Those Sweet Times Chapter 21 Part 1

331 37 12
                                    

Suara Lin Chuyan cukup sesuai untuk menyanyikan lagu "By the Lake Baikal." Suara pemuda itu jernih, murni, dan lembut. Lirik lagu itu mengalir dengan mudah. Pemuda itu memanfaatkan waktunya untuk menyanyi tentang cinta yang lembut dan abadi.

Xiang Nuan menutup matanya dan ia bisa membayangkan api unggun cerah dan cahaya bulan yang terpantul di danau.

Ini benar-benar lagu yang sesuai untuk didengarkan di tengah malam yang dingin dan berangin seperti ini.

Ketika Lin Chuyan selesai menyanyi, Xiang Nuan masih terbenam dalam dunia By the Lake Baikal.

Hening sejenak di voice chat. Tak ada seorang pun dari keduanya yang bicara. Gadis itu bisa mendengar Lin Chuyan bernapas setelah lagu itu berakhir, napasnya seringan angin sepoi yang berhembus pelan.

Lin Chuyan berkata : "Log in ke game. Teman-teman sekamarku sudah kembali."

Xiang Nuan masih enggan untuk kembali ke dunia nyata : "Aku rasanya tidak mau main hari ini. Aku ingin mendengarmu menyanyi."

"Satu lagu satu hari. Jangan paksakan keberuntunganmu."

"Hmph."

Xiang Nuan lalu log in.

Lin Chuyan telah menyalakan speakernya. Xiang Nuan bisa mendengar Zheng Dongkai berkata : "Chuyan, kami juga ingin mendengarmu menyanyi"

Lin Chuyan : "Ok, aku akan pergi membeli Gao Jianli."

Zheng Dongkai : "

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Zheng Dongkai : "........."

Champion Gao Jianli di game Kings of Glory adalah seorang bintang rock yang membawa gitar dan menyanyi ketika ia bertemu dengan musuhnya.

Pada akhirnya, Zheng Dongkai tidak mengizinkan Lin Chuyan membeli Gao Jianli. Pemuda itu merasa bahwa Lin Chuyan telah memainkan Daji dengan cukup baik dan dengan begitu tidak perlu beralih ke champion lainnya. Bagi orang-orang yang baru saja mulai memainkan game semacam ini, lebih baik bagi mereka untuk tetap bertahan dengan satu champion daripada terus menerus berganti champion. Karena kalau tidak, mereka takkan pernah mendapatkan pengalaman yang cukup untuk bermain dengan champion manapun.

 Karena kalau tidak, mereka takkan pernah mendapatkan pengalaman yang cukup untuk bermain dengan champion manapun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Zheng Dongkai telah memeriksa kemampuan penguasaan Champion milik Lin Chuyan. Pemuda itu merasa Lin Chuyan sangat bodoh karena membuang-buang uangnya untuk membeli beragam champion.

Mereka berlima mulai bermain game. Line up mereka masih tetap champion level awal, kecuali Zhang Fei milik Xiang Nuan. Para pemain yang berada di level ini lebih tertarik untuk membunuh demi mendapatkan uang yang lebih banyak dan tidak sepenuhnya mengerti pentingnya seorang Support.

Lin Chuyan telah memainkan Daji selama beberapa hari dan mulai membenci seorang champion yang bernama "Ah Ke."

Ah Ke adalah champion yang cukup licik; kemampuan ultimatenya membuatnya mampu untuk bergerak mendekati musuh tanpa disadari, lalu menangkap musuh dalam keterkejutan mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ah Ke adalah champion yang cukup licik; kemampuan ultimatenya membuatnya mampu untuk bergerak mendekati musuh tanpa disadari, lalu menangkap musuh dalam keterkejutan mereka. Bagian yang paling menyebalkannya adalah bahwa kapanpun Ah Ke menyerang musuhnya dari belakang, dia akan selalu memukul sasarannya.

Ah Ke adalah seorang Assassin, yang sempurna dalam membunuh. Kapanpun gadis itu (Ah Ke) melihat champion dengan jumlah nyawa yang minim, ia akan menggunakan kemampuan ultimatenya untuk dengan cepat berada di belakang musuh dan membunuh mereka. Setelah setiap pembunuhan, kemampuan ultimate Ah Ke akan bisa digunakan kembali dan gadis itu akan bisa menyelinap tanpa disadari lagi untuk menemukan mangsa berikutnya.

Itu benar-benar licik.

Bagi champion lemah seperti Daji dan Luban, akan selalu menjadi suatu masalah jika mereka bertemu dengan Ah Ke saat mereka sedang tidak berada dalam perlindungan champion lain. Jika mereka berbalik untuk kabur, Ah Ke bisa menyerang mereka dari belakang. Jika mereka mengumpulkan keberanian untuk menghadapi Ah Ke secara langsung, mereka masih tetap takkan bisa melampaui kekuatannya.

 Jika mereka mengumpulkan keberanian untuk menghadapi Ah Ke secara langsung, mereka masih tetap takkan bisa melampaui kekuatannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Baik mereka lari ataupun tidak, kematian tetap berada di hadapan mereka.

Karena kemampuan spesial milik Ah Ke inilah, champion ini telah menjadi Assassin yang paling populer di Lembah Raja. Dari pemain berperingkat tinggi hingga pemain berperingkat rendah, semuanya sangat suka memainkan Ah Ke.

Dayu memilih Lu Ban sebagai championnya dan Lu Ban selalu menggigil setiap kali pasukan musuh memilliki Ah Ke. Pemuda itu harus selalu mengingatkan Xiang Nuan : "Xiang Nuan, kau tetaplah bersamaku. Aku takut."

"Daqiu, jangan takut."

"Ini Dayu."

"Dayu, jangan takut."

Lin Chuyan juga berkata : "Xiang Nuan, tetaplah bersamaku."

Daji juga membutuhkan perlindungan.

Terkadang, Xiang Nuan tidak bisa berada dalam dua tempat dalam waktu yang bersamaan. Maka ia akan berkata sangat lembut pada Lin Chuyan : "Kau berhati-hatilah sendirian, ya."

Lin Chuyan hanya akan berkata 'hmph' ringan sebagai balasannya.


To be continued


Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com

Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver

Champion di atas itu dari atas ke bawah : Gao Jianli, Daji skin 3, Ah Ke/Jing Ke, Lu Ban no 7 skin 2

Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]Where stories live. Discover now