Dengan adanya Lin Chuyan yang bermain game di sebelahnya, Xiang Nuan sudah kehilangan semua minatnya untuk menyelesaikan soal matematika. Gadis itu akan secara berkala memeriksa kemajuan permainan pemuda itu dan mendesah dengan menyesal saat pemuda itu mati.
Shen Zemu tak tahan lagi. Pemuda itu tidak tahu apakah pemikirannya ini hanya kesalahpahaman semata, tapi ia benar-benar merasa bahwa setiap kali Lin Chuyan berada di sekitar Xiang Nuan, gadis itu tidak pernah bersikap normal.
Pemuda itu ingin mengingatkan Xiang Nuan untuk berkonsentrasi pada pelajarannya. Namun sebelum ia sempat membuka mulutnya, tatapan rindu di wajah si gadis membuatnya senang dan menyentuh bagian lembut di sudut hatinya.
Shen Zemu mengalihkan mode ponselnya menjadi silent mode, lalu ia log in or halaman depan game, dan menyerahkan ponselnya pada Xiang Nuan : "Pergilah bermain."
Xiang Nuan terlalu malu untuk mengambil ponsel itu.
Shen Zemu: "Hanya satu pertandingan."
"Terima kasih, Xuezhang!" Xiang Nuan cepat-cepat menyambar ponsel itu.
Lin Chuyan: "Xiang Nuan, jangan main dulu. Aku hampir menyelesaikan pertandingan ini. Ayo kita bermain duo dalam pertandingan berikutnya.Xiang Nuan: "Baiklah."
Shen Zemu......benar-benar menyesal karena telah bersikap lembut.
Lin Chuyan menyesuaikan pertandingan itu dengan dalam waktu singkat dan membentuk tim bersama Xiang Nuan. Pemuda itu menyadari bahwa Oblivion juga sedang online dan mengajaknya bergabung dengan tim.Xiang Nuan berpikir, dengan adanya pemain tangguh seperti Oblivion yang sedang tampil, maka mereka akan memenangkan pertandingan ini dengan sangat mudah!
Namun pertandingan itu tidak berlangsung seperti yang diharapkan gadis itu.Sepanjang pertandingan, ketiganya bermain dengan lesu. Salah satu alasannya adalah karena Xiang Nuan, dengan adanya Oblivion di sampingnya, telah memilih champion yang amat sangat cantik namun dia sama sekali tidak familiar dengan champion tersebut. Alasan lainnya adalah karena Oblivion memainkan Luna dengan agak payah, melakukan banyak kesalahan saat bergerak dan merespon sangat lambat.
Pada akhirnya mereka kalah dalam pertandingan itu. Xiang Nuan kecewa dan sambil cemberut mengembalikan ponsel kepada Shen Zemu. Gadis itu sangat ingin memainkan satu pertandingan lagi.
Namun Shen Zemu tak bergeming, satu pertandingan ya satu pertandingan.
Xiang Nuan teringat bagaimana Oblivion bersikap sangat aneh hari ini dan mendekatkan kepalanya ke Lin Chuyan untuk bicara tentang itu. Lin Chuyan mencabut headsetnya dan mendekatkan kepalanya pada si gadis untuk mendengarkannya.
Xiang Nuan: "Luna itu pastilah bukan Oblivion yang asli. Apa menurutmu itu pacarnya?""Tidak, Oblivion tidak punya pacar." jawab Lin Chuyan.
Xiang Nuan berpikir bahwa Lin Chuyan tampaknya mengetahui lebih banyak daripadanya tentang Oblivion.
Lin Chuyan menolehkan kepalanya ke samping untuk berbisik di telinga si gadis : "Oblivion terkena serangan beku di tangannya. Itulah alasannya mengapa ia bergerak begitu lamban."
Xiang Nuan mengerti : "Oh, pantas......" Kemudian gadis itu menggelengkan kepalanya dan menatap ke arah Lin Chuyan dengan terkejut : "Bagaimana kau bisa tahu tentang ini?"
"Dia sendiri yang bilang begitu."
"Mengapa dia belum memberitahuku." Xiang Nuan merasa agak sedih, karena ialah yang pertama mengenal Oblivion."Kau sudah tidak main game selama beberapa hari. Bagaimana cara dia untuk memberitahumu?"
Xiang Nuan menerimanya karena itu memang benar.
Selagi mereka bicara, Lin Chuyan mendapatkan notifikasi WeChat di ponselnya. Dengan matanya yang tajam, Xiang Nuan mengetahui bahwa pesan itu dari Oblivion. Gadis itu bertanya dengan perasaan agak pahit : "Apa yang dikatakan Oblivion padamu?"
Lin Chuyan mengklik notifikasi itu dan menemukan sebuah pesan suara.Oblivion lambat saat mengetik, karena itu pesan-pesannya sebagian besar adalah rekaman suara. Namun saat mereka bermain game, ia takkan bisa menggunakan chat suara karena ponselnya tidak punya memori yang cukup untuk memainkan game dan menyediakan chat suara juga.
Lin Chuyan memasangkan salah satu headsetnya pada telinga Xiang Nuan. Selagi ia melakukannya, ujung jemarinya menyentuh kulit Xiang Nuan.
Pemuda itu menekan sensasi menggelikan di jantungnya dan mengklik pesan suara itu.
Xiang Nuan bisa mendengar suara Oblivion. Suaranya rendah dan penuh, namun nada bicaranya agak malu-malu : "Chuyan, krim untuk jari beku yang kau sarankan sangat efektif. Terimakasih."
Lin Chuyan menjawab Oblivion di bawah tatapan terkejut Xiang Nuan : Sama-sama.
Oblivion: "Kau sedang apa sekarang?"
Lin Chuyan: Aku ada di ruang belajar. Aku ada ujian besok.Oblivion: "Kalau begitu belajarlah. Aku harus bekerja besok."
Lin Chuyan: Baiklah.
To be continued
Bahasa Inggris diterjemahkan oleh Tim DHH di http://dhh-workshop.blogspot.com
Bahasa Indonesia diterjemahkan oleh Ryururiver
YOU ARE READING
Those Sweet Times by Jiu Xiao Qi [时光微微甜(Shi Guang Weiwei Tian)]
RomanceXiang Nuan mulai bermain suatu game karena seorang gamer terkenal. Namun setelahnya, gadis itu menemukan bahwa game itu jauh lebih menarik daripada lelaki itu.... Cerita ini saya terjemahkan dari link raw bahasa inggrisnya di http://dhh-workshop...