Orang tua Xiang Nuan dengan hangat menyambut rekan satu tim putri mereka, menyajikan banyak minuman dan makanan ringan. Xiang Nuan berkata pada orang tuanya : "Kami akan menikmati semua ini setelah kami pulang nanti." Ia lalu berkata pada semua rekan setimnya : "Ayo berangkat. Sudah hampir waktunya."
"Kenapa harus buru-buru." Ren Danyan mengutarakan keberatannya : "Biarkan Chuyan dan teman-temanmu yang lain minum air hangat dulu. Mereka semua datang sejauh ini untuk bertemu denganmu. Bagaimana bisa kau bahkan tidak mengizinkan mereka duduk sebentar saja. Ini bukan cara yang sopan untuk memperlakukan teman-temanmu."
"Kami akan minum air hangat itu setelah pulang nanti. Ini sudah hampir waktunya untuk pertarungan kami. Ayo berangkat, ayo berangkat!"
Setelah semua orang muda itu meninggalkan rumah, Ren Danyan menunjuk pintu dan memprotes pada Xiang Daying : "Beritahu aku, dari siapa dia mendapatkan sifat tergesa-gesa-nya ini?"
Xiang Daying dengan senang berkata : "Menurutmu? Aku bukan orang yang tergesa-gesa kok."
Ren Danyan membuka pintu dan melihat Xiang Nuan berpegangan tangan dengan Yang Yin, berjalan semakin jauh dan semakin jauh dengan yang lainnya. Ren Danyan memanggil putrinya : "Nuannuan, apa kau membutuhkan syalmu?'
"Tidak perlu." Xiang Nuan menjawab dengan keras dan jelas. Dengan nada yang ditinggikan, suaranya sangat manis dan renyah, seperti buah pir yang baru dipetik dari pohonnya di musim gugur.
......
Xiang Nuan memuja Yang Yin dari bagian hatinya yang terdalam. Yang Yin juga menyukai Xiang Nuan sejak pertama kali melihatnya. Memangnya siapa yang takkan menyukai gadis secantik itu?
Kedua gadis itu langsung akrab seketika dan bercakap-cakap dengan bahagia sepanjang perjalanan.
Lin Chuyan berjalan di belakang mereka. Pemuda itu melihat tangan mereka yang saling berpegangan dan merasa....... sangat cemburu.
Ada lebih dari 30 tim yang mendaftar untuk bermain dalam kompetisi di pusat perbelanjaan tersebut. Kompetisi itu bertipe eliminasi, dari tiga pertandingan. Ada beberapa game yang membuka partisipasi bagi para penonton, seperti permainan menebak tim manakah yang akan menjadi pemenang. Permainan tersebut dicontoh dari kompetisi yang sebenarnya.
Sebagian besar penonton memberi voting untuk tim Xiang Nuan sebagai tim yang memiliki kemungkinan menang terbesar. Untuk memberi voting harus dengan tanda terima (bon) pembelian barang, sehingga hanya ada jumlah terbatas pada voting tersebut. Tim Xiang Nuan sepertinya adalah tim yang paling populer.
Xiang Nuan cukup bahagia dengan hasil tersebut, meskipun ia juga merasa bahwa hasil tersebut agak memalukan. Gadis itu menyentuh dagunya dan berkata dengan suara dalam : "Sepertinya aura mendominasi dari tim kita tampak sangat jelas, ya."
Waiwai tidak tega memberitahunya bahwa sebenarnya para penonton hanya menilai setiap tim dari penampilannya saja.
Mereka menemukan tempat duduk mereka dan menyiarkan diri mereka untuk bermain game. Xiang Nuan duduk tepat di sebelah Yang Yin. Gadis itu menemukan bahwa begitu Yang Yin memasuki mode bermain gamenya, kepribadiannya berubah total. Yang Yin tampak seperti gadis biasa dalam penampilan, namun saat ini ia begitu merasuk dalam permainannya dan mengeluarkan aura yang mempesona, layaknya seorang ratu.
"Yin Jiejie, apa ada yang perlu kau katakan?" tanya Xiang Nuan.
Yang Yin berpikir sebentar tentang itu dan berkata singkat : "Tetaplah duduk dengan tenang dan tampak cantik."
Xiang Nuan berpikir : Kepercayaan diri yang luar biasa!
Waiwai berpikir : Sungguh mempesona!
... ...
Yang Yin memainkan posisi pemanah yang seharusnya diisi oleh Shen Zemu. Tim mereka bermain dari pagi hingga malam. Xiang Nuan benar-benar merasa bahwa ia tidak perlu melakukan apapun, hanya berdiri saja di sana. Tanggung jawab Xiang Nuan adalah melindungi pemanah mereka, namun Yang Yin begitu stabil sampai-sampai ia tidak membutuhkan perlindungan apapun. Yang Yin dengan ahli memanuver championnya, selalu tahu dengan tepat kapan ia harus muncul di tempat yang tepat. Tim mereka selalu bisa menemukan titik aman untuk menghadapi damage maksimum terhadap musuh....... Tak ada yang perlu dikhawatirkan dari si pemanah ini dan Xiang Nuan, seorang Support, merasa agak tidak berguna."Yin Jiejie, bagaimana caramu memainkan game dengan luar biasa seperti itu." kata Xiang Nuan dengan iri pada gadis itu.
Yang Yin tersenyum : "Aku ini adalah seorang pemain profesional."
"Apakah semua pemain profesional sehebat dirimu?"Yang Yin berpikir sesaat kemudian berkata : "Sejujurnya, sebagian besar jauh lebih hebat daripada aku. Aku sekarang hanyalah seorang pelatih."
Xiang Nuan sekarang berpikir bahwa semua pemain profesional sungguh mengerikan.......
Di bawah kepemimpinan seorang pemain profesional, tim Xiang Nuan memenangkan kompetisi dan mendapatkan hadiah sebesar 10.000 RMB.
Xiang Nuan merasa begitu berdebar-debar, ia merasa seperti terbang.
Rasanya sungguh suatu perasaan yang berbeda saat menerima 2000 RMB bagiannya karena ia telah mendapatkan uang itu melalui usaha yang dilakukan oleh dirinya sendiri dan timnya. Dengan uang di tangan, gadis itu merasa ingin berteriak : "Akulah yang nomor satu!"
Mereka pergi makan malam untuk merayakan kemenangan mereka. Sebagai tuan rumah, Xiang Nuan mentraktir mereka semua.
Mereka memilih untuk makan BBQ dan memesan bir. Lin Chuyan tidak bisa minum karena ia harus menyetir nanti, namun yang lainnya ternyata terlalu banyak minum.
To be continued
Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com
Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver
YOU ARE READING
Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]
RomanceXiang Nuan mulai bermain suatu game karena seorang gamer terkenal. Namun setelahnya, gadis itu menemukan bahwa game itu jauh lebih menarik daripada lelaki itu.... Cerita ini saya terjemahkan dari link raw bahasa inggrisnya di http://dhh-workshop...