mengapa kau membeli kenari untukku?"

'Tentu saja untuk menyehatkan otakmu.' si pemuda hanya menatap gadis itu dengan baik tanpa menjawab.

Dengan mengabaikan kebingungan Xiang Nuan, pemuda itu menyerahkan kantung berisi kenari itu ke tangan Xiang Nuan. Kemudian pemuda itu mengangkat tali tas si gadis yang ternyata cukup berat.

"Berikan ranselmu padaku." Sambil bicara, Lin Chuyan mengambil ransel si gadis.

"Tidak apa-apa. Tidak berat kok." Xiang Nuan merasa tidak nyaman soal itu.

"Kau masih punya kesempatan untuk bertambah tinggi lagi." kata si pemuda dengan serius.

Xiang Nuan tidak mengira akan dijawab seperti itu. "Kau juga masih punya kesempatan untuk bertambah tinggi. Kau hanya satu tahun lebih tua dariku."

"Aku sudah cukup tinggi."

Lagi-lagi Xiang Nuan terdiam. Terkadang, apa yang dikatakan Lin Chuyan adalah kebenaran, namun caranya mengatakan hal itu membuat orang-orang ingin memukulnya. Mungkin itu adalah salah satu dari kemampuan spesial yang dimiliki pemuda itu.......

Akhirnya pemuda itu mengambil ransel itu dari punggung si gadis dan mengayunkannya di satu bahunya. Selagi pemuda itu berjalan, boneka beruang kecil yang tergantung di resleting ransel berayun-ayun, tampak sangat lucu.

Xiang Nuan menatap langit, saat itu adalah hari yang sangat indah. Tak ada awan di langit yang biru. Matahari cukup hangat, dedaunan di pohon-pohon hampir berguguran, dan seekor burung sedang menyanyi di sebuah cabang.

"Apa yang harus kita lakukan?" si gadis menanyai si pemuda.

"Apa yang ingin kau lakukan?"

"Ayo kita pergi ke kafe kopi dan bermain game."

Main game lagi.

Lin Chuyan merasa bahwa tingkat kecanduan Xiang Nuan terhadap game ini sudah cukup dalam.

Selagi mereka berjalan ke kafe kopi, mereka melihat Waiwai di sana. Pemuda itu tidak terlihat baik, ia duduk di meja sendirian, dan tampak seperti sedang melamun. Xiang Nuan berseru memanggilnya : "Waiwai Xuezhang, tidak kusangka akan bertemu denganmu di sini?"

Waiwai menoleh dan melihat mereka berdua. Mata pemuda itu mendadak berubah merah seperti akan menangis?

Xiang Nuan tidak tahu harus bersikap seperti apa.

Waiwai tampak begitu rapuh, ia seperti baru saja menerima pukulan yang begitu berat atau semacamnya. Pemuda itu berdiri dan membuka kedua lengannya untuk memeluk seolah ia membutuhkan pelukan dan dukungan saat ini juga.

Xiang Nuan sudah membuka lengannya untuk balas memeluk pemuda itu, namun Lin Chuyan, yang berdiri di belakang gadis itu, menarik kerah si gadis dan menggesernya ke samping. Kemudian Waiwai xuezhang terjatuh ke pelukan Lin Chuyan.

Itu benar-benar adegan yang sangat indah.


To be continued


Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com

Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver

Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]Where stories live. Discover now