Penerbangan pulang Chen Yinghu dijadwalkan hari Selasa malam.
Selasa siang, Lin Chuyan punya kelas praktikum di laboratorium yang tidak bisa dilewatkan olehnya. Pemuda itu menanyai Chen Yinghu apakah ia ingin mengunjungi laboratoriumnya juga. Chen Yinghu bertanya tentang eksperimen yang akan dilakukan Lin Chuyan. Banyak kata yang digunakan dalam deskripsi Lin Chuyan terasa sangat asing bagi Chen Yinghu, yang lalu mengingatkannya pada horor menakutkan yang menghantuinya ketika ia masih sekolah SMA dulu. Dengan hati-hati pemuda itu menolak undangan Lin Chuyan.
Chen Yinghu tiba-tiba merasa tidak mengagumi mahasiswa universitas. Mereka harus belajar, pergi kuliah, melakukan eksperimen di laboratorium...... pemuda itu jadi merasa kasihan pada mereka.
Di dalam kelas laboratorium Lin Chuyan, setiap dua mahasiswa bekerja dalam satu kelompok. Pemuda itu berada dalam satu kelompok dengan Zheng Dongkai. Biasanya, Lin Chuyan akan menyelesaikan eksperimen itu dengan sangat cepat karena pemuda itu sangat terampil dalam pekerjaan tangan apa-pun.
Zheng Dongkai selalu berpikir bahwa itu agak tidak adil. Lin Chuyan adalah orang yang sangat malas, bagaimana bisa ia memiliki kemampuan sehebat itu........
Maomaoqiu dan Dayu juga sedang mengalami masalah dengan praktikum hari ini. Data yang mereka peroleh sangat abnormal bahkan bisa diketahui hanya dengan sekali lihat.
Sebagian besar mahasiswa sudah meninggalkan laboratorium sementara mereka masih terus berkeringat dingin menghadapi data mereka.
Di luar kebiasaannya, Lin Chuyan memperlihatkan kepedulian dan menenangkan mereka : "Jangan panik, kau bisa mencontek data kami dan lalu memperbaiki laporan kalian."
"Kami takkan mencontek punyamu!"
Zheng Dongkai mengusap dahinya : "Chuyan, bukan begini caranya menenangkan orang lain."
Lin Chuyan lalu mengusap hidungnya : "Yah kalau begitu, aku akan melakukannya untuk kalian atau aku akan mengarahkan kalian bagaimana cara melakukannya."
Maomaoqiu dan Dayu, keduanya tampak curiga. Mereka berdua bertanya dengan waspada : "Ada apa denganmu? Apa untungnya buatmu melakukan ini?"
"Tidak ada."
Lin Chuyan mengusap dagunya dan menanyai mereka : "Memangnya aku kelihatan seperti sedang akan menipu kalian?"
"Ya betul! Kelihatannya begitu!"
Jadi lagi-lagi ia terlihat sebagai seorang penipu?
---- ----
Beban terakhir yang menyakiti hati pemuda itu datang malam itu.
Malam itu, Lin Chuyan mengirimkan sebuah pesan di WeChat kepada Ibunya-- --Sejak pemuda itu membantu ayahnya mendapatkan lukisan untuk ibunya, kedua orang tuanya melepaskan namanya dari daftar blokir.
Lin Chuyan : Ibu, sepertinya aku sedang jatuh cinta.
..........
Ketika pesan itu sampai di ponsel ibunya, Sang Ibu, Yue Yingying, sedang duduk di depan meja rias menghadap cermin, mengenakan masker wajah. Wanita itu tidak melihat pesannya.
Lin Xueyuan sedang duduk di ranjang sambil membaca. Pria itu melihat layar ponsel istrinya menyala dan berkata padanya : "Kau mendapat sebuah pesan."
"Dari siapa itu?"
"Biar kulihat." Lin Xueyuan meraih ponsel itu dan memeriksanya : "Ini dari si kunyuk kecil."
"Mau apa dia?" Yue Yingying berjalan mendekat dengan masker di wajahnya.
"Apa lagi? Tentu saja untuk menipu kita dan menghasilkan sejumlah uang."
"Oh, dasar anak tak tahu berterimakasih ini."
"Aku akan menghapusnya untukmu."
"En, hapus saja itu."
Yue Yingying tidak berpikir terlalu banyak soal itu. Wanita itu membuka masker wajah yang lainnya : "Biarkan aku memasangkan yang satu ini untukmu."
Lin Xueyuan mencoba menolak : "Aku ini seorang pria, aku tidak perlu itu."
"Kau harus. Aku tak mau kau punya terlalu banyak bintik-bintik di wajahmu."
Lin Xueyuan tak punya pilihan selain membiarkan istrinya memakaikan masker itu di wajahnya.
Keduanya mengenakan piyama yang sepasang dan masker wajah, beristirahat di ranjang mereka.
Lin Xueyuan tiba-tiba menerima pesan juga. Pria itu memeriksa ponselnya.
Lin Chuyan : Ayah, sepertinya aku sedang jatuh cinta.
Ayahnya menghapus pesan itu tanpa pikir panjang.
.......
Pada titik ini, Lin Chuyan merasa benar-benar yakin bahwa ia memiliki tampang seorang penipu.
To be continued
Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com
Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver
YOU ARE READING
Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]
RomanceXiang Nuan mulai bermain suatu game karena seorang gamer terkenal. Namun setelahnya, gadis itu menemukan bahwa game itu jauh lebih menarik daripada lelaki itu.... Cerita ini saya terjemahkan dari link raw bahasa inggrisnya di http://dhh-workshop...