Ketika waktu pertandingan ketiga dimulai, tim Little Fairies sudah menyerah untuk meneruskan pertandingan, tapi mereka mulai mengobrol dengan lawan mereka.
Lin Chuyan Suamiku : Li Bai, apa kau adalah fansnya Lin Chuyan juga?
Chuyan : Tidak.
Lin Chuyan Suamiku : Ah, jangan malu-malu begitu. Kau cukup hebat, apa kau tertarik untuk bergabung dengan tim kami?
Chuyan : Tidak.
Ini Nuannuan : Bisakah aku bergabung? Aku juga seorang peri kecil seperti kalian kok.
Lin Chuyan Suamiku : Pergilah sana, pria jelek.
Ini Nuannuan : QAQ
Ketika ronde kedua kompetisi sudah berakhir, Xiang Nuan merasa sedikit lelah dan gadis itu berdiri untuk menggeliat.
Kebetulan saat itu Shen Zemu lewat. Ketika pemuda itu melihat si gadis, ia bertanya : "Ada pertemuan di klub kita besok malam, apakah kau akan datang?"
"Ah? Ya, tentu saja." Xiang Nuan menjawab dan merasa ingin tahu : "Mengapa Waiwai xuezhang belum memberitahu kita?"
"Apa kau tidak ingin melihatku?"
"Tidak, tidak, tidak." Xiang Nuan cepat-cepat menggelengkan kepalanya. "Maksudku bukan begitu."
Shen Zemu tersenyum.
Tepat pada saat itu, sebuah tangan teracung tinggi ke udara : "Xuezhang, aku juga mau ikut."
Itu Lin Chuyan.
Shen Zemu mengangguk dan berbalik untuk pergi menjauh.
Di siang hari, semua anggota tim Times makan siang bersama di kafetaria. Kemudian, Lin Chuyan dan teman-teman sekamarnya kembali ke kampus utama.
Setelah Lin Chuyan kembali ke kamar asramanya, pemuda itu mengirimkan pesan suara pada Xiang Nuan.
Ketika Xiang Nuan mendengarkan pesan itu, gadis itu sama sekali tidak merasa senang.
Pesan suara itu berisi : "Lin Chuyan Suamiku, Lin Chuyan Suamiku! Hahahahaha........."
"Kau sudah gila, ya?!" Xiang Nuan begitu kesal hingga ia langsung menelepon pemuda itu lewat ponselnya : "Mengapa kau merekam itu? Hapus itu, sekarang juga!"
"Aku merekam seluruh pertandingan, jadi kita bisa menganalisis kesalahan kita."
"Omong kosong, kau kan bisa merekam videonya saja, untuk apa kau merekam suaranya segala, sih?!"
"Untuk merekam proses berpikir kita semua pada saat itu."
"Aku tak peduli, hapus itu, cepat!"
Lin Chuyan terus tertawa. Xiang Nuan rasanya ingin memukulnya. Pemuda itu berkata : "Kau harus mendengarkan kata-kataku mulai sekarang, kalau tidak, aku akan menggunakan ini sebagai ringtone ponselku."
"Kau gila! Kita bukan teman lagi sekarang!"
"Ok, aku akan mengganti ringtone-ku sekarang."
"Tunggu......." Xiang Nuan mulai mengalah. "Kalau begitu, ayo kita tetap berteman."
Lin Chuyan tertawa : "Apa kau akan mendengarkan kata-kataku?"
Xiang Nuan menjawab dengan putus asa : "En."
"Kau tidak terdengar tulus sama sekali." Lin Chuyan merasa tidak puas dan bertanya lagi : "Mau mendengarkan kata-kataku?"
"Ya, aku akan melakukannya."
"Kalau begitu, mulai sekarang jangan bicara sampah lagi saat kita bermain game. Paham?"
"Paham."
Gadis itu terdengar kesal. Lin Chuyan bisa membayangkan ekspresinya saat ini, dengan pipi mengembung dan bibir bawah yang dimajukan yang akan membuat gadis itu tampak persis seperti ikan mas yang meniupkan gelembung udara.
Ikan mas kecil itu tampaknya tidak senang dibully dan ia berkata : "Lin Chuyan, kau tunggu dan lihat saja nanti."
Lin Chuyan mendecakkan bibirnya, dengan senyuman tercetak di matanya : "Baiklah, akan kutunggu."
To be continued
Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com
Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver
Mohon maaf sekali baru dipublish hari ini.
Selamat membaca~
YOU ARE READING
Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]
RomanceXiang Nuan mulai bermain suatu game karena seorang gamer terkenal. Namun setelahnya, gadis itu menemukan bahwa game itu jauh lebih menarik daripada lelaki itu.... Cerita ini saya terjemahkan dari link raw bahasa inggrisnya di http://dhh-workshop...